31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD. Penelitian
pengembangan digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2010:407. Jenis penelitian ini dipilih
karena peneliti akan mengembangkan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013, dengan Subtema Barang dan Jasa untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar yang
kemudian akan diuji keefektifannya kepada siswa kelas IV Sekolah dasar.
3.2 Prosedur Pengembangan
Pengembangan bahan ajar menggunakan model pengembangan Jerold E Kemp yang telah direvisi dan prosedur penelitian dan pengembangan yang
dikemukakan oleh Borg dan Gall yang meliputi sepuluh langkah yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5
revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, 10 produksi masal Sugiyono, 2010: 408-425. Borg and Gall
memperbolehkan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk membatasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan 1983: 792. Oleh
karena itu , penelitian ini berhenti pada langkah ketujuh revisi desain. Ketujuh langkah tersebut adalah 1 potensi dan masalah meliputi analisis kebutuhan, 2
pengumpulan data meliputi wawancara dan kajian dokumen, 3 desain produk meliputi penentuan KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran, isi, strategi
32 pembelajaran, cara penyampian, sumberbahan dan evaluasi., 4 validasi desain,
5 revisi desain, 6 uji coba desain, 7 revisi desain. Prosedur pengembangan disajikan dalam bentuk bagan. Bagan prosedur pengembangan dapat dilihat pada
gambar 2.
Gambar 2. Modifikasi Langkah Kemp dan Borg and Gall
33 Gambaran langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan bahan
ajar mengacu Kurikulum 2013 Subtema Barang dan Jasa untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dijelaskan berikut ini:
3.2.1. Potensi dan Masalah
Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan guru kelas IV Sekolah Dasar terhadap kebutuhan bahan ajar Kurikulum 2013.
Untuk menganalisis kebutuhan yang ada di lapangan, peneliti melakukan wawancara dengan guru SDN Babarsari. Wawancara mengenai pandangan guru
terhadap Kurikulum 2013 dan pelaksanaannya, bahan ajar yang disediakan oleh Tim Pengembang Kurikulum, pelaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar
yang tersedia dan kelebihan serta kekurangan bahan ajar yang tersedia untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas. Instrumen wawancara dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 3. Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan No.
Daftar Pertanyaan Rangkuman Hasil Wawancara
1 Sejauh mana pemahaman BapakIbu
terhadap Kurikulum SD 2013? 2
Sejauh mana pemahaman BapakIbu terkait dengan pendekatan sains
dalam pembelajaran?
3 Sejauh mana pemahaman BapakIbu
terkait dengan penilaian otentik? 4
Sejauh mana pemahaman BapakIbu terkait dengan pendidikan karakter?
5 Kesulitan-kesulitan
apa yang
BapakIbu alami dalam melaksanakan Kurikulum SD 2013? Mengapa?
6 Menurut BapakIbu apakah bahan ajar
Kurikulum SD 2013 masih perlu disempurnakan? Mengapa?
7 Apakah BapakIbu masih memerlukan
suplemen bahan ajar Kurikulum SD 2013?
34 8
Apakah BapakIbu
mampu mengembangkan
secara mandiri
bahan ajar sesuai dengan Kurikulum SD 2013?
9 Apakah bahan ajar Kurikulum SD
2013 sesuai dengan budaya lokal sekolah?
10 Sejauh mana pemahaman BapakIbu
terkait dengan jenis-jenis karakter yang
akan dikembangkan
oleh Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional? 11
Saran apa yang dapat BapakIbu berikan terkait dengan bahan ajar
Kurikulum SD 2013 yang sudah tersedia
3.2.2. Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara terstruktur dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD. SD yang digunakan untuk analisis
kebutuhan adalah
SD yang
telah ditunjuk
dinas untuk
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di tahun ajaran 2013 2014. Kuesioner digunakan untuk memvalidasi bahan ajar, validasi dilakukan oleh pakar
kurikulum, guru kelas yang telah melaksanakan Kurikulum 2013, dan siswa.
3.2.3. Desain Produk
Langkah awal untuk membuat desain produk adalah menentukan Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD, indikator pembelajaran, tujuan
pembelajaran, menentukan isi bahan ajar yang sesuai dengan indikator, menentukan strategi pembelajaran, menyusun kegiatan belajar, menentukan
sumber belajar, dan menyusun penilaian untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik, sesuai dengan indikator. Langkah-langkah tersebut akan menjadi
35 pedoman pembuatan desain bahan ajar. Produk yang dikembangkan mengacu
Kurikulum 2013 Subtema Barang dan Jasa dengan spesifikasi produk yang telah diterangkan.
3.2.4. Validasi Produk
Desain produk awal sebelum diuji cobakan divalidasi terlebih dahulu. Validasi desain produk akan dilakukan oleh satu pakar Kurikulum, dua guru kelas
IV yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 di SD tempat mengajar. Validasi dilakukan dengan memberikan desain produk bahan ajar dan lembar kuesioner
kepada pakar yang ditunjuk.
3.2.5. Revisi Desain
Berdasarkan validasi dari pakar kurikulum dan guru kelas IV SD, peneliti melakukan revisi. Revisi dilakukan berdasarkan kritik dan masukan yang
diberikan oleh pakar kurikulum dan dua guru kelas IV Sekolah Dasar yang telah melaksanakan Kurikulum 2013.
3.2.6. Uji Coba Desain
Desain produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan kepada 10 siswa kelas IV SD. Uji coba desain produk bahan ajar bertujuan untuk mengumpulkan
data mengenai kualitas produk bahan ajar dan keefektifannya untuk kegiatan pembelajaran. Pada akhir pelaksanaan uji coba lapangan, siswa diminta mengisi
lembar kuesioner mengenai produk.
3.2.7. Revisi Desain
Revisi produk yang kedua ini berdasarkan hasil uji coba lapangan. Revisi dilakukan berdasarkan analisis lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa uji
coba. Hasil dari revisi produk ini akan menjadi desain produk final dari bahan ajar
36 yang mengacu kurikulum 2013 sekolah dasar subtema Barang dan Jasa untuk
Kelas IV sekolah dasar.
3.3 Uji Coba Produk