Efektivitas implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan

tiap sesinya. Apabila model pendidikan karakter ini dilakukan oleh guru BK secara terus menerus dan kontinu, maka permasalahan yang terkait dengan karakter siswa dapat dikendalikan.

4. Efektivitas implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan

sosial menurut penilaian responden siswa. Proses implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning mendapatkan penilaian langsung dari siswa yang menerima perlakuan. Siswa memberikan penilaian secara langsung dan hasil dari penilaian tersebut dapat dikatakan sangat tinggi. Sebagian besar siswa merasa bersemangat dan bahagia mengikuti kegiatan bimbingan. Dengan demikian, melalui proses ini siswa dapat semakin menyadari pentingnya menumbuhkan jiwa keberanian dan kepercayaan diri dalam pribadi mereka masing-masing agar dapat menerima dirinya dengan lebih baik serta menerima lingkungan sosialnya tanpa merasa dikekang maupun dipaksa. Model ini juga dapat dikatakan mudah diterima oleh siswa karena berhubungan langsung dengan pengalaman yang mereka alami. Sehingga benarlah pendapat yang dikemukakan oleh Nasution 2005 bahwa experiential learning dapat menolong pembelajar dalam membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya, serta mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran. Kemudahan dalam menerima materi membawa siswa untuk lebih kreatif sehingga berani mencoba hal-hal baru dalam proses pembelajaran. Tetapi hingga akhir kegiatan, masih terdapat dua 2 siswa yang merasa tidak ingin menolong temannya yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa dua 2 siswa tersebut masih memiliki karakter penerimaan diri dan sosial yang rendah. Dalam Tabel 4.4 terdapat tiga 3 pernyataan yang diberikan shading berwarna orange oleh peneliti, karena ketiga item tersebut merupakan pernyataan negatif. Skor rendah dalam pernyataan negatif diartikan baik. Artinya, siswa merasa percaya diri, tidak takut salah, dan tidak malu berkegiatanbermain di dalam kelompok. Selain itu, karena para siswa juga sangat bersemangat sehingga siswa tidak merasa capek, lelah, ataupun bosan dalam mengikuti semua kegiatan. Berdasarkan penilaian nyata siswa yang sudah tertera pada Tabel 4.4, model pendidikan karakter ini cukup efektif dan berguna bagi siswa. Dari poin-poin yang tersaji dapat dilihat bahwa siswa menikmati proses layanan bimbingan. Hal ini ditandai dengan persentasi 95,24 di lima itemnya, yakni item 1, 3, 27, 29, dan 30. Walau demikian, hanya sedikit siswa yang memilih pada item negatif unfavorable yakni item 7, 8, dan 17. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa yang merasa takut, malu, capek, dan jenuh dalam mengikuti semua proses bimbingan. Dari perolehan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menikmati proses kegiatan bimbingan yang diberikan oleh peneliti dan model ini dirasa bermanfaat digunakan untuk meningkatkan nilai karakter siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Kolb 1984 dan Nasution 2005 tentang experiential learning yang menyatakan bahwa pengalaman langsung akan lebih mengaktifkan keterampilan serta sikap sehingga dapat menjadikan pemahaman baru bagi pembelajar siswa. Jika dilihat lebih jauh, desain program pendidikan karakter ini akan menjadi lebih baik bila disesuaikan dengan tugastingkat perkembangan peserta didik, dan disesuaikan dengan nilai karakter yang dirasa masih perlu untuk ditingkatkan. 90

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, serta saran terhadap hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan menjadi beberapa hal yakni: 1. Terdapat peningkatan hasil pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial antara sebelum pretest sebesar 63,24 menjadi 66,81 sesudah posttest perlakuan. 2. Terdapat peningkatan yang signifikan hasil pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016. 3. Terjadi peningkatan karakter penerimaan diri dan sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada kategori sangat tinggi untuk sesi pertama 71 menjadi 90 pada sesi kedua. Sementara pada kategori tinggi untuk sesi pertama 62 menjadi 43 pada sesi kedua. Dan pada kategori sedang untuk sesi pertama 5 menjadi 9,5 pada sesi kedua. 4. Siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran 20152016 menilai bahwa pendidikan karakter berbasis layanan

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156