21 Jawaban :
Perlakuan dalam eksperimen tersebut antara lain menjaga agar tanaman bunga tetap hidup dan tumbuh dengan baik. Di sini dilakukan pencatatan
terhadap variabel terikat yakni tinggi tanaman untuk melihat adanya pertumbuhan tanaman. Dengan mengatur pH larutan hidroponik pada
kisaran 6,0 – 6,5 diharapkan ketiga tanaman tersebut dapat berkembang dengan baik. Sebab bila terlalu rendah, misalnya pH di bawah angka 6,0
maka larutan hidroponik cenderung bersifat asam dan bila nilai pH terlalu tinggi, misalnya pH = 8,8 maka larutan hidroponik akan bersifat basa.
Kegiatan pengontrolan variabel pH menjadi salah satu langkah yang dilakukan.
Apabila tanaman bersifat asam cara yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain pada larutan perlu ditambahkan air kapur, atau
penggantian larutan kompos secara periodik sesuai kebutuhan. Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian dengan model penanaman lewat
hidoponik di atas adalah memasukkan oksigen ke dalam air tandon dengan mengganti air dengan air yang baru atau menggunakan model aerasi yakni
dengan aliran yang sedikit demi sedikit melalui cara diteteskan. Dengan cara demikian maka tanaman akan tumbuh dengan baik.
Contoh semacam ini memberikan gambaran bahwa dalam belajar IPA, kegiatan menentukan variabel, mengukur, mengamati, mengklasifikasi,
melakukan inferensi, menduga atau memprediksi dapat merupakan kegiatan yang terintegrasi
1.3.2. Peredaran Makanan
Materi yang berupa zat-zat nutrisi yang diambil oleh makhluk hidup dari lingkungan ini berupa zat makanan perlu diedarkan agar mencapai
secara merata ke seluruh tubuh sesuai dengan yang dibutuhkan. Peredaran zat makanan ini dapat berlangsung melalui berbagai cara misalnya difusi,
osmose, transport aktif melalui selaput sel, atau bersama dengan peredaran darah dan sebagainya. Makanan dan minuman yang masuk lewat mulut
lalu dihaluskan dengan mengunyah lewat gigi sehingga menjadi lumat dan halus. Makanan tersebut lalu disalurkan melalui alat pencernaan makanan
diteruskan ke usus-usus. Pada tahap akhir sari makanan dapat mengalir ke tubuh kita bersama aliran darah. Makanan tersebut beredar ke tempat
sesuai dengan kebutuhan untuk hidup melalui alat peredaran darah. Dalam hal peredaran makanan ini ada sebagian lagi yang tak berguna, lalu
dibuang berupa zat cair, padat dan gas.
Kemampuan bernafas atau respirasi juga merupakan bentuk tanda adanya kehidupan. Dalam hubungan ini energi bahan makanan terkandung
dalam bentuk protein, lemak dan karbohidrat. Protein, lemak dan karbohidrat dalam makanan tak akan dapat dimanfaatkan manakala tidak
dapat diurai dan dipecah ke dalam bentuk molekul. Namun dalam proses memecah-mecahkan berbagai jenis sari makanan ke dalam bentuk molekul-
molekul ini perlu dibebaskan sejumlah energi. Proses penguraian dari makanan ke dalam molekul-molekul dengan membebaskan sejumlah energi
inilah yang berkaitan dengan proses bernafas atau disebut pula dengan proses respirasi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
22 Dalam praktik nyata terkait dengan kehidupan manusia, maka proses
ini dapat dianalogikan dengan memasukkan oksigen dan makanan ke dalam tubuh. Selanjutnya sebagian produk sisa dikeluarkan dalam bentuk carbon
dioksida dan air. Setiap makhluk hidup melakukan respirasi, demikian pula pada manusia juga melakukan rerspirasi. Hasil dari proses respirasi ini
adalah diperolehnya energi ini yang bermanfaat untuk melakukan aktivitas kehidupan.
Proses respirasi di samping menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh, juga akan menghasilkan produk sisa. Produk sisa ini
berlangsung dalam sel-sel tubuh kita. Produk sisa ini dapat berupa benda padat, cair dan gas. Produk sisa bila tak terbuang ke luar akan
membahayakan kesehatan tubuh. Bagi tubuh kita, produk sisa berupa zat cair dibuang dalam bentuk air seni dan keringat, bentuk gas berupa gas
buang lewat permukaan kulit maupun alat pembuangan yang lain,
sedangkan yang berbentuk padat berupa faeses yang ke luar lewat anus bersama dengan gas yang berbau. Zat yang terbuang ini berupa racun,
oleh karena itu proses pembuangan dari dalam tubuh yang sehat akan dapat ditandai berlangsung secara teratur. Proses pengeluaran zat sisa
tersebut disebut ekskresi.
Dengan zat makanan yang diperoleh dari fungsi nutrisi dan energi dihasilkan lewat respirasi, maka makhluk hidup dapat menyusun zat organik
baru. Zat organik baru ini dapat berupa enzym, protein, hormon dan sebagainya. Penyusunan zat baru ini terjadi melalui proses yang disebut
sintesis. Hasil dari sintesis inilah yang berfungsi untuk menghasilkan dan menyusun protoplasma baru sebagai pengganti protoplasma yang aus dan
rusak. Protoplasma hasil sintesis ini juga dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Proses sintesis ini juga merupakan tanda bahwa makhluk tersebut hidup.
Proses sintesisi ini berlangsung dalam sel tubuh.
Salah satu produk dari sintesis adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik atau jasmani serta fungsinya. Proses tumbuh ditandai
adanya perubahan, perubahan yang nyata pada makhluk hidup adalah perubahan volume dan beratnya. Makhluk yang masih hidup selalu akan
tumbuh dan berkembang. Berkembang berarti menjadi lebih lengkap dan sempurna susunan dan fungsi alat tubuhnya. Tumbuh berarti ada
perubahan fisik dan fungsi fisiknya, secara fisis ditandai dengan perubahan bentuk dan beratnya. Embrio dapat tumbuh dan berkembang menjadi
janin, janin tumbuh dan berkembang menjadi bayi dan bayi tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Hal ini berlangsung pada semua makhluk
hidup.
Proses yang teratur dalam tubuh kita seperti halnya dalam memperoleh nutrisi, respirasi dan transportasi, sintesis serta tumbuh
berkembang merupakan mekanisme yang selalu terjadi dalam setiap makhluk hidup. Dalam tubuh kