Informasi yang diterima saat membeli produk vitamin Keutuhan kemasan produk vitamin yang dibeli responden Pernahtidaknya responden membaca informasi pada kemasan

73.8 1.7 8.2 3.3 10 20 30 40 50 60 70 80 Tidak ada informasi Aturan pakai Aturan pakai dan kegunaan Aturan pakai dan komposisi Pada tabel XXII terlihat sebanyak 63,1 responden memilih apotek sebagai tempat untuk membeli produk vitamin, karena meyakini di apotek produk vitamin yang dijual lebih terjamin kualitasnya, hasil ini hampir sama dengan penelitian Muslichah, Wahyuddin, Syamsuddin 2005 bahwa alasan masyarakat lebih memilih membeli obat di apotek karena yakin obat-obat yang ada di apotek merupakan obat yang sudah dijamin kualitasnya. Sedangkan 10,7 responden memilih apotek karena terjamin kualitasnya dan juga karena terdapat apoteker yang lebih paham tentang produk vitamin yang akan digunakan sehingga responden dapat berkonsultasi terlebih dahulu sebelum membeli produk vitamin.

k. Informasi yang diterima saat membeli produk vitamin

Gambar 19. Informasi yang Diterima Saat Membeli Produk Vitamin Apoteker di apotek saat penyerahan obat perlu memberikan informasi pada pasien. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027MenkesSKIX2004 saat penyerahan obat seorang apoteker sekurang- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98.4 1.6 Kemasan utuh,lengkap dengan informasi Kemasan utuh, tidak ada informasinya kurangnya harus memberikan informasi meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Untuk suplemen makanan sendiri belum terdapat peraturan, informasi apa saja yang harus diberikan pada pengguna produk vitamin. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebanyak 73,8 responden tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menggunakan produk vitamin. Padahal dari 73,8 responden ini, sebagian besar responden membeli obat di apotek. Seharusnya apoteker tetap memberi informasi pada pengguna produk vitamin baik sebagai obat maupun sebagai suplemen makanan, untuk mengurangi ketidaksesuaian penggunaan produk vitamin.

l. Keutuhan kemasan produk vitamin yang dibeli responden

. Gambar 20. Keutuhan Kemasan Produk Vitamin yang Dibeli Responden Salah satu sumber informasi adalah kemasan dari produk vitamin, hasil penelitian sebanyak 98,4 responden membeli produk vitamin dalam kemasan utuh lengkap dengan informasinya dan 1,6 responden membeli kemasan utuh strip tetapi tidak ada informasinya. Informasi yang dimaksudkan meliputi komposisi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kegunaanindikasi, aturan pakai, cara penggunaan, tanggal kadaluarsa, kontra indikasi efek samping dan peringatan

m. Pernahtidaknya responden membaca informasi pada kemasan

Sebanyak 94,3 responden membaca informasi yang terdapat pada kemasan, sedangkan 4,1 responden tidak membaca informasi yang ada dalam kemasan dan 1,6 responden tidak membaca karena tidak ada informasi pada kemasan. Tabel XXIII. Pernahtidaknya Responden Membaca Kemasan ProdukVitamin NO Pernyataan Jumlah Presentase 1 Membaca informasi 115 94,3 2 Tidak membaca informasi 5 4,1 3 Tidak dibaca karena tidak ada informasinya 2 1,6 Total 122 100 Kesadaran responden untuk membaca kemasan terlebih dahulu sebelum menggunakannya, merupakan salah satu parameter meningkatnya perilaku swamedikasi Pal, 2002. Tingginya presentase responden yang membaca informasi pada kemasan, merupakan hal yang positif berarti kesadaran masyarakat untuk membaca terlebih dahulu informasi yang terdapat dikemasan cukup tinggi. Dengan demikian dapat mengurangi ketidaktepatan penggunaan produk vitamin, seperti tidak tepat aturan pakai dan tidak tepat indikasikegunaan.

n. Jenis-jenis informasi yang dibaca pada kemasan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkat Pendapatan Ibu Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Pemberian Mp-Asi Dalam Buku Kia Di Desa Bulusulur Ka

0 3 16

Hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan dengan perilaku swamedikasi sakit kepala oleh ibu-ibu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Juli-September 2007.

0 0 2

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit common cold oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

9 48 194

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

Identifikasi Problem swamedikasi Common Cold di kalangan ibu-ibu di Propinsi di Yogyakarta.

0 0 26

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 197

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit infeksi jamur kulit oleh ibu--ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 216

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit common cold oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 192

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi diare oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 200