Rangkuman Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

responden mempunyai tindakan positif. Dari hasil tersebut, secara proporsi responden yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi lebih banyak yang memiliki tindakan positif dalam swamedikasi menggunakan produk vitamin daripada responden yang mempunyai tingkat pendapatan rendah. Tabel XXXXVII. Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tindakan Swamedikasi Penggunaan Produk Vitamin Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Pearson Chi-Square 1.417b 1 .234 Continuity Correctiona 1.012 1 .314 Likelihood Ratio 1.419 1 .234 Fishers Exact Test .271 .157 Linear-by-Linear Association 1.406 1 .236 N of Valid Cases 122 a Computed only for a 2x2 table b 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 23.77. Hasil perhitungan menghasilkan nilai continuity correction untuk p value adalah 0,314. Berarti p value lebih besar dari α 5, sehingga Ho gagal ditolak. Dengan demikian tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pendapatan dengan tindakan responden dalam swamedikasi menggunakan produk vitamin.

E. Rangkuman Pembahasan

Penggunaan produk vitamin dimasyarakat bukan merupakan hal yang asing. Masyarakat banyak menggunakan produk vitamin dengan berbagai macam alasan seperti yang ditunjukkan pada tabel XV. Apakah penggunaan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan mereka?. Pada tabel XIX sebanyak 37 responden menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI produk vitamin setiap hari satu kali. Dari 37 responden tersebut yang menggunakan produk vitamin saat kondisi tubuh mereka sehat terdapat 29 responden. Dan dari 29 responden terdapat 1 responden yang menggunakan 2 macam produk vitamin dalam satu hari. Walaupun secara kuantitas hanya ada 1 responden tetapi hal ini cukup menarik. Responden tersebut menggunakan Supradyn ® pada siang hari dan Ester C ® pada malam hari. Komposisi dari masing-masing komponen terdapat di lampiran 22. Dari lampiran dapat dilihat bahwa komposisi kedua vitamin ini ada yang sama yaitu vitamin C. Supradyn ® mengandung 150 mg vitamin C sedangkan pada Ester C ® terdapat 500 mg vitamin C, berarti tiap harinya responden ini mengkonsumsi 650 mg vitamin C. Menurut AKG untuk wanita usia 30-49 tahun jumlah vitamin C yang diperlukan tubuh hanya 75 mg hari. Vitamin C tidak dapat disintesa oleh tubuh dan harus disediakan dari luar. Tetapi kebutuhan 75 mghari bisa didapatkan dari makanan sehari-hari tanpa harus menggunakan suplemen dari luar. Alasan responden memilih kedua produk vitamin tersebut adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dari pengalaman responden sejak menggunakan kedua macam produk ini daya tahan tubuhnya meningkat, responden merasa jarang sakit. Selain itu dengan kedua produk vitamin ini dapat membantu mempercepat kesembuhan ketika responden sakit flu. Hasil meta analisis yang dilakukan Douglas, Hemila, Chalker, Treacy 2007 vitamin C hanya dapat sedikit mengurangi lamanya sakit flu tetapi tidak dapat mengurangi keparahan atau menyembuhkan sakit flu. Penggunaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vitamin C secara berlebihan sebenarnya tidak perlu karena vitamin C hanya dibutuhkan sedikit oleh tubuh, walaupun kelebihan vitamin C nantinya diekskresi melalui urin sehingga kemungkinan terjadinya efek samping kecil. Tetapi jika mengkonsumsi vitamin C 1 ghari dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal karena sebagian vitamin C tidak dapat diabsorpsi. Sedangkan jika penggunaan vitamin C lebih dari 1ghari dapat beresiko terkena batu ginjal WHO, 2004 b . Selain itu pemakaian berlebih juga hanya akan meningkatkan biaya kesehatan tanpa ada manfaat yang didapat. Responden mendapatkan informasi tentang Supradyn ® dari apoteker di apotek, sedangkan untuk Ester C ® didapat dari agen produk vitamin. Responden dalam mencari informasi di apotek sudah sesuai, karena seharusnya apoteker concern, commit dan competent tentang obat atau suplemen makanan, selain itu informasi yang diberikan apoteker bersifat seimbang sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang tidak bias. Dengan adanya informasi yang disampaikan oleh apoteker maka ketidaktepatan penggunaan produk vitamin diharapkan dapat dikurangi. Informasi yang didapat responden dari apoteker adalah komposisi dan aturan pakai dari produk vitamin. Selain informasi yang diberikan oleh apoteker, responden juga bersifat proaktif dengan memeriksa terlebih dahulu keutuhan kemasan dan membaca informasi yang terdapat dalam kemasan. Supradyn ® dan Ester C ® termasuk dalam suplemen makanan. Menurut Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Republik