a. Refleksi
Refleksi adalah memantulkan atau lebih tepat menghadirkan kembali dalam batin kita aneka pengalaman yang sudah terjadi, untuk
menemukan makna dan nilainya lebih dalam. Ada yang menyatakan bahwa refleksi selalu bertujuan mendidik, dalam arti berperan sebagai
sejenis jembatan yang menghubungkan pengalaman pribadi dan belajar.
b.
Sharing Sharing
adalah membagikan pikiran dan atau perasaan yang muncul sebagai hasil refleksi kepada orang lain dalam kegiatan belajar
bersama. Dalam
sharing
bersama atau saling berbagi hasil refleksi, masing-masing peserta saling mendengarkan, saling membantu
menangkap makna dan nilai yang semain mendalam dari berbagai pengalaman hidupnya, serta saling meneguhkan.
5. Prosedur Penerapan Experiential Learning
Kolb 2015 menjelaskan bahwa
experiential learning
mengajak siswa untuk mampu menjaga keseimbangan antara apa yang diamatidialami
dengan tindakan yang diberikan terhadap pengalamannya tersebut. Prosedur penerapan
experiential learning
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman Kongkrit
Pembelajaran melalui intuisi dengan mengikutsertakan pengalaman pribadi dan menekankan pada aspek rasa daripada aspek pikiran.
pengalaman kongkrit merupakan orientasi artistik yang mengandalkan sensitivitas pada rasa. Aktivitas instruksional yang mendukung
pembelajaran dalam hal ini, yaitu diskusi kelompok kecil, simulasi, penggunaan film atau video, dan cerita-cerita autobiografi.
b. Konseptualisasi Abstrak
Belajar melalui berfikir dan menggunakan logika, serta pendekatan sistematis dalam pemecahan masalah. Konseptualisasi abstrak
menekankan pada pemikiran dan manipulasi simbol abstrak dengan maksud untuk merapikan dan menempatkan sistem konseptual.
Aktivitas instruksional yang mendukung, yaitu konstruksi teori, perkuliahan, dan pembangungan model dan analogi.
c. Observasi Reflektif
Belajar melalui persepsi, yang berpusat pada pemahaman arti dari ide dan situasi melalui pengamatan yang seksama. Peserta didik perlu
memperhatikan bagaimana segala ssesuatu yang terjadi dengan melihat dari perspektif yang berbeda-beda dan mengandalkan pemikiran,
perasaan, dan penilaian pribadi. Teknik instruksional yang dapat digunakan, yaitu jurnal pribadi, karangan reflektif, pengamatan,
pertanyaan pikiran dan diskusi. d.
Eksperimen Aktif Eksperimen aktif ini mengajak peserta didik belajar melalui tindakan.
Eksperimen aktif ini menekankan pada aplikasi praktis dan bagaimana segala sesuatu terselesaikan. Peserta didik berusaha terusmenerus
untuk mempengaruhi orang, mengubah situasi, dan mengambil resiko untuk menyelesaikan masalahnya. Teknik instruksional yang dapat
digunakan, meliputi permainan, dramasimulasi, penggunaan studi kasus, dan proyek lapangan.
………………………
Gambar 2. 3 Prosedur Penerapan
Experiential Learning
E. Hakikat Remaja Sebagai Peserta Didik SMP