Pengertian Pekerjaan Tingkat Pendapatan

41 b. Penghasilan berupa barang, adalah segala penghasilan yang sifatnya regular akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa, tetapi dapat diterima dalam bentuk barang dan jasa. Misalnya: tunjangan beras, tunjangan kesehatan. c. Penerimaan barang dan jasa lain-lain adalah segala penerimaan berupa transfer redistributif dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Misal: penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian dan penagihan piutang. Penghasilan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Penghasilan keluarga dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang lain, hasil dari milik Gilarso, 1991; 63. Penghasilan keluarga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan. Besarnya jumlah pengeluaran keluarga menurut Gilarso 1991; 65 tergantung pada berbagai hal, antara lain. a. Besarnya jumlah penghasilan yang masuk. b. Besarnya keluarga. c. Tingkat harga kebutuhan keluarga. d. Tingkat pendidikan keluarga. e. Lingkungan sosial ekonomi keluarga. f. Kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga. 42

F. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Anastasia Mina Helmi “Analisis Sikap Nasabah Penabung Terhadap Atribut Produk Bank”, penelitian diadakan pada tahun 2004, studi kasus pada Bank Lippo cabang Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan sikap para nasabah secara keseluruhan terhadap atribut produk Bank Lippo cabang Yogyakarta adalah sangat puas atau positif. 2. Denny Kania Atikasari “Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Jasa Kredit”, penelitian diadakan pada tahun 2004, studi kasus pada PT.BPR Mlati Pundi Arta Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasabah secara keseluruhan terhadap atribut pelayanan jasa yang di peroleh dari PT. BPR Mlati Pundi Arta Yogyakarta adalah sangat puas. 3. Kumala Candaningrum “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan”, penelitian diadakan pada tahun 2004, studi kasus pada Departemen Store Klaten. Menurut hasil penelitian yang diadakan di Departemen Store Klaten menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut pelayanan adalah positif.

G. Kerangka Teoritik

1. Hubungan Antara Sikap Dengan Pelayanan jasa. Sikap merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Tanggapan atau sikap sangat berpengarauh dalam membentuk perilaku konsumen. Sikap yang dipegang konsumen terhadap berbagai objek memainkan peran dalam menentukan sikap terhadap objek tersebut. Objek 43 yang dimaksud disini adalah pelayanan pegadaian yang meliputi, kegiatan selama proses menggadai barang sampai mengambil barang jaminannya kembali kasir, penaksir, penjaga gudang, dan security. Apabila suatu pelayanan yang sesuai dengan apa yang diharapkan nasabah maka produk jasa tersebut akan dianggap cocok oleh nasabah. Oleh karena itu perusahaan haruslah mengetahui apa yang paling menentukan nasabah dalam memilih suatu produk tertentu. Sikap yang positif akan berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang positif, begitu juga sebaliknya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sikap nasabah yang positif memberikan arti bahwa nasabah menerima pelayanan yang ditawarkan oleh pegadaiaan, jika sikap nasabah yang negatif maka nasabah tidak menerima atau menolak pelayanan yang ditawarkan oleh pegadaian. 2. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Sikap Nasabah terhadap pelayanan Keputusan dan sikap konsumen terhadap pelayanan sering kali berkaitan dengan pengalaman pendidikan yang pernah ditempuh oleh seseorang. Penilaian dan apresiasi terhadap kebutuhan barang dan jasa bagi orang yamg berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah cenderung berbeda. Seorang nasabah yang berpendidikan rendah mempunyai pandangan bahwa pelayanan yang buruk dapat dikatakan sempurna, di sini tampak sekali adanya sikap emosional dalam menggadai barangnya, merupakan faktor yang utama dalam mendapatkan uang. Bagi nasabah yang berpendidikan tinggi penilaiaan dan sikap meraka terhadap pelayanan cenderung menggunakan