129 a. memberikan masukan bagi perencanaan pembangunan wilayah
b. membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha danatau kegiatan
c. memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha danatau kegiatan
d. memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
e. memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha.
5.3.2. Komponen Penilai AMDAL
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL, dan pemerintah
dan masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang menerima dampak langsung atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Setiap
kegiatan usaha eksplorasi sumber daya alam atau usaha lain yang memiliki kegiatan berkaitan dengan pencemaran lingkungan wajib melakukan
AMDAL. Kegiatan AMDAL wajib diumumkan terlebih dahulu kepada masyarakat sebelum pemrakarsa menyusun AMDAL. Dalam jangka waktu
30 hari sejak diumumkan, masyarakat berhak memberikan saran, pendapat dan tanggapannya. Dalam proses penyusunan AMDAL, keterlibatan
masyarakat tetap diperlukan, sehingga berbagai saran, pendapat dan tanggapan masyarakat dapat dipertimbangkan dan dikaji dalam studi
AMDAL. Demikian pula halnya dalam proses penilaian AMDAL di Komisi penilai AMDAL berbagai saran, pendapat dan tanggapan masyarakat
menjadi dasar pertimbangan penetapan kelayakan lingkungan hidup.
5.4. Analisis Mengenai Resiko Lingkungan AMRAL
Kegiatan Analisis Mengenai Resiko Lingkungan AMRAL disebut juga kegiatan audit lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan manakala proyek
atau usaha telah berjalan, namun belum melaksanakan kegiatan AMDAL. Proyek yang berlangsung sebenarnya menyalahi aturan jika limbah dibuang
atau kegiatan menghasilkan polusi yang mengganggu lingkungan, sebab belum melaksakan AMDAL tetapi telah beroperasi. Namun demikian hal
tersebut lumrah terjadi. Pertimbangannya antara lain investor berkeyakinan bahwa limbah telah dapat dikelola secara baik, tidak membahayakan
masyarakat sekitar dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar proyek, serta pertimbangan lain yang pada dasarnya menurut
perhitungan investor tidak membahayakan terhadap lingkungan hidup.
Apabila hal tersebut memang telah berlangsung maka langkah yang diambil adalah audit lingkungan. Kegiatan ini juga merupakan upaya
penyiapan bahan sebagai alat dalam pengambilan keputusan bagi industriawan, pemerintah, masyarakat yang berkepentingan dan masyarakat
yang terkena dampak langsung akibat usaha atau proyek yang sudah beroperasi. Audit lingkungan menurut keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 30 tahun 2001 merupakan kegiatan wajib dan kegiatan sukarela.
Di unduh dari : Bukupaket.com
130 Audit lingkungan wajib dikenakan pada proyek atau industri yang telah
berjalan. Kegiatan ini merupakan analisis terhadap dokumen lingkungan yang sifatnya spesifik, dengan kewajiban yang satu secara otomatis
menghapuskan kewajiban lainnya kecuali terdapat kondisi-kondisi khusus. Sebaliknya audit lingkungan sukarela dikenakan pada proyek yang
telah memenuhi kriteria amdal dan telah beroperasi. Kegiatan audit lingkungan sukarela ini merupakan upaya dari pengelola proyek atau
investor untuk memperlihatkan dan meningkatkan ketaatannya dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan audit sukarela ini merupakan alat
pemantauan secara internal. Kegiatan semacam ini memperlihatkan kesadaran investor atau pengelola dan sangat membantu meningkatkan
efektivitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Hal semacam ini perlu didorong sebab sekaligus dapat memperbaiki ketidak sempurnaan
dokumen yang telah dianalisis sebelumnya.
5.4.1. Tahapan Audit Lingkungan