55 biji-bijian akan tumbuh sehingga pupuk kompos bermanfaat dan tidak
mengurangi produksi tanaman. Lewat pengomposan ini akan didapat bahan yang mudah hancur dalam tanah, mudah dikelola, resiko penyebaran
penyakit berkurang bila kompos dibenamkan dalam tanah. Lewat pengomposan dengan cara ditumpuk tidak merugikan dan menimbulkan
efek negatif pada tumbuhan. Lewat pengomposan dimungkinkan diperoleh berat akhir kompos yang matang jauh lebih ringan dari pada lmbah organis
yang asli. Hal ini menjadikan kompos mudah dikelola, pengangkutan lebih murah dan secara ekonomis menguntungkan.
2.3.3.3. Soal latihan 4 Berikut ini diperoleh data komposisi limbah di kota besar dengan persentase
seperti tertera dalam tabel. Berapa besar dalam sampah yang dapat dikomposkan, proporsi sampah jenis apa yang paling banyak dan paling
sedikit. Jelaskan
Tabel 2.8 : Komposisi Limbah Sampah Kota di Indonesia
No Limbah sampah
banyaknya 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Daun-daunan
Kulit buah-buahan Kertas
Kayu Kain-kain
Karet, kulit Plastik
Logammetal Kacagelas
Lain-lain 63
10,99 8,28
3,77 3,16
0,56 5,44
2,08 1,77
0,95
Jumlah 100,00
Jawaban Data telah diurutkan secara proporsional. Sajian data semacam ini telah
sistematis dan mudah dipahami. Dari data yang ditampilkan tampak bahwa jenis limbah organis yang dapat dikomposkan mencapai 63 + 10,99 =
73,99. Proporsi sampah sebanyak ini berarti sebagian besar dapat dibuat menjadi kompos, sebagai pupuk organis. Proporsi sampah yang paling kecil
adalah kacagelas yakni 1,77. Hanya sebagian kecil dari sampah yang sulit diproses lebih lanjut.
2.4. Mendeskripsikan Dampak Polusi Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan
Limbah semakin menjadi masalah keberlangsungan hidup dan kehidupan manusia di perkotaan ditandai dengan jumlah populasi manusia,
dan sekaligus masing-masing individu menyumbangkan limbah yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
56 dibuang ke lingkungan. Jumlah limbah yang dibuang ini melebihi kapasitas
alam untuk merombaknya. Sebagian besar limbah di perkotaan berasal dari limbah rumah
tangga dan industri. Jika setiap orang di kota besar seperti Jakarta, menghasilkan limbah dalam sehari 1 kg saja maka dalam satu hari tidak
kurang dari 500 ton per hari. Dalam satu bulan menjadi 15000 ton. Suatu jumlah yang sangat banyak untuk dapat mengelolanya. Limbah semacam ini
berakibat negatif karena :
a. limbah dapat membahayakan kesehatan manusia. b. limbah dapat merusak benda, mengganggu binatang dan tumbuhan,
secara ekonomis merugikan keuangan bila tak dikelola secara baik. c. bila limbah larut dalam air dapat memunahkan kehidupan dalam air,
seperti ikan, binatang lainnya. d. Mengganggu keindahan, akibat bau busuk, kotor, tak teratur dan
sebagainya. Untuk limbah padat di perkotaan antara lain berupa daun, batang tanaman,
kertas, kayu, kain, karet, kulit, plastik, kaca dan lain-lainnya. Bahan tersebut sebagian dapat dikomposkan dan sebagian yang lain sulit dikomposkan.
Penanganan limbah pada di perkotaan yang banyak dijumpai adlah melalui cara pembuangan, pembakaran dan pengomposan. Pembuangan dan
pembakaran ini dapat menimpulkan jenis polusi baru. Bila limbah larut dalam air akan menjadi limbah cair, sedangkan melalui cara dibakar dapat
menjadikan limbah gas.
Perkembangan teknologi pengolahan bahan makanan dapat menghasilkan berbagai produk makanan dalam kemasan dari keleng,
plastik dengan berbagai jenisnya, alumunium, kertas, dedaunan dan sebagianya. Aneka makanan dengan berbagai kemasan diharapkan
mampu menarik perhatian konsumen. Aneka makanan dengan berbagai kemasan diharapkan mampu menarikhatian konsumen, sehingga bahan
makanan tersebut laku jual. Awalnya kemasan makanan tersebut sebagai wadah dari produk yang dihasilkan. Namun dalam perkembangannya
kemasan bahan makanan tersebut diarahkan pada daya tarik konsumen, menjaga keamanan bagi kesehatan, memberikan kemudahan membawa,
memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan, sebagai sarana untuk memperkenalkan kandungan zat atau nilai gizi dari makanan
tersebut.
Pemakaian kemasan dari gelas, kaleng, alumunium dan logam lainnya, plastik, kertas dan sebagainya yang saat ini semakin banyak
digunakan, seringkali menimbulkan berbagai masalah. Masalah tersebut dapat berasal dari bahan pembungkusnya atau kegagalan dalam melakukan
pengemasan. Kejadian yang merugikan konsumen tersebut dapat
disebabkan akibat reaksi kimia, antara bahan makanan dengan kemasan, reaksi kimia antara lingkungan dengan kemasan, atau proses
perkembangbiakan mikro organisme akibat bahan makanan kontak dengan udara atau proses lainnya.
Kemasan terbuat gelas pada umumnya mampu menyerap sinar matahari sehingga mengkibatkan perubahan warna pada bahan makanan.
Kemasan kaleng bapat memunculkan reaksi kimia antara udara dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
57 kaleng, atau antara kaleng dengan bahan makanan. Kemasan plastik yang
memuat vinil klorida mudah terurai dan bercampur dengan bahan makanan yang dapat berakibat rusaknya bahan makanan dan berpengaruh pada
kesehatan konsumen. 2.4.1. Limbah Senyawa Air Raksa
Kasus-kasus keracunan pada makanan juga terjadi akibat bahan makanan tercampur dengan logam air raksa. Mekanisme kejadiannya terjadi
akibat senyawa air raksa larut dalam air lalu masuk melalui rantai makanan dari mikro organisme ke ikan dan di dalam tubuh ikan inilah senyawa air
raksa terakumulasi. Ikan yang telah mengandung kadar air raksa ini selanjutnya dinikmati oleh manusia. Akibatnya tubuh manusia tercemar oleh
air raksa. Akibat yang telah dirasakan oleh warga Jepang dengan kasus minamata. Kasus lain pencemaran air raksa juga dapat terjadi akibat
senyawa air raksa dipergunakan sebagai pembasmi jamur dalam pembibitan tanaman, lalu senyawa air raksa tersebut diserap oleh tanaman
menjadi kecambah dari bibit. Bibit tersebut dimakan hewan dan hewan dimakan manusia akibatnya senyawa terakumulasi dalam tubuh manusia.
Diagram yang ditampilkan pada gambar 2.9. berikut ini memberikan gambaran bahwa air raksa dapat diproduksi lewat pembakaran sampah dan
zat padat lain, pembakaran batu bara, pelapukan tanah, batuan dan bahan bahan kimia. Dari proses yang terjadi di alam ini mengalir lewat berbagai
media berupa air, udara dan tumbuhan. Selanjutnya Hg dapat mengalir ke berbagai kehidupan binatang dan pada akhirnya manusialah yang menjadi
kurbannya.
Limbah senyawa air raksa merupakan polutan yang berbahaya bagi
hidup dan kehidupan di muka bumi. Limbah ini akan merusak ekosistem dan lingkungan hidup, bahkan dapat mengakibatkan munculnya berbagai
penyakit. Kasus yang terjadi di Minamata Jepang; kasus di Busang Kalimantan Timur di Indonesia merupakan salah satu bukti berbahayanya
polutan tersebut. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa toksisitas Hg sangat besar bila dibandingkan dengan zat anorganik lainnya. Senyawa air
raksa sangat mudah diserap usus. Proses beredarnya Hg dalam tubuh kita sangat terkait dengan cara mengikat jaringan protein di usus dan otak,
sehingga senyawa Hg sangat berbahaya bagi kerusakan otak kita.
Senyawa air raksa Hg diduga dapat mempercepat perubahan genetik dan selalu berbahaya bagi hidup dan kehidupan manusia
Berbagai model peredaran Hg yang membahayakan bagi hidup dan kehidupan manusia, baik lewat perantaraan binatang, tumbuhan, air dan
udara dapat dikemukakan dalam diagram alir disajikan pada gambar 2.9 sebagai berikut :
Di unduh dari : Bukupaket.com
58
Gambar 2.9 : Analisis Peredaran Senyawa Air Raksa
2.4.2. Limbah Bahan Makanan Tambahan