Sejarah Berdirinya Pegadaian Cabang Pandangan

62 operasional pegadaian saat itu dipegang oleh orang Jepang. Sepanjang masa pendudukan Jepang itu perang dunia masih tetap berlangsung sehingga pemerintah Jepang masih belum dapat berbuat banyak di Indinesia selain melakukan penindasan dan menguras harta masyarakat untuk membiayai perang mereka. Pegadaian Pandangan yang menyimpan barang-barang berharga milik masyarakat tidak luput dari aksi perampasan. Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada tahun 1945, setelah kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Jepang yang tidak ingin menyerahkan bangsa Indonesia kepada Belanda, lalu mendukung pemerintah yang baru terbentuk. Berbagai jawatan dan kelembagaan diserahkan oleh Jepang kepada pemerintahan Indonesia. Setelah kantor pegadaian Pandangan terkena serangan pada masa perang pendudukan Jepang, pegadaian Pandangan tidak beroperasi lagi. Tetapi pada tahun 1973 kantor pegadaian Pandangan mulai beroperasi lagi. Struktur organisasi pegadaian pasca perang kemerdekaan, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan struktur yang ada pada saat zaman Belanda. Hanya saja literaturnya yang dirubah, di-Indonesiakan. Yang paling menonjol adalah semua aparat pelaksana pegadaian 100 orang Indonesia. Pada masa pembanguanan secara mutlak perjuangan melawan penjajah sudah selesai, tetapi perjuangan – perjuangan untuk mengatsi kemiskinan masih perlu dilakukan oleh bangsa Indonesia. Penataan – penataan menyeluruh baik bagi ideologis, sistem kenegaraan maupun ekonomi terus diupayakan. Dalam penataan ekonomi di masa pembangunan, sampai saat ini pegadaian mengalami 63 beberapa perubahan status bentuk hukum perusahaan yang masing-masing mempunyai karakteristik dan dinamika tersendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-Undang Perpu No. 191960 menetapkan bahwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari pemerintah dijadikan Perusahaan Negara PN. Pada tahun 1967 presiden memberikan istruksi untuk dikeluarkannya Perpu No. 11969, yang isinya mengatur bentuk-bentuk usaha negara menjadi tiga bentuk yaitu : Perjan, Perum, Persero. Sejalan dengan Perpu yang baru maka pemerintah menyatakan bahwa status PN Pegadaian ditetapkan menjadi Perusahaan Jawatan Perjan pegadaian. Sejak April 1990 status hukum dialihkan dari Perusahaan Jawatan Perjan menjadi Perusahaan Umum Perum melalui PP 10 tahun 1990. tanggal 10 April 1990. peraturan ini mengatur perubahan bentuk Perjan menjadi Perum pegadaian. Dengan perubahan status hukum tersebut perusahaan dikelola seperti layaknya Perseroaan Terbatas PT, hanya saja modal tidak terdiri dari saham, tapi berbentuk Penyertaan Modal Pemerintah PMP. Yang dengan maksud mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya praktek riba, rentenir, dan gadai gelap di masyarakat. Pada saat ini pegadaian cabang Pandangan juga mengalami perkembangan yang sangat pesat yaitu dengan terpenuhinya target sewa modal dari pegadaian pusat. Yang menunjukkan bahwa minat dari masyarakat Pandangan sangat meningkat. 64

B. Visi dan Misi Pegadaian

Visi : Menjadi perusahaan yang modern, dinamis dan inovatif dengan usaha utama gadai. Misi : Ikut membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah, melalui kegiatan utama menyalurkan kredit gadai dan melakukan usaha lain yang menguntungkan.

C. Struktur Organisasi Pegadaian

Struktur pegadaian secara umum, pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bernaung dibawah departemen keuangan. Sehingga, yang berhak mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksinya kepada Presiden adalah Menteri Keuangan. Sampai saat ini pegadaian dipimpin oleh Dewan Direksi yang terdiri dari Direktur Utama dan tiga Direktur serta dibantu dengan unit-unit pendukung lainnya. Masa jabatan Direksi maksimal selama lima tahun dan bila diperlukan dapat diangkat kembali. Sedang dalam kegiatan usahanya, Perum pegadaian dibina dan diawasi oleh Menteri Keuangan yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Direktur Jendral berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Disamping itu, untuk melaksakan pengawasan intern terhadap kegiatan perusahaan, Direksi juga diperkenankan membentuk satuan pengawasan secara intern. Selain mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Direksi, dalam melaksanakan fungsi pengawasannya Menteri Keuangan juga dapat 65 mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian anggota-anggota dewan pengawas komisaris perum pegadaian. Menurut ketentuannya komisaris minimal dapat dijabat dua orang dan maksimal lima orang yang terdiri dari ketua dan anggota. Dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengawasan pada Menteri Keuangan. Masa jabatan dewan komisaris selam tiga tahun dan dapat diangkat kembali Struktur organisasi Perum pegadaian cabang Pandangan Manager Cabang Penaksir TataUsaha Kasir Pegawai Pemegang Kunci Gudang Pesuruh Satpam Satpam