Peningkatan hasil pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial Efektivitas implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan

pertama post=pre=2. Simbol N menunjukkan jumlahnya, Mean Rank adalah peringkat rata-ratanya dan sum of ranks adalah jumlah dari peringkatnya. Hasil perhitungan Two Related Sample Test Wilcoxon memperoleh, nilai Z sebesar -2,178, dengan p value Asymp. Sig 2 tailed sebesar 0,029 di mana lebih besar dari batas kritis penelitian yakni 0,05 0,0290,05. Artinya, keputusan hipotesis adalah adalah Ho ditolak. Jadi, pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal- Bar.

3. Peningkatan hasil pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 antar sesi layanan. Berdasarkan perolehan data penelitian yang bersumber dari kuesioner skala penilaian diri Self Asessment Scale yang dihimpun di tiap akhir sesi bimbingan dalam implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal, diketahui gambaran peningkatan karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 untuk tiap sesinya. Peneliti melakukan pengkategorisasian untuk menganalisis data. Kategorisasi yang digunakan adalah milik Azwar. Gambaran tingkat karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 dapat dlihat pada Tabel 4.3 dan Grafik 4.4 berikut. Tabel 4. 3 Distribusi Hasil Peningkatan Karakter Penerimaan Diri dan Sosial Berdasarkan Skala Penilaian Diri Self Assesment Scale Siswa Kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar Tahun Ajaran 20152016 Rentang Skor Kategorisasi SESI I II F F 68 Sangat Tinggi 15 71 19 90 56 – 68 Tinggi 13 62 9 43 44 – 55 Sedang 1 5 2 9,5 32 – 43 Rendah 32 Sangat Rendah Data pendistribusian di atas bila disajikan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti di bawah ini. Grafik 4. 4 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Pendidikan Karakter pada Tiap Sesi

4. Efektivitas implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan

sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 menurut penilaian responden siswa. Siswa yang mengikuti semua rangkaian kegiatan diberikan kesempatan untuk memberikan penilaian terkait dengan efektivitas model pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial yang diimplementasikan pada akhir pertemuan. Terdapat 30 butir pernyataan yang tersedia dan siswa diminta untuk mencentang kolom „ya‟ artinya setuju terhadap isi pernyataan, atau mencentang kolom „tidak‟ artinya menolak isi pernyataan, atau mencentang kolom „tidak tahu‟ artinya tidak dapat memberi pendapat atas nilai efektivitas yang tertuang dalam pernyataan. Penilaian dari siswa disajikan dalam bentuk persentasi di tiap itemnya dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4. 4 Penilaian Siswa Terhadap Efektivitas Model N=21 NO dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya mengalami memperoleh merasa : Ya 1 semangat untuk mengikuti kegiatan 20 95,24 2 keberanian untuk tampilmelakukan sesuatu 16 76,19 3 gembirasenang dalam melaksanakan kegiatan 20 95,24 4 berani berpendapat 17 80,95 5 lebih kreatif 9 42,86 6 berani mencoba melakukan sesuatu 17 80,95 7 takut salah dalam melakukan permainan 2 9,52 8 malu dalam permainan kelompok 5 23,81 9 dihargai oleh teman-teman 15 71,43 10 tertarik untuk mengikuti semua kegiatan 12 57,14 11 kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan 14 66.67 12 manfaat bagi perbaikan perilaku 19 90,48 13 kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 16 76,19 14 keinginan untuk menolong orang lain 19 90,48 15 puas terhadap bimbingan yang diberikan 16 76,19 16 tertantang untuk mencoba 16 76,19 17 capeklelahbosan dalam mengikuti semua kegiatan 1 4,76 18 berkesan terhadap kegiatan yang diikuti 15 71,43 19 terdorong untuk terlibat aktif 18 85,71 20 berani bertanggungjawab 18 85,71 21 menghargai teman 18 85,71 22 kesediaan bekerja samakekompakan Tim 15 71,43 23 mempererat rasa persaudaraanpersahabatan 17 80,95 24 ketaatan terhadap normaperaturanpetunjuk 18 85,71 25 memotivasi siswa untuk berusahadaya juang 19 90,48 26 membangun kepeduliankesetiakawanan 17 80,95 27 peningkatan keingintahuan siswa 20 95,24 28 peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri 19 90,48 29 mendorong siswa lebih disiplin 20 95,24 30 membuat hubungan guru-siswaakrabhangatdekat 20 95,24 Keterangan : item no 7, 8, dan 17 merupakan pernyataan negatif Mencermati Tabel 4.4 terlihat bahwa sebagian besar siswa yang turut serta dalam implementasi model pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menilai model ini efektif. Pada lima 5 aspek penilaian, 20 orang siswa 95,24 menilai bahwa implementasi model ini sangat efektif, antara lain menambah semangat untuk mengikuti kegiatan, gembirasenang dalam melaksanakan kegiatan, meningkatkan keingintahuan, mendorong lebih disiplin, membuat hubungan guru- siswaakrabhangatdekat. Sementara itu, pada sembilan belas 19 aspek penilaian lainnya 19 orang siswa 90,48 menilai bahwa kualitas implementasi model ini efektif, terutama pada aspek meningkatkan kesadaran siswa untuk memperbaiki diri, memotivasi dan menambah daya juang siswa, meningkatkan keinginan untuk menolong orang lain, serta membantu dalam memperbaiki perilaku. Artinya, model implementasi pendidikan karakter ini efektif untuk meningkatkan karakter siswa.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156