Skor untuk pertanyaan yang bersifat favorable adalah 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk R, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS. Sedangkan skor untuk pertanyaan bersifat
unfavorable adalah 5 untuk STS, 4 untuk ST, 3 untuk R, 2 untuk S, dan 1 untuk SS.
Tabel VI. Profil Kuesioner
No Pertanyaan tentang
Nomor Keterangan
1 Aspek Pengetahuan
Pengetahuan tentang : a. Definisi vitamin
1 f
b. Sumber vitamin 2
f c. Kondisi memerlukan vitamin
3 f
d. Manfaat vitamin 1 kesehatan mata
4 f
2 pertumbuhan tulang dan gigi 5
f 3 untuk kesehatan kulit
6 u
e. Defisiensi vitamin 7
f f. Alasan penggunaan produk vitamin
1 walupun pola makan seimbang 11
u 2 selalu membantu terhindar dari infeksi penyakit
12 u
g. Merek-merek produk vitamin 13
f
2. Aspek Sikap
Sikap tentang : a. Vitamin dari alam
1 fungsi 14
f 2 selalu lebih baik dari produk pabrik
20 u
b. Kegunaan produk 1 pencegahan
a mencegah penuaan dini 15
u b mencegah sariawan
16 u
2 saat sakit 18
f 3 pola makan seimbang dan cukup bergizi
20 f
4 selalu membantu mempercepat kesembuhan 21
u c. Keterulangan penggunaan produk vitamin yang sama
17 f
d. Tempat membeli 22
f
3 Aspek Tindakan
Tindakan tentang : a.Tujuan penggunaan
24 f
b. Kemauan memilih 1 berdasarkan kandungan
25 u
2 berdasarkan kebutuhan 28
f c. Memeriksa keutuhan kemasan
26 f
d. Membaca informasi pada kemasan 27
u e. Kemauan memperhatikan label produk vitamin
1 aturan pakai 29
u 2 efek samping
30 f
3 tanggal kadaluarsa 31
u Keterangan: f : favorable u: unfavorable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Tata Cara Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Analisis Situasi
a. Studi Pustaka Dilakukan penelusuran pustaka dari buku-buku dan penelitian sejenis.
Penelusuran pustaka ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti, sebagai dasar dalam membuat
kuesioner dan pedoman wawancara . b. Proporsi Swamedikasi
Mencari proporsi swamedikasi penggunaan produk vitamin di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan digunakan untuk menentukan jumlah
sampel. Karena tidak mendapat proporsi swamedikasi penggunaan produk vitamin di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka proporsi yang digunakan
dalam menentukan jumlah sampel adalah P=50. c. Mencari jumlah penduduk dan jumlah kepala keluarga
Jumlah penduduk untuk tingkat Kabupaten sampai Kelurahan diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Yogyakarta, sedangkan untuk tingkat dusun
RW jumlah kepala keluarga diperoleh dari perangkat pemerintahan di wilayah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Pengurusan ijin Pada penelitian ini perijinan di mulai dari tingkat Propinsi di BAPEDA
Yogyakarta, sampai tingkat dukuh RW dengan meminta ijin pada perangkat pemerintahan di wilayah tersebut.
e. Sampling Frame Sampling frame berdasarkan data kepala keluarga, peneliti mengunjungi
ibu-ibu yang tercantum dalam kartu keluarga secara door to door, untuk mengetahui apakah ibu-ibu atau keluarganya pernah menggunakan produk
vitamin atau tidak selama 6 bulan terakhir. Jika ibu-ibu atau keluarganya pernah menggunakan produk vitamin berarti ibu-ibu tersebut masuk dalam kriteria
inklusi dan dapat digunakan sebagai sampel. 2. Pembuatan Instrumen
a. Pembuatan pedoman wawancara Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui pola perilaku swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin. Pedoman wawancara ini harus dapat merangkum item-item pertanyaan mengenai
pola perilaku swamedikasi menggunakan produk vitamin. Pembuatan pedoman wawancara ini telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
b. Uji validitas pedoman wawancara Pengujian validitas pedoman wawancara ini bertujuan untuk
menyempurnakan pedoman wawancara dan untuk mengetahui apakah pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wawancara yang digunakan valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi content validity, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment, untuk melihat sejauh mana tes mencerminkan atribut yang hendak diukur Azwar,2003.
Dosen pembimbing yang melakukan analisa rasional terhadap item-item yang telah disusun, hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara item dengan
aspek yang bersangkutan. c. Pembuatan kuesioner
Pembuatan kuesioner ini dilakukan berdasarkan perumusan masalah yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan
dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden dalam swamedikasi menggunakan produk vitamin. Pembuatan kuesioner ini telah dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing. Dalam penelitian ini dilakukan uji coba kuesioner meliputi uji pemahaman bahasa, uji validitas, dan uji reliabilitas. Pengujian ini
dilakukan dengan mengujikan kuesioner ke ibu-ibu yang memiliki keadaan kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya.
d. Uji pemahaman bahasa Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk mengetahui apakah bahasa yang
digunakan dalam kuesioner mudah dipahami atau tidak oleh responden. Dari uji pemahaman bahasa dapat diketahui bagaimana pernyataan dapat dimengerti oleh
responden dilihat dari jawaban yang diberikan. Jika dari uji ini responden kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami pernyataan dapat dilakukan perubahan kalimat dalam kuesioner agar responden dapat memahami maksud dari pernyataan sehingga memberikan
jawaban yang diharapkan peneliti. e. Uji validitas kuesioner
Pengujian validitas kuesioner ini bertujuan untuk menyempurnakan kuesioner dan untuk mengetahui apakah kuisisoner yang digunakan valid.
Validitas adalah seberapa jauh alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur Nurgiyantoro, 2002. Melalui pengujian validitas kuesioner, akan
diketahui beberapa hal, seperti: apakah ada pertanyaan yang perlu dihilangkan, apakah ada pertanyaan yang perlu ditambah, apakah tiap pertanyaan dapat
dimengerti dengan baik oleh responden, dan apakah urutan pertanyaan perlu diubah. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi content
validity , yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan
analisis rasional atau lewat professional judgment, untuk melihat sejauh mana tes mencerminkan atribut yang hendak diukur. Validitas isi tergantung pada penilaian
subyektif individual, dikarenakan estimasi validitas ini tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan hanya analisis rasional maka tidaklah
diharapkan setiap orang akan sependapat mengenai sejauh mana validitas isi suatu teskuesioner telah tercapai Azwar, 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Uji reliabilitas kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah Azwar, 1995. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisisen
reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi reliabilitasnya mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya,
sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2003. Berdasarkan uji reliabilitas yang sudah
dilakukan koefisien reliabilitas yang diperoleh 0,699. Dari data koefisien reliabilitas yang diperoleh maka dapat dikatakan kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini sudah reliabel. 3. Pengambilan data dengan kuesioner dan wawancara responden
Penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap responden dilakukan di 8 RWdusun di 4 kelurahandesa dan 2 kecamatan dengan mengunjungi responden
di rumah masing-masing. Pengisian Kuesioner dilakukan sendiri oleh responden ataupun dengan bantuan peneliti. Peneliti membantu dalam pengisian kuesioner,
namun tidak mengubah pendapat responden atau berusaha memberikan pendapat. Selama pengisian kuesioner responden didampingi peneliti, ini dimaksudkan jika
responden mengalami kesulitan dapat bertanya langsung kepada peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Nawawi 2005, wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan lisan, untuk dijawab secara
lisan pula. Wawancara dilakukan oleh peneliti, apabila responden tidak jelas dengan maksud pertanyaan dapat langsung dijelaskan oleh peneliti. Responden
diharapkan memberi jawaban yang jelas dan jujur sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, sehingga peneliti mendapatkan gambaran yang utuh tentang pola
perilaku swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin. Data yang telah terkumpul hasil wawancara berupa tulisan yang dicatat oleh peneliti sesuai hasil
wawancara dan telah dikonfirmasikan kembali kepada setiap responden 4. Tatacara Pengolahan Data
a. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa pengetahuan, sikap dan tindakan responden dalam
menggunakan produk vitamin yang diukur dengan kuisioner menggunakan skala Likert. Dilakukan pemberian skor Likert sesuai dengan item yang diukur. Skala
pengetahuan, skala sikap dan skala tindakan ditentukan dengan skor yang didapatkan dari skala Likert.
b. Data kualitatif Data kualitatif berupa hasil wawancara dengan responden tentang
swamedikasi menggunakan produk vitamin. Data kualitatif yang sama dikelompokkan dan dihitung jumlah total tiap alternatif jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J. Analisis Hasil