Indonesia nomor HK.00.05.23.3644 informasi yang seharusnya tercantum dalam kemasan sekurang-kurangnya adalah tulisan suplemen makanan, nama produk, nama dan alamat produsen atau importir, ukuran, isi, berat bersih, komposisi dalam kualitatif dan kuantitatif, kegunaan, cara penggunaan, takaran penggunaan, kontra indikasi efek samping dan peringatan bila ada, nomor izin edar, nomor betskode produksi, batas kadaluwarsa, kandungan alkohol bila ada, dan keterangan lain yang berkaitan dengan keamanan atau mutu asal bahan sesuai ketentuan yang berlaku. Dari penandaan yang seharusnya tercantum pada kemasan, yang berhubungan langsung dengan penggunaan produk vitamin adalah komposisi, kegunaan, cara penggunaan, takaran penggunaan, kontra indikasi efek samping, peringatan dan tanggal kadaluwarsa. Pada kemasan Supradyn ® hanya terdapat informasi tentang komposisi, kegunaan, aturan pakai, petunjuk penggunaan, tanggal kadaluwarsa dan cara penyimpanan. Responden ini sudah membaca informasi tentang komposisi, kegunaan, aturan pakai, petunjuk penggunaan dan tanggal kadaluwarsa. Tingkat pendidikan berpengaruh dalam perilaku swamedikasi, dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang maka informasi yang didapat juga akan semakin banyak. Semakin banyak informasi berarti semakin banyak pengetahaun yang didapat. Dalam penelitian ini tingkat pendidikan mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan dan tindakan. Menurut teori adopsi inovasi Rogers pengetahuan menjadi dasar penting untuk mengambil keputusan, dalam hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini berarti dengan adanya pengetahuan tentang produk vitamin maka seseorang mengambil tindakan untuk menggunakan produk vitamin. Tingkat pendapatan dapat mempengaruhi daya beli seseorang, tetapi pada penelitian ini tingkat pendapatan tidak mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku responden. Produk vitamin yang semakin banyak macamnya menyebabkan persaingan antar produsen semakin berat, karena itu sekarang hampir semua produk vitamin masuk dalam food supplement dan bukan obat. Produk vitamin yang masuk food supplement hanya perlu melakukan Quality Control dan tidak perlu melakukan uji klinik. Dengan begitu biaya produksi dapat menurun, sehingga semua masyarakat baik tingkat pendapatan rendah maupun tinggi pendapatan tinggi juga dapat menggunakan produk vitamin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah responden berumur 36-40 tahun 21,3, responden menikah sebanyak 98,4, responden berpendidikan terakhir SLTA 28,7, rersponden dengan tingkat pendapatan Rp. 1.500.000 59,0, pekerjaan responden ibu rumah tangga sebesar 48,4. 2. Pola perilaku responden terdiri dari dua macam, yang pertama pola perilaku swamedikasi secara umum dan yang kedua pola perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin. a. Pola perilaku swamedikasi secara umum didapat hasil swamedikasi dengan menggunakan obat tradisional 23,8, penyakit yang dapat diobati dengan swamedikasi batuk,sakit kepala, flu dan demam 43,4, keuntungan swamedikasi lebih murah dan lebih cepat 43,4, kerugian swamedikasi tidak ada 72,9, swamedikasi cukup efektif karena penyakit ringan dapat sembuh 89,3. b. Pola perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin didapat hasil alasan responden menggunakan produk vitamin untuk menjaga kesehatan 37,7, produk vitamin digunakan saat kondisi sehat 50, sumber informasi produk vitamin dari iklan TV 39,3, produk vitamin yang paling sering digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkat Pendapatan Ibu Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Pemberian Mp-Asi Dalam Buku Kia Di Desa Bulusulur Ka

0 3 16

Hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan dengan perilaku swamedikasi sakit kepala oleh ibu-ibu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Juli-September 2007.

0 0 2

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit common cold oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

9 48 194

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

Identifikasi Problem swamedikasi Common Cold di kalangan ibu-ibu di Propinsi di Yogyakarta.

0 0 26

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 197

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit infeksi jamur kulit oleh ibu--ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 216

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit common cold oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 192

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi diare oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 200