Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK

Tabel 8 Item-Item Pernyataan Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Yang Tergolong Rendah No Aspek No Item Pernyataan 1. Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia 1 Saya mengansumsikan bahwa kebanyakan orang adalah kompeten dan patut dipercayai 2. Berindak menurut kepentingan kita sendiri 20 Saya cenderung diam ketika saya bertemu dengan orang yang baru saya jumpai 21 Saya sungkan memulai pembicaraan dengan orang yang baru saya jumpai 3. Membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya 30 Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalan- jalan ketika saya sedang mengerjakan tugas karena saya takut dijauhi oleh mereka 4. Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nayaman 41 Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya dengan kebutuhan orang lain dan saya berhak memenuhi kebutuhan saya itu 5. Menerapkan hak- hak pribadi kita tanpa menyangkali hak- hak orang lain

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 6 disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 memiliki kemampuan berperilaku asertif yang tinggi. Hal ini tidak sesuai dengan dugaan peneliti sebelum melakukan penelitian bahwa kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 rendah. Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi sehingga dugaan peneliti terlalu berfikir negatif terhadap perilaku asertif mahasiswa dan salah menduga. Boleh jadi sebagian besar subjek ingin memberikan jawaban yang menyenangkan dan ingin memperlihatkan segi dirinya yang baik. Boleh jadi responden sudah mampu berperilaku asertif. Untuk membatasi pembahasan dan untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, peneliti menggolongkan hasil-hasil penelitian menjadi 2 yaitu: kemampuan asertif mahasiswa tinggi yang sangat tinggi dan tinggi disatukan menjadi tinggi dan kemampuan asertif kurang tinggi yang sedang ditafsirkan peneliti sebagai kurang tinggi karena ideal sebenarnya sangat tinggi. Sudah disimpulkan di depan bahwa kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 dalam berperilaku asertif tinggi 87,1. Hal ini dapat terbentuk dengan sangat baik karena lingkungan kampus memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk berperilaku. Pada kategori ini seseorang dengan sangat baik memahami, merasakan, meyakini, menanamkan dalam dirinya, dan mengaplikasikan bentuk perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Cawood 1997 perilaku asertif yang tinggi menunjukkan adanya kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, kebutuhan, keinginan, penolakan secara langsung, jujur, dan tegas serta untuk mendengarkan dan menerima kritikan atau saran yang membangun. Adalah ideal jika mahasiswa dapat berperilaku asertif. Apabila mahasiswa dapat berperilaku asertif dan bereaksi secara tepat terhadap berbagai situasi yang muncul, maka mahasiswa akan lancar dalam menjalani hidupnya. Bagi mahasiswa yang berperilaku asertif tinggi suatu masalah tidak harus diakhiri dengan stress melainkan selalu diupayakan solusi yang tepat. Tingginya perilaku asertif mahasiswa disebabkan oleh dua faktor. Pertama, kepercayaan diri mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga ia mampu menunjukkan dirinya tanpa merasa cemas. Mahasiswa yang percaya diri dengan mudah mengungkapkan pendapat dan kebutuhannya kepada orang lain secara terbuka dan apa adanya. Kedua, pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua akan mempengaruhi perilaku seseorang. Apabila pola asuh yang diberikan membebaskan anak untuk berpendapat dan membebaskan anak untuk memilih. Maka secara langsung akan membentuk anak yang terbuka dalam berpendapat dan dapat secara tegas memilih atau memutuskan sesuatu yang berkenaan dengan hidupnya. Mahasiswa yang berperilaku asertif tinggi perlu dijaga dan terus dikembangkan agar mereka bisa berperilaku sangat asertif serta mereka terhindar dari perilaku agresif maupun non-asertif. Adapun manfaat bila mahasiswa berperilaku asertif yaitu memahami diri sendiri, hidup dalam masa dkini, memenuhi kebutuhan pokok, pribadi yang menarik, bertambahnya harga diri, membuka jalan bagi oran lain serta mencegah keretakan hubungan Adams dan Lezn, 1995: 23-33. Mahasiswa yang mempunyai tingkat perilaku asertif yang rendah 12, menandakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari memiliki perilaku yang mengarah pada perilaku agresif atau non-asertif. Mahasiswa yang tergolong ketegori rendah perlu mendapatkan bimbingan, pengertahuan yang lebih mendalam mengenai perilaku asertif. Sehingga mereka akan terbiasa berperilaku asertif bukan agresif ataupun non-asertif. Berperilaku asertif akan membantu mahasiswa berelasi dengan baik serta mereka akan diterima dalam lingkungan masyarakat. Penyebab mahasiswa memiliki perilaku asertif yang tergolong dalam rendah dikarenakan mereka belum mengerti tentang asertif, adanya kebudayaan tentang mengungkapkan apa yang kita rasakan adalah hal yang tabu, egois, kurang percaya diri, keyakinan dalam hidup tentang menerima dan sabar. Keyakinan yang hampir semua orang menganutnya ialah jangan membalas kekerasan dengan kekerasan. Yang artinya adalah jika orang lain menyakiti perasaan kita, maka kita jangan membalas dengan menyakiti perasaannya. Kemungkinan juga mahasiswa takut untuk mengungkapkan perasaannya. Untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannnya dalam berperilaku asertif, peneliti memberikan usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berperilaku asertif mahasiswa.

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

1 3 121

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa dan impilkasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi-sosial (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma).

0 1 112

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik kegiatan pengembangan diri

0 0 90

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112