Pendapatan juga berhubungan dengan penggunaan pelayanan kesehatan. Bagi masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah, biaya pengobatan menjadi
pertimbangan utama dalam mencari pengobatan. Reaksi masyarakat bermacam- macam dalam hal kesehatan, seperti orang miskin cenderung menghindari rawat
jalan, menunda pelayanan RS, menghindari penggunaan jasa spesialis yang mahal, cenderung memperpendek rawat inap, membeli separo atau bahkan sepertiga obat
yang diresepkan sehingga tidak menjalani pengobatan total, mencari pengobatan lokal yang kadang-kadang dapat menimbulkan efek berbahaya Suryawati, 2005.
H. Landasan Teori
Perawatan dan pengobatan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, pertama perilaku konsumen, seperti penghargaan terhadap nilai kesehatan, motivasi dan
tanggung jawab untuk mempelajari tentang penyakit yang diderita dan cara perawatannya, keseriusan dalam penerimaan tentang penyakit yang berpengaruh
pada keputusan tipe perawatan kesehatan yang dipilih, dan kecenderungan akan adanya pengaruh dari orang lain teman, saudara, dan tenaga kesehatan.
Kedua karakter demografi, seperti usia, jumlah keluarga, jenis kelamin. Ketiga keadaan pendapatan, seperti status pendapatan seseorang, biaya perawatan
kesehatan produk dan pelayanan, ketersediaan dan kemudahan mendapatkan produk perawatan kesehatan. Keempat pendidikan dan pengetahuan konsumen,
seperti tingkat pendidikan seseorang, tersedianya informasi yang berguna dari farmasis atau tenaga kesehatan lainnya maupun dari media informasi dan label
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam kemasan obat, serta adanya alternatif perawatan kesehatan, meliputi akupuntur, terapi herbal, dan holistik Covington, 2000.
I. Hipotesis
1. H : tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku
swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
H
1
: ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. a.
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
H
1
: ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. H
: tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. H
: tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan
swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gambar 5. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Swamedikasi dalam Menggunakan Produk Vitamin
Gambar 6. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Sikap Swamedikasi dalam Menggunakan Produk Vitamin
Gambar 7. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tindakan Swamedikasi dalam Menggunakan Produk Vitamin
2. H : tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi
dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
H
1
: ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Tingkat Pendidikan
Pengetahuan
Tingkat Pendidikan
Sikap
Tingkat Pendidikan
Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. H
: tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b.
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap
swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
H
1
: ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. c.
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan
swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
H
1
: ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan
swamedikasi dalam menggunakan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gambar 8. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Pengetahuan Swamedikasi dalam Menggunakan Produk Vitamin
Pengetahuan
Tingkat Pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 9. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Sikap Swamedikasi dalam Menggunakan Produk Vitamin
Gambar 10. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tindakan Swamedikasi dalam Menggunakan Produk Vitamin
Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan
Sikap
Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini mencakup dua sub penelitian, yang pertama menggambarkan pola perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jenis penelitian non eksperimental deskriptif dan yang kedua hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan
pengetahuan, sikap dan tindakan swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu- ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jenis penelitian non
eksperimental analitik. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan subyek dan obyek penelitian seseorang, lembaga atau masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi,
2005. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional studi
potong lintang. Penelitian cross sectional merupakan penelitian untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dengan melakukan
pengukuran pada saat yang sama point time approach. Saat yang sama artinya tiap subjek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subjek dilakukan
pada saat observasi Pratiknya, 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI