Manfaat Perilaku Asertif KAJIAN PUSTAKA

asertif. Budaya Jawa sangat menjunjung tinggi prinsip hormat dan prinsip kerukunan. Budaya Jawa merasa sungkan apabila mengutarakan pendapat dan perasaanya pada orang lain, terutama perasaan negatif dan pendapat yang tidak sejalan dengan banyak orang untuk menghindari pertentangan. Hal ini mengakibatkan orang menjadi tidak jujur dengan perasaan dan keinginannya sendiri.

F. Manfaat Perilaku Asertif

Menurut Adams dan Lenz 1995: 29-33 manfaat berperilaku asertif adalah sebagai berikut: 1. Memahami diri sendiri Manfaat paling penting dari berperilaku asertif terhadap orang lain adalah seseorang akan tetap mampu sepenuhnya memahami dirinya sendiri; kebutuhan, opini, dan idenya. Menyampaikan idenya kepada orang lain adalah suatu proses yang sama sekali berbeda dengan hanya memikirkan ide itu semata-mata. Tindakan menyatakan sesuatu dengan lantang akan mewujudkannya. Melalui pengalaman pengungkapan diri kepada orang lain, orang yang asertif akan mengenali dirinya dengan baik sekali. Orang asertif akan bertindak kongkret pada apa yang ia rasakan, dan melalui proses itu maka akan menciptakan lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan diri dengan cara- cara baru dan menggairahkan 2. Hidup dalam masa sekarang Suatu keuntungan dengan berperilaku asertif terus-menerus adalah seseorang akan hidup dalam kekinian. Orang yang asertif dapat tetap berhubungan dengan dirinya sendiri dan dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Gagal untuk berkomunikasi secara spontan menyebabkan seseorang hidup di masa lalu atau di masa yang akan datang, senantiasa berjuang secara internal mendapatkan cara mengatasi pikiran, perasaan, dan kebutuhannya yang menganggu. 3. Memenuhi kebutuhan pokok Orang yang berperilaku asertif dapat memungkinkan orang lain mengetahui dan memahami keinginan atau kebutuhannya. Kadang kita harus memberi tahu kepada orang lain tentang kebutuhan kita, agar mereka mau dan bersedia membantu kita memenuhi kebutuhan kita. 4. Pribadi yang menarik Orang yang berperilaku asertif dalam sebuah hubungan akan menjadi dirinya sendiri dan menampilkan dirinya secara otentik. Ia tidak akan berpura-pura menjadi orang lain dalam berelasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bertambahnya harga diri Berperilaku asertif dapat menjadikan individu menjadi berani membuka diri, jujur terhadap orang lain, khususnya tentang ide-ide dan pokok persoalan yang sangat penting untuknya. Harga diri dan kepercayaan diri orang yang berperilaku asertif akan semakin bertambah. 6. Membuka jalan bagi orang lain Individu yang bersedia berperilaku asertif dapat memberikan kesempatan dan membuka jalan bagi orang lain untuk berperilaku asertif. Berperilaku asertif dapat mencegah timbulnya kesalahpahaman, berkurangnya frustrasi dan kebencian. Semakin mereka terbuka dan mengenali diri mereka, mereka dapat bertanggung jawab atas hidup mereka dan memenuhi kebutuhan mereka yang terpenting. 7. Mencegah terjadinya keretakan hubungan Orang yang berperilaku asertif akan terbuka dalam menyatakan perasaan, fikiran atau pendapatnya pada orang lain, sehingga keretakan dalam suatu hubungan dapat dihindari atau dicegah.

G. Hambatan dalam Berperilaku Asertif

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

1 3 121

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa dan impilkasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi-sosial (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma).

0 1 112

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik kegiatan pengembangan diri

0 0 90

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112