Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran

53

BAB V PENUTUP

Pada bab ini disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk berbagai pihak. Kesimpulan yang disajikan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Bagian keterbatasan menyajikan kelemahan penelitian. Saran yang diberikan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang ditujukan kepada pihak yang terkait dan usulan untuk penelitian lain.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada mahasiswa yang kemampuan berperilaku asertifnya rendah dan sangat rendah. Sebagaian besar mahasiswa tergolong baik kemampuan perilaku asertifnya. Dengan kata lain mahasiswa sudah mampu berperilaku asertif dengan baik. 2. Teridentifikasi 5 item yang berada dalam ketegori cukup tinggi hingga sedang. Kelima butir item perilaku asertif yang teridentifikasi dalam kategori tinggi hingga sedang dijadikan dasar penyusunan usulan topik program peningkatan kemampun berperilaku asertif pada mahasiswa.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti sadari bahwa kuesioner yang digunaka masih jauh dari sempurna; bahasa yang digunakan nampaknya masih sulit untuk dipahami sehingga perlu berulang-ulang membaca agar dapat memahami maksud dari pernyataan-pernyataan yang disajikan. 2. Ada kemungkinan subjek kurang serius dalam pengisian kuesioner karena subjek mungkin pernah mengisi dan sering mengisi kuesioner seperti yang digunakan dalam penelitian ini. 3. Kuesioner hanya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, tidak melakukan expert judgement dengan ahli bahasa, ahli pendidikan, dll. 4. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner, karena keterbatasan waktu penelitian.

C. Saran

Berikut beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait sesuai hasil penelitian: 1. Prodi BK USD Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa mahasiswa yang masuk dalam kategori sedang. Untuk itu perlu sebaiknya Prodi BK USD lebih peka terhadap kebutuhan mahasiswanya. Prodi BK USD dapat memberikan layanan bimbingan atau mengadakan pembinaan atau pertemuan rutin agar memberikan kesempatan pada mahasiswa mengembangkan dirinya. Mengadakan evaluasi rutin dengan mahasiswa agar mahasisiwa dapat mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya. 2. Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Para mahasiswa ada baiknya senantiasa belajar mengembangkan kemampuan dan memelihara kemampuan berperilaku asertifnya. Mahasiswa dapat belajar membiasakan diri berfikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain, membiasakan diri untuk mampu berperilaku asertif dengan menyampaikan perasaan dan apa yang diinginkan tanpa melanggar hak orang lain. Selain itu juga, mempunyai niat yang tinggi untuk belajar berpendapat di depan umum. 3. Peneliti sendiri Peneliti sendiri sebaiknya semakin memahami unsur-unsur perilaku asertif dan memperluas pengetahuannya mengenai alat yang digunakan agar lebih mengungkap persepsi subjek mengenai hal yang ingin diungkap. 4. Peneliti Lain Sebaiknya peneliti lebih dapat mengembangkan Kuesioner perilaku asertif yang lebih banyak mengungkapkan perilaku asertif dan hendaknya dilakukan beberapa kali uji coba agar memenuhi persyaratan penggunaan teknik uji coba terpakai untuk uji reliabilitas. Peneliti lain juga diharapkan memperhatikan tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan saat penelitian, karena hal itu akan menentukan hasil penelitian. Serta memperbaiki tata bahasa penulisan agar mudah dipahami oleh subjek. DAFTAR PUSTAKA Adams, Linda dan Elinor Lenz. 1995. Be Your Best - Jadilah Diri Anda Sendiri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Alberti, Robert dan Micheal, Emmons. 2002. Your Perfect Right – Panduan Praktis Hidup Lebih Ekspresif dan Jujur Terhadap Diri Sendiri. Jakarta: Elex Media Komputindo Azwar, Saifuddin. 2012. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar _______________. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rinika Cipta Cawood, Diana.1997. Manajer yang Asertif: Terampil Mengelola Orang dan Efektif dalam Komunikasi. Bern Hidayat Pen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Tim Penyusun Kamus Hariyanti. 2001. Studi Tentang Asertivitas Para Mahasiswa Akademi Keperawatan St. Vincentius a Paulo Tahun Ajaran 20012002. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Hia Riati. 2004. Deskripsi Asertivitas Para Suster Yunior dan Medior Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih Dari Maria Bunda Berbelaskasih SCMM di Sumatera Utara Provinsi Indonesia Tahun 2004 . Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Hurlock., Elisabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Limasale, L.A.C. 2014. Sikap asertif siswa SMP kelas 1 sawangan T.A 20132014. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Masidjo, I. 2006. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setyafi. 2009. Assertive Training dalam www.setyafi.multipy.com diunduh pada hari Senin, 20 Juni 2016, pukul 01.00 WIB Sudrajat, Akhmad. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 . dalam www.akhmadsudrajat.com diunduh pada hari Senin, 20 Juni 2016, pukul 01.00 WIB Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Ubaedy, An. 2008. Interpersonal Skill: Bagaimana Anda Membangun, Mempertahankan, dan Mengatasi Konflik Hubungan. Jakarta: Bee Media Indonesia. Walgito, Bimo. 2006. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif TABEL 10 KISI-KISI BESAR PERILAKU ASERTIF Definisi Oprasional: Perilaku asertif adalah perilaku yang mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut kepentingan kita sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya, mengekspresikan pikiran serta perasaan secara jujur dan nyaman dengan menerapkan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain, seperti yang tampak dalam jawaban terhadap kuesioner yang digunakan. Aspek Indikator Item A. Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia 1. Menempatkan kedua belah pihak secara setara a Mau menerima kekurangan orang lain b Mau menerima kelebihan orang lain 1 Saya mengangsumsikan bahwa kebanyakan orang adalah kompeten dan patut dipercayai 2 Saya sukar berteman dengan orang yang berasal dari luar daerah saya - 3 Saya dapat menerima dan menghargai kekurangan orang lain 4 Saya merasa iri ketika teman saya mendapatkan nilai yang lebih baik dari saya - 5 Saya merasa bahagia dan mengucapkan selamat kepada teman yang mendapat nilai bagus 6 Saya merasa rendah diri ketika ada teman yang lebih pandai dari saya - 2. Dapat menerima kekurangan diri sendiri a Berani mengakui kesalahan b Bersedia untuk belajar dari sebuah kegagalan 1 Saat saya melakukan kesalahan, saya merasa berat untuk mengakuinya dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan- 2 Saya berani bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah saya perbuat 3 Bagi saya kegagalan adalah jalan untuk semakin baik kedepannya 4 Saya kurang menghargai diri saya sebagai seorang pribadi yang unik - 5 Apabila saya mengalami sebuah kegagalan, saya akan terus mencoba sampai saya bisa melakukannya dengan baik 6 Saat gagal melakukan sebuah tugas, saya mudah menyerah - 7 Saya mudah menduga bahwa perasaan yang tidak enak yang saya alami adalah akibat dari perilaku orang lain - B. Bertindak menurut kepentingan kita sendiri 1. Mampu membuat tujuan bagi dirinya sendiri a Dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri b Berusaha meraih tujuannya 1 Saya tahu hal yang harus saya utamakan untuk mencapai tujuan saya 2 Saya menentukan sendiri jurusanprogram studi yang sesuai dengan cita-cita saya 3 Dalam mengambil keputusan, saya sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain - 4 Saya dapat membuat keputusan sesudah mengadakan berbagai pertimbangan 5 Saya menggunakan waktu dengan baik untuk mencapai cita-cita saya 6 Saya membuat tujuan yang jelas dan realistis untuk saya capai C. Membela diri sendiri tanpa kecemasaan yang tidak semestinya 1. Berani berkata tidak a. Mampu menolak ajakan yang tidak sesuai dengan nilai hidup b. Berani mempertahankan pendapatnya 1 Saya berani berkata “tidak” saat teman mengajak saya melakukan sesuatu yang tidak sesuaisejalan dengan nilai hidup yang saya miliki 2 Ketika ada orang yang meminta saya melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan saya, saya mudah mengatakan “tidak ” tanpa perasaan bersalah atau cemas. 3 Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalan-jalan ketika saya sedang mengerjakan tugas karena saya takut dijauhi oleh mereka - 4 Saya berusaha mempertahankan pendapat saya dengan menjelaskan alasan saya 5 Saya berani mempertahankan pendapat saya yang benar walaupun orang lain kurang setuju 6 Saat diskusi saya cenderung mengikuti pendapat orang lain karena saya tidak suka berdebat - D. Mengekspresikan perasaan dengan jujur 1. Dapat mengungkapkan perasaan negatif a. Berani mengakui perasaan takut atau cemas b. Dapat mengungkapkan perasaan marah 1 Saya berani mengungkapkan pada orang lain bahwa saya takut atau cemas 2 Saya cenderung menyembunyikan perasaan cemas yang sedang saya alami karena saya takut dianggap lemah - 3 Sewaktu mengekspersikan kemarahan, saya melakukannya tanpa menyalahkan orang lain karena membuat saya marah. 4 Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya dengan kebutuhan orang lain dan saya berhak memenuhi kebutuhan saya itu 5 Saya memberitahukan kepada orang lain bila perilaku mereka menimbulkan masalah bagi saya 6 Sewaktu saya mengalami perasaan yang kuat marah, prustrasi, kecewa dan sebagainya saya dengan mudah mengungkapkannya dengan kata-kata kasar - 7 Saya sulit mengungkapkan kepada orang lain kalau prilakunya menimbulkan masalah bagi saya - 2. Berani mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya a. Dapat menyampaikan kebutuhannya b. Berani mempertahankan keinginannya 1 Ketika saya membutuhkan sesuatu, saya akan langsung menyampaikan kepada orang lain 2 Saya cendrung diam saat disikusi, meskipun ada hal yang mengganjal di hati saya - 3 Saya malu bertanya kepada dosen atau teman, apabila ada materi perkuliahan yang belum saya mengerti - 4 Apabila saya tidak setuju dengan pendapat yang muncul dalam sebuah diskusi, saya dapat bertahan pada pendapat saya sendiri tanpa merasa tidak enak 5 Saya mudah menjelaskan pada orang lain latar belakang dari keinginan saya 6 Saya kurang berani mempertahankan pendapat saya dihadapan orang lain karena takut ditertawakan - E. Menerapkan hak- hak pribadi kita tanpa menyangkali hak-hak orang lain 1. Bersedia memberi bantuan kepada orang lain a. Mau memberi bantuan 1 Apabila ada orang yang meminta bantuan pada saya, saya akan membantunya dengan ikhlas 2 Saya bersedia menawarkan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan 3 Saya hanya diam saja ketika melihat teman saya sedang mengalami kesulitan memahami materi perkuliahan - 2. Berperilaku menyenangkan terhadap orang lain a. Menghargai perasaan 1 Saya memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengungkapkan isi hatinya 2 Saya berusaha menjaga rahasia teman orang lain b. Menghargai pendapat orang lain yang dipercayakan kepada saya 3 Ketika orang lain yang mengutarakan perasaanya, saya membiarkan dia bercerita sampai selesai baru saya menanggapinya 4 Saya cenderung memaksa orang lain untuk mengikuti kemauan saya - 5 Saya mau mendengarkan pendapat orang lain dengan penuh perhatian walaupun bertentangan dengan keinginan saya 6 Saya suka mengalihkan pembicaraan kalau saya merasa bosan dengan topik pembicaraan yang sedang berlangsung - 7 Sewaktu mendiskusikan keyakinan saya, saya melakukannya tanpa menganggap bahwa pendapat orang lain salah, bodoh dan irasional 8 Saya mendengarkan orang yang sedang berbicara dengan penuh perhatian Lampiran 2 Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa KUESIONER PENGALAMAN MAHASISWA Oleh: Megawati NIM: 121114057 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 KUESIONER PENGALAMAN MAHASISWA A. Pengantar Teman-teman yang saya hormati, pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini yang dimaksudkan untuk mengetahui pengalaman Anda dalam berinteraksi dengan orang lain. Jawaban teman-teman tidak akan dinilai benar atau salah, semua jawaban adalah benar sejauh sesuai dengan pengalaman Anda. Oleh karena itu, dimohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pengalaman Anda sendiri. Untuk menjaga kerahasian, teman-teman tidak perlu mencantumkan nama. Atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

1 3 121

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa dan impilkasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi-sosial (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma).

0 1 112

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik kegiatan pengembangan diri

0 0 90

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112