berperilaku asertif. Alasannya karena mahasiswa yang mampu berperilaku asertif akan mudah bergaul dengan orang lain
dikarenakan orang yang asertif memandang orang lain secara setara dan tidak ada yang dibeda-bedakan. Mahasiswa yang
asertif akan mudah melakukan perannya dikarenakan ia dapat menerapkan hak-hak pribadinya tanpa menyangkali hak orang
lain. Orang yang asertif beranggapan bahwa ia patut untuk menghargai orang lain dan begitu juga sebaliknya. Untuk
memenuhi tugas perkembangan tersebut, kemampuan berperilaku asertif sangat diperlukan oleh mahasiswa.
B. Hakikat Persepsi
1. Definisi Persepsi
Menurut Desiderato Rakhmat, 2008: 51, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang diperoleh melalui indra manusia. Menurut Walgito
2006: 88, persepsi adalah proses di mana stimulus dari indera diinterpretasikan dan diorganisasikan oleh indera, sehingga
individu menyadari apa yang diinderanya. Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, dan
memfokuskan, kemudian menginterpretasikan Sarwono, 2009: 85. Persepsi menurut Irwanto, dkk 1988: 55 adalah
proses diterimanya rangsangan suatu objek, kualitas hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan, pendapat dan penilaian
terhadap suatu objek baik orang, benda, peristiwa, tingkah laku atau hal lain yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Tanggapan, pendapat, atau penilaian tersebut diawali dengan proses menerima rangsangan lewat indera yang kemudian
dikelompokkan dan diinterpretasikan, sehingga orang yang bersangkutan menyadari dan memahami rangsangan yang
diterimanya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Irwanto, dkk 1988 ada beberapa faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu:
a. Perhatian yang selektif Perhatian adalah proses konsentrasi pikiran atau
pemusatan aktivitas mental. Perhatian melibatkan objek yang hadir pada saat yang bersangkutan, memilih satu
objek dari indera, sementara objek-objek yang lain diabaikan. Semakin besar perhatian seseorang maka
semakin besar
kesadarannya akan
rangsangan bersangkutan. Semakin kecil perhatian seseorang, semakin
kecil kesadarannya akan rangsangan yang bersangkutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan semakin
kecil pula
kemungkinan individu
menanggapinya. b. Sifat-sifat rangsangan
Rangsangan yang bergerak akan lebih menarik perhatian orang dari pada rangsangan yang diam.
Seseorang akan menaruh perhatian pada rangsang yang ukurannya lebih besar daripada rangsangan yang
ukurannya lebih kecil. Rangsangan yang akan mendapat perhatian seseorang adalah rangsangan yang latar
belakangnya kontras daripada yang latar belakangnya biasa atau tidak kontras.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Persepsi juga ditentukan oleh sejauh mana
rangsangan itu bernilai bagi seseorang dan sesuai dengan kebutuhannya. Nilai yang dianut dan kebutuhan yang
berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi. Walaupun rangsangan yang dihadirkan pada dua orang sama, namun
persepsi yang terjadi bisa jadi berbeda karena perbedaan nilai dan kebutuhannya.
d. Pengalaman terdahulu Perhatian seseorang terhadap rangsangan turut
ditentukan oleh pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi
bagaimana orang mempersepsikan dunianya. Jika pada pengalaman terdahulu seseorang mempersepsikan sesuatu
buruk maka pandangan kedepannya akan buruk dan begitu juga sebaliknya.
C. Hakikat Perilaku Asertif