Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
2
riba, pegadaian gelap, dan bunga pinjaman yang tidak wajar. Perum pegadaian sudah banyak menjawab pertanyaan masyarakat luas, bahwa pegadaian menjadi
tumpuan seseorang yang membutuhkan dana mendesak, karena prosedur dan syarat administrasi untuk memperoleh dana melalui pegadaian cenderung mudah
dan tidak terlalu berbelit-belit. Dengan keadaan seperti ini orang - orang dapat menjadi nasabah perum pegadaian dengan mudah.
Ada anggapan yang tertanam di sebagian masyarakat bahwa menggadai barang merupakan hal yang memalukan. Di mata pejabat pemerintahan daerah
terkesan bahwa semakin berkembangnya usaha pegadaian merupakan indikasi bertambahnya tingkat kemiskinan masyarakat.
Kenyataannya tidak semua masyarakat mempunyai uang tunai, tabungan, deposito yang siap dipakai, meskipun yang berpenghasilan cukup. Di samping itu
sebagian masyarakat ada yang menginvestasikan dananya dalam bentuk barang berharga emas, motor, elektronik dll baik sebagai perhiasan maupun sebagai
penyangga bumper. Jika kebutuhan mendesak seperti : hajatan, keluarga sakit, uang kuliah, gagal panen, tagihan pembayaran terlambat, lonjakan order seketika,
maka diperlukan dana yang jika datang ke bank belum tentu dipenuhi segera. Dengan barang berharga tersebut masyarakat mempunyai pilihan menjual atau
menggadaikannya ke pegadaian pada saat uang tunai diperlukan. Nasabah dalam mengambil keputusan untuk memperoleh dana
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka dalam memahami perilaku nasabah perlu memperhatikan faktor utama yang mempengaruhi, yaitu fakor-faktor
3
ekstern ataupun faktor intern. Faktor-faktor ekstern meliputi kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga. Sedang faktor-faktor intern antara lain
motivasi, pengamatan atau persepsi, belajar, kepribadian, kepercayaan dan sikap. Dari faktor ini penulis menarik untuk mengamati faktor-faktor sikap. Sikap adalah
pernyataan positif atau negatif tentang suatu objek yang mempengaruhi seseorang untuk berprilaku dalam cara tertentu terhadap objek itu, Boyd and All,
2000:135. Sikap biasanya memainkan peran utama dalam membentuk perilaku nasabah.
Perbedaan sikap nasabah disebabkan berbagai faktor, namun peneliti hanya menggunakan faktor jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat
penghasilan sebagai faktor yang paling dominan, karena tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan mempunyai hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dengan tingkat pendidikan yang berbeda – beda jenis pekerjaan yang bermacam-macam dan penghasilan
yang beraneka ragam maka menimbulkan perbedaan sikap dalam menilai pelayanan jasa dalam mengadai barang atau mengambil barang gadai. Untuk
tingkat pendidikan yang rendah sekolah dasar dan jenis pekerajaan guru dengan penghasilan yang didapatkan tidak terlalu besar sehingga sikap mereka kurang
begitu antusias memikirkan atribut-atribut yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian. Sedangkan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan jenis
pekerjaan pedagang, PNS, pegawai swasta dengan penghasilan yang didapat cukup besar, sebaliknya mereka begitu antusias memikirkan atribut-atribut yang
4
ditawarkan oleh perum pegadaian. Dengan adanya perbedaan sikap nasabah ditinjau dari tinggat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat dapat memberikan
masukan kepada kepala menejer pemasaran untuk mempertahankan kepercayaan nasabah terhadap jasa yang ditawarkan dengan berbagai atribut pendukungnya
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah atau calon nasabah. Penelitian tentang perilaku nasabah merupakan usaha untuk mengantisipasi perubahan-
perubah yang terjadi dalam lingkungan pemasaran. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “ANALISIS SIKAP NASABAH PERUM PEGADAIAN TERHADAP PELAYANAN JASA DITINJAU DARI TINGKAT
PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN”
Studi khasus pada Perum Pegadaian cabang Pandangan - Rembang