Teknik Analisis Data Reliabilitas Instrumen

Hasil perhitungan di atas, peneliti sesuaikan dengan kriteria Guilford dalam ketogorisasi reliabilitas yang telah dibahas sebelumnya. Reliabilitas skala penilaian diri self assessment scale dalam penelitian ini termasuk dalam kategori Sedang karena α yang diperoleh adalah sebesar 0,685.

I. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2013 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut. 1. Teknik analisis data tes karakter penerimaan diri dan sosial guna menganalisis peningkatan hasil pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, maka dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test. Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih nilai rata-rata hasil atau sama dengan rumus D = O2-O1. Namun dalam rumusan masalah pertama ini, diberikan pula kategorisasi yang bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Setelah mengetahui norma kategorisasi untuk melihat peningkatan pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning , kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.8 berikut ini. Tabel 3. 8 Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Penerimaan Diri dan Sosial NormaKriteria Skor Kategori +1,8σ μ Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ Rendah μ ≤ -1,8σ Sangat Rendah Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran μ mean teoritik : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum. Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter penerimaan diri dan sosial berdasarkan tes pre test dan post test dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80 Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20 Luas jarak : 80-20 = 60 Standar deviasi σsd : 60 6 = 10 μ mean teoritik : 80+20 2 = 50 Hasil perhitungan analisis skor karakter penerimaan diri dan sosial disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar Tahun Ajaran 20152016 sebagai berikut pada tabel 3.9 Tabel 3. 9 Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Penerimaan Diri dan Sosial Siswa Kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar Tahun Ajaran 20152016 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 45 – 55 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 – 44 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah 2. Teknik analisis uji hipotesis dalam penelitian ini guna menganalisis rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis untuk menganalisis signifikansi hasil pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 yang dilakukan dengan teknik statistik uji Wilcoxon . Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis perbedaan skor rata-rata antara pre test dan post test pada siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 yang mengikuti program implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Berikut adalah rumus untuk menghitung z hitung : = � − 1 4 � � + 1 1 24 � � + 1 2� + 1 Keterangan T : jumlah ranking bertanda terkecil N : banyaknya pasang yang tidak sama nilainya Uji Z paired sampel test dilakukan dengan menggunakan SPSS.16 3. Teknik analisis data skala penilaian diri guna menganalisis rumusan masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kategorisasi terhadap data yang diperoleh dari skala penilaian diri self assessment sale , dimana responden akan menjawab salah satu data kuantitatif yang telah disediakan, yaitu ss sangat setuju, s setuju, ks kurang setuju, dan ts tidak setuju. Oleh karena itu, skala pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap apa saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya. Kategori milik Azwar di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter penerimaan diri dan sosial berdasarkan skala penilaian diri dengan jumlah 30 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Skor maksimum teoritik : 4 x 30 = 120 Skor minimum teoritik : 1 x 30 = 30 Luas jarak : 120-30 = 90 Standar deviasi σsd : 90 6 = 15 μ mean teoritik : 120+30 2 = 75 Hasil perhitungan analisis data skor kuesioner penilaian diri self assessment scale subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 pada tabel 3.10 sebagai berikut. Tabel 3. 10 Tabel Norma Kategorisasi Skala Penilaian Diri self Assesment Scale Tingkat Karakter Penerimaan Diri dan Sosial Siswai Kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar Tahun Ajaran 20152016 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8σ μ 102 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 85 – 102 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 67 – 84 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 48 – 66 Rendah μ ≤ -1,8σ 48 Sangat Rendah 4. Teknik analisis data validasi efektivitas implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning guna menganalisis rumusan masalah keempat, peneliti menggunakan deskritif dengan persentase, hal ini dilakukan penulis sejalan dengan tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam kuesioner validasi implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial yakni, ya, tidak, dan tidak tahu dengan siswa sebagai penilai dengan rumus sebagai berikut. � � = � 100 Keterangan � � : Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter : Jumlah jawaban setiap item � : Jumlah responden 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian dipaparkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini.

A. Hasil Penelitian

1. Peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dalam meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 jika dilihat dari hasil pretest dan posttest . Penelitian ini menggunakan tes mengenai karakter penerimaan diri dan sosial yang dilakukan di awal pretest dan akhir posttest kegiatan. Berdasarkan perolehan data penelitian yang diperoleh melalui tes peningkatan karakter penerimaan diri dan sosial, pada pretest dan posttest dapat diketahui gambaran karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016. Hasil olah data menunjukkan adanya peningkatan karakter penerimaan diri dan sosial siswa antara sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan sebesar D = O2 –O1 atau rata-rata X = 66,81 –63,24 = 3,57. Dapat dilihat dari visualisasi grafik 4.1 berikut. …………………………

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156