13
1.2.1.2. Contoh Penerapan Integrasi Sikap dan Proses Ilmiah
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai integrasi sikap ilmiah dan proses ilmiah perhatikan kegiatan merancang eksperimen pada
soal berikut ini : Contoh kasus 2 : integrasi sikap dan proses ilmiah
Sebelum dapat disimpulkan bahwa tumbuhan dapat memberikan oksigen ke udara. Dari eksperimen yang dilakukan terhadap tumbuhan yang di tutup
dengan penyungkup plastik rapat yang longgar dan didekatnya dinyalakan lilin maka langkah eksperimen yang perlu dilakukan adalah ...
Jawaban : Perlakuan yang dapat dipilih mencakup banyak alternatif, Anda dapat
memikirkannya secara mendalam. Salah satu langkah yang dapat dipilih dan dilakukan dengan teliti, hati-hati dan cermat serta penuh keyakinan
adalah 1 mengeluarkan lilin dari dalam penyungkup plastik dan posisi tanaman tetap dalam plastik, 2 mengeluarkan tanaman dan lilin menyala
dari dalam penyungkup plastik dan 3 mengeluarkan tanaman dari dalam plastik. Ke tiga alternatif tersebut pilihan yang paling memberikan jawaban
yang tepat adalah mengeluarkan tanaman dari dalam penyungkup plastik. Hal ini berarti bahwa melalui kontak langsung dengan udara luar tanaman
tetap dapat hidup lebih lama.
1.2.2. Hukum Ilmiah
Langkah penting dalam IPA adalah mengembangkan berpikir lewat proses ilmiah, yakni menggunakan langkah-langkah tertentu dalam
klasifikasi dan sistematisasi fakta, data menurut aturan tertentu. Dalam manetapkan aturan inilah, manusia perlu memahami pola berpikir logis yakni
mampu menemukan ciri-ciri khusus dari fakta, membedakan fakta satu dengan lainnya, menghubungkan fakta-fakta tersebut ke dalam hubungan
yang logis.
Proses berpikir ini akan berakhir pada generalisasi, yakni diperolehnya rumusan baru dari fakta tersebut ke dalam konsep, teori dan
prinsip ilmiah. Hal inilah yang seringkali disebut hukum ilmiah. Hukum ilmiah pada umumnya merupakan rumusan singkat dari kelakukan gejala alam
yang serupa, sejenis yang telah diperlihatkan kebenarannya lewat kajian, penelitian dan verifikasi mengenai sekumpulan fakta yang berhubungan
dengan persoalan tertentu.
Sebagai gambaran misalnya penggolongan benda-benda ke dalam isolator, konduktor dan semi konduktor merupakan perwujudan dari dari
langkah sistematis dalam studi mengenai benda di alam semesta ini. Penggolongan ini tidak serta merta muncul, namun melalui proses yang
panjang. Pemahaman kita tentang sifat ini telah kita miliki, tanpa harus mengulang eksperimen yang dilakukan oleh orang terdahulu. Di sinilah
hukum alam dipelajari, didalami dan dimanfaatkan untuk mengkaji lebih mendalam struktur dan sifatnya. Dalam bidang trigonometri yang banyak
membantu IPA untuk menjelaskan bentuk dikenal perbandingan antara
Di unduh dari : Bukupaket.com
14 keliling dan diameter lingkaran yang diperoleh nilai sebesar 3,14159 yang
dalam notasi matematis disebut phi π
yang disederhanakan dalam bentuk angka menjadi 3,14.
Lewat hukum ilmiah yang telah ditemukan di atas dapat diperoleh pengertian yang lebih jelas, sederhana dan membantu dalam pekerjaan
berikutnya. Ditemukannya jenis bahan dan angka tetapan phi π
seorang tukang dapat merencanakan bahan maupun ukurannya dalam membuat
peralatan tertentu. Misalnya membuat seterika, maka bentuk geometris seterika dapat diperhitungkan supaya hemat ruang dan energi, indah, rapi
dan memilih bahan yang tepat agar kain yang diseterika menjadi lebih mudah tertata rapi dan mudah serta nyaman. Pemakaiannya. Dengan
demikian produk seterika digemari oleh pembeli.
Perhitungan tentang bentuk dan bahan ini akan membantu para perancang, pengusaha di bidang industri, tukang, serta pihak-pihak yang
memerlukan untuk bekerja lebih efisien dan dapat diperhitungkan semenjak mulai tahap perencanaan. Pekerjaan dalam menghitung dan memilih bahan
yang diperlukan menjadi lebih mudah, karena ada acuan yang dapat dipergunakannya. Andaikan pengetahuan tentang jenis bahan dan ukuran
belum diketahui, tentu akan memerlukan tenaga dan pikiran yang melelahkan.
1.2.3. Kebenaran Ilmiah 1.2.3.1. Hipotesis