Tabel XVI. Kondisi Menggunakan Produk Vitamin
NO Pernyataan
Jumlah Presentase
1
Saat sehat 61
50,0
2 Saat kondisi badan menurun
34 27,9
3 Saat banyak kegiatanaktivitas
6 4,9
4 Sehat dan saat kondisi badan menurun
5 4,1
5 Saat kondisi badan menurun dan tidak ada nafsu makan
5 4,1
6 Saat tidak ada nafsu makan
5 4,1
7 Saat sakit
5 4,1
8 Saat hamil
1 0,8
Total 122
100
Dari hasil penelitian ternyata 50 vitamin diberikan pada saat sehat, 27,9 saat kondisi badan menurun. Dalam penelitian ini kondisi badan menurun karena
responden atau keluarga responden merasa kecapekan, atau saat akan sakit mulai timbul gejala-gejala penyakit ringan. Terdapat 0,8 yaitu penggunaan vitamin saat
hamil, hal ini sudah sesuai karena pada saat hamil kebutuhan ibu akan vitamin meningkat sehingga diperlukan asupan vitamin tambahan.
Dilihat dari tabel XVI secara keseluruhan ternyata penggunaan vitamin di masyarakat masih kurang sesuai karena dari hasil penelitian, presentase terbesar
vitamin diberikan pada saat kondisi sehat. Pada saat sehat kebutuhan vitamin dapat terpenuhi dengan makan-makanan yang bergizi seimbang mengandung cukup
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin sehingga tambahan vitamin yang bukan berasal dari makanan sudah tidak diperlukan lagi Anonim, 1997.
c. Sumber informasi tentang produk vitamin
Proses keputusan untuk pembelian ada lima tahap, yaitu tahap pengenalan masalah atau kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39.3 9.8
36.9 3.3
2.5 8.2 Iklan TV
Iklan TV dan orang lain Iklan TV dan media cetak
iklan media cetak dan orang lain
Iklan media cetak Orang lain
pembelian, perilaku setelah pembelian Pada tahap pencarian informasi konsumen tergerak oleh adanya stimulus untuk berusaha mencari informasi tentang produk yang
akan dibeli Kotler,1997.
Gambar 17. Sumber Informasi tentang Produk Vitamin
Hasil penelitian menunjukkan sumber informasi tentang produk vitamin paling banyak diperoleh dari iklan TV sebanyak 39,3 dan sumber informasi dari
orang lain sebanyak 36,9. Secara keseluruhan informasi yang diperoleh responden berasal dari iklan baik dari televisi maupun media cetak
Belanja iklan dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikkan. Menurut JCK Advertising
tahun 2002 angka belanja mencapai lebih dari Rp 13,298 triliun, belanja iklan tahun 2003 angkanya mencapai Rp 17,659 triliun, tahun 2004 angkanya
mencapai 20,750 triliun Hidayat, 2005. Belanja iklan tahun 2005 tercatat Rp 25,580 triliun, belanja iklan tahun 2006 sebesar Rp 30,026 triliun, dan untuk belanja iklan
tahun 2007 diperkirakan akan mengalami kenaikkan sebesar 15 dibandingkan tahun 2006 Riyanto,Pahingguan,Unggik,Subari, 2007
.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Iklan menjadi sumber informasi yang paling besar dibandingkan dengan dokter atau apoteker. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor
386MenKesSKIV1994 tentang pedoman periklanan obat bebas, obat tradisional, alat kesehatan, kosmetika, perbekalan kesehatan rumah tangga dan makanan-
minuman, informasi dalam iklan harus bersifat obyektif, lengkap, dan tidak menyesatkan.
Hasil penelitian Rosmelia 1994 yang meneliti iklan obat bebasobat bebas terbatas di media cetak, menunjukkan semua iklan menyebutkan indikasi tetapi
sebanyak 29 menyebutkan indikasi secara tidak benar. Ketidakbenaran utamanya berupa indikasi yang berlebihan, yang sebagian besar berasal dari iklan produk
vitamin dan mineral. Selain itu berdasarkan hasil kajian Tim Independen Iklan Badan POM selama tahun 2003 dari 517 iklan suplemen makanan yang diamati, sekitar 31
masih membuat klaim yang tidak sesuai dengan yang disetujui Badan POM. Didasarkan hasil penelitian Rosmelia 1993 dan hasil kajian Tim Independen Iklan
Badan POM responden sebaiknya berhati-hati dalam memilih produk vitamin, tidak langsung percaya pada informasi yang berasal dari iklan. Selain itu sebaiknya
responden bertanya langsung pada apoteker ketika akan membeli produk vitamin, sehingga informasi yang didapat tidak bias.
Sumber informasi menurut Kotler 1997 yaitu dari pribadi keluarga, teman, tetangga, sumber komersial iklan, kemasan, sumber pengalaman penggunaan
produk, dan sumber publik media massa. Hasil penelitian ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
responden dalam menggunaan produk vitamin dipengaruhi oleh sumber informasi pribadi, komersil dan media massa sedangkan sumber informasi dari pengalaman
belum tampak dari penelitian ini.
d. Nama produk vitamin yang digunakan responden Tabel XVII. Nama Produk Vitamin