Tahapan Audit Lingkungan AMDAL DAN AMRAL

130 Audit lingkungan wajib dikenakan pada proyek atau industri yang telah berjalan. Kegiatan ini merupakan analisis terhadap dokumen lingkungan yang sifatnya spesifik, dengan kewajiban yang satu secara otomatis menghapuskan kewajiban lainnya kecuali terdapat kondisi-kondisi khusus. Sebaliknya audit lingkungan sukarela dikenakan pada proyek yang telah memenuhi kriteria amdal dan telah beroperasi. Kegiatan audit lingkungan sukarela ini merupakan upaya dari pengelola proyek atau investor untuk memperlihatkan dan meningkatkan ketaatannya dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan audit sukarela ini merupakan alat pemantauan secara internal. Kegiatan semacam ini memperlihatkan kesadaran investor atau pengelola dan sangat membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Hal semacam ini perlu didorong sebab sekaligus dapat memperbaiki ketidak sempurnaan dokumen yang telah dianalisis sebelumnya.

5.4.1. Tahapan Audit Lingkungan

Analisis mengenai resiko lingkungan merupakan aktivitats yang menarik, sebab tahapannya memerlukan kecermatan dalam merencanakan, bertindak dan cara evaluasinya. Langkah awal yang harus dilakukan dalam analisis mengenai resiko lingkungan ini adalah melakukan riset pendahuluan. Riset ini dilandasi dengan niat untuk memperoleh data lapangan yang objektif dengan metode yang benar. Melalui kegiatan riset ini akan diperoleh data awal mengenai polutan atau bahan pencemar yang dikeluarkan oleh usaha industri atau proyek yang sudah berjalan. Misalnya : Apabila limbah yang dikeluarkan oleh proyek atau industri terebut berupa senyawa kimia, maka tindakan berikutnya adalah jenis unsur apa yang terkandung dalam limbah atau polutan tersebut. Langkah kedua apabila telah diketahui jenisnya, adalah menentukan berapa besar dosis senyawa kimia tersebut. Analisis lebih jauh dengan dosis yang sebesar itu seterusnya dilakukan kajian apakah dapat limbah berakibat membahayakan bagi makhluk hidup. Apakah limbah tersebut dalam jangka pendek mengakibatkan kematian? Ataukah dalam jangka panjang ? Pertanyaan inilah yang perlu dicari pemecahannya lewat kegiatan AMRAL. Kegiatan AMRAL pada tahap ini amat rumit dan seringkali harus menggunakan hewan uji untuk pembuktiannya yang memerlukan waktu relatif lama. Dari pengumpulan data yang telah meyakinkaan dan dilandasi dengan metode ilmiah yang benar, langkah ketiga adalah melakukan kajian tentang manajemen resiko. Analisis manajemen resiko ini merupakan upaya menganalisis apakah terdapat senyawa target yang berada pada lingkungandaerah tetentu. Seterusnya dicari pemecahan yang rasional berapa dosis yang dapat diduga, dinyatakan dalam besaran jumlah gramorang yang tinggal di lingkunganlokasi tertentu tersebut. Analisis lebih lanjut yang dilakukan adalah apakah lewat kontak antara manusia dengan manusia, hewan dengan manusia atau lainnya, memungkinkan kadar senyawa tersebut berbahaya ? Kegiatan ini akan melibatkan banyak pihak dan merupakan kegiatan tersulit untuk dilakukan. Di unduh dari : Bukupaket.com 131

5.4.2. Implementasi Audit Lingkungan