62 permukaan air. Oleh sebab itu agar tak menyumbat pintu air saat banjir
maka daerah ini harus dibersihkan. Dengan demikian aliran air dapat lebih lancar.
Detergen yang larut dalam air berakibat tumbuhan enceng gondok
dapat tumbuh subur. Enceng gondok yang tumbuh subur dan tidak
dibersihkan akan menjadi polutan yang dapat mengakibatkan terjadinya
pendangkalan air rawa, atau air sungai. Akibat yang lebih parah
adalah rawa tak mampu menampung luapan air sungai, sehingga musibah
banjir dapat terjadi. Gambar 2.11. berikut ini akibat banjir yang terjadi di
lingkungan pedesaan karena daya serap lingkungan rendah.
2.4.4. Limbah Pestisida
Pestisida adalah produk kimia yang dimanfaatkan sebagai pembasmi hama penyakit. Pestisida dibedakan menjadi kelompok insektisida,
herbisida, germisida, fungisida dan lain-lainnya. Insektisida adalah kelompok pestisida yang dimanfaatkan untuk pembasmi berbagai jenis
insekta yang mengganggu manusia, tumbuhan dan hewan. Jenis insektisida yang dikenal dengan merk perfekthion, sevin 50 WP, phosdrin,
sumithion 20 EC, dicarbam, sulfacide, subacin dan sebagainya.
Rodentisida digunakan untuk pembasmi binatang mamalia pengerat seperti tikus antara lain pasta fospor, rafiak, racumin, zink phosphite dan
sebagainya. Akarisida adalah dimanfaatkan untuk membasmi tungau sepertianalix dan perfektion. Herbisida adalah pembasmi
tumbuhantanaman pengganggu. Jenis obat yang beredar semenjak alama antara lain basfapon, alicep, basanor, 2,4 D, MPCA Acid, CMPP Acid dan
sebagainya umumnya digunakan petani untuk membasmi jenis tumbuhanjamur pengganggu, sedangkan germisida adalah pembasmi
germ atau mikroorganisme pengganggu. Termasuk jenis germisida ini antara lain pirimor, systox, perfektion dan sebagainya. Fungisida adalah
pembasmi jamur yang menganggu tumbuhan. Tergolong kelompok fungisida ini antara lain polyram M, kumulus, Liromatin, basfungin dan
sebagainya.
Seluruh pestisida tersebut di atas adalah produk kimia yang diproduksi secara sintetik oleh pabrik pembuatnya. Dalam kenyataannya,
pestisida yang ada dapat digolongkan sebagai pestisida organik dan pestisida anorganik. Tergolong pestisida organik antara lain DDT dan
senyawa-senyawa hidrocarbon berclor dan senyawa phosphat organik serta lainnya. Sebaliknya yang tergolong senyawa anorganik antara lain pestisida
garam beracun seperi arsenat, flourida, belerang dan sebagainya.
Gambar 2.11 : Bencana Banjir
Akibat Polutan menyumbat Saluran
Di unduh dari : Bukupaket.com
63 Di samping itu bila digolongkan kedalam pestisida sintetik dan non
sintetik, maka pestisida tergolong sintetik antara lain seperti contoh yang diuraikan di bagian atas. Tergolong non sintetik antara lain pestisida yang
bahannya berasal dari tumbuhan, misalnya nikotin dikenal dengan nicotinoida, pyrethrum dikenal dengan pyrethroida, allethrin dikenal
allethrinoida, retenon dikenal retenoida, dan yang berasal dari minyak bumi
antara lain petrolium oils, coal-tar yang pada umumnya berupa racun kontak.
Berikut ini gambar pemanfaatan pestisida untuk pertanian, yang di satu
sisi berguna sebagai pembasmi hama namun ada efek samping yang perlu
mendapatkan perhatian. Aspek yang berkaitan pemanfaatan obat kimia
dierlukan kajian tentang keamanan lingkungan. Di sinilah perlunya
dampak tentang analisis mengenai dampak terhadap lingkungan. Tiap
produk kimia perlu mencantumkan segi
bahaya dan mafaatnya dan dipublikasikan agar diketahui umum.
Racun yang biodegradasinya tinggi merupakan racun yang berbahaya, karena sangat beracun serta daya racunnya bertahan lama,
sukar diuraikan oleh udara, air dan tanah. Produk racun yang demikian ini telah banyak dilarang diberbagai negara. Beberapa produk yang dilarang
digunakan dalam pemakaian pestisida di berbagai negara antara lain dapat disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.10 : Produk Pestisida yang Berbahaya
No Produk Pestisida
Keterangan 1
DDT dicloro dietil tetra clorida
Biodegradasinya amat tinggi, sehingga produk sisa tak dapat dapat diputus. Dapat mengalirberpindah
dari kehidupan yang satu ke kehidupan lainnya. Akhirnya dapat kembali sebagai racun dalam tubuh
manusia. Pemakaian DDT telah semenjak lama dilarang di banyak negara antara lain Swedia,
Hongaria, Michigan AS dan sebagainya
2 Pestisida yang memuat Hg air
raksa Proses peredaran Hg yang sangat mudah baik melalui
udara dan air, sehingga memungkinkan berpindah dari air lewat tumbuhan atau udara langsung ke manusia,
atau dari air langsung ke manusia. Hg ini sangat membahayakan kehidupan manusia. Berbagai
kasus, misalnya kasus di Minamata Jepang, Indorayon di Sumatera, Buzan di Sulawesi
menunjukkan kadar Hg yang cukup tinggi. Berbagai batas maksimum konsumsi yang diijinkan antara lain :
WHO : 0,005 ppm Benelux : 0,03 ppm ; Swedia : 0,05 ppm Denmark : 0,05 ppm; Inggris : 0,10 ppm.
Gambar 2.12: Pemanfaatan
Pestisida Untuk Pembasmi Hama
Di unduh dari : Bukupaket.com
64 3
Azodrin Di bidang pertanian, biodegradasinya juga relatif tinggi
dan penyebaran azodrin dalam lingkungan juga membahayakan kehidupan manusia dan hewan.
Pemakaiannya di bidang pertanian sejak lama telah dilarang
4 Penggunaan nitrat
untuk pestisida Pemakaian di berbagai bidang dibatasi.
AS : 45 ppm; WHO : 100 ppm Sumber : Depkes RI, 2001
2.4.5. Limbah MSG atau Monosodium Glutamate,