Signifikansi peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter Peningkatan hasil pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial

model ini secara efektif membantu guru maupun siswa dalam pembelajaran atau penerapan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari- hari.

2. Signifikansi peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter

penerimaan diri dan sosial antara sebelum dan sesudah implementasi. Berdasarkan Tabel 4.2 yang telah dipaparkan pada sub bab di atas, tampak output hasil hitung two-related sample test Wilcoxon pada program SPSS.16 menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan pemahaman yang signifikan antara sebelum pretest dan sesudah posttest mendapatkan perlakuan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Hal ini sejalan dengan pendapat Baharuddin dan Wahyuni 2010 mulai dari tahap concrete experience sampai pada tahap active experimentation bahwa siswa yang melibatkan diri sepenuhnya dalam mengikuti kegiatan bimbingan sudah pasti mendapatkan pengalaman serta teori baru, sehingga pada akhirnya pengalaman dan teori baru tersebut dapat digunakan sebagai acuan siswa dalam memecahkan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai acuan dalam mengambil keputusan Artinya, siswa merasa mampu mengikuti, memahami, bahkan menerapkan pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial dengan model yang telah didesain oleh peneliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dari hasil capaian pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016.

3. Peningkatan hasil pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial

antar sesi layanan. Berdasarkan data yang dihasilkan melalui skala penilaian diri self assessment scale tingkat karakter penerimaan diri dan sosial, diperoleh peningkatan yang berarti baik mulai dari sesi pertama hingga sesi kedua dalam proses implementasi model pendidikan karakter. Pada sesi pertama terdapat 5 siswa yang masuk dalam kategori sedang. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, tetapi setidaknya sebagian besar siswa sudah mengerti, memahami, dan memiliki karakter penerimaan diri dan sosial namun belum dikembangkan. Seperti yang telah disampaikan oleh Mappiare 1982 bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan seseorang dengan karakter yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain dapat menjadikan diri mereka pribadi yang menyenangkan atau sebaliknya. Sehingga karakter yang berbeda-beda ini dapat menjadi pemicu seseorang diterima atau ditolak dalam suatu kelompok. Pada bagian inilah implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning memiliki tujuan membantu mengembangkan karakter siswa agar siswa mampu berkembang dan menjadi pribadi utuh secara optimal. Selanjutnya, di akhir sesi kedua, peneliti juga mengambl data pemahaman siswa tentang karakter yang ditanamkan melalui skala penilaian siswa self assessment scale . Ternyata terdapat 62 siswa yang masuk dalam kategori tinggi pada sesi pertama, dan terdapat 90 siswa masuk dalam kategori sangat tinggi pada sesi kedua. Hasil analisis data di sesi kedua ditambah dengan pengalaman reflektif siswa ketika proses implementasi sedang berlangsung, tentu sejalan dan dapat diperdiksi menunjukkan peningkatan yang berarti. Dari kedua topik bimbingan yang diberikan dapat terlihat dinamika dari tiap siswa. Ada siswa yang meningkat pada tiap topik, namun ada juga siswa yang dinamikanya menurun. Kenaikan dan penurunan dinamika ini tergantung pada karakter yang berubah-ubah pada masing-masing siswa. Perubahan ini bisa terjadi karena faktor pribadi internal maupun faktor luar diri eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan experiential learning dapat efektif apabila diberikan kepada siswa dengan memperhatikan materi yang diberikan Kolb, 1984. Berdasarkan peningkatan hasil skala penilaian diri siswa self assessment scale , model layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning adalah jalan keluar yang efektif dan bermanfaat atas permasalahan yang sering ditemukan oleh guru BK di sekolah terkait karakter siswa yang kurang baik. Model pendidikan karakter ini terbukti efektif guna meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016, padahal siswa baru diberikan dua 2 topik bimbingan mengenai karakter penerimaan diri dan sosial dan terdapat perubahan di tiap sesinya. Apabila model pendidikan karakter ini dilakukan oleh guru BK secara terus menerus dan kontinu, maka permasalahan yang terkait dengan karakter siswa dapat dikendalikan.

4. Efektivitas implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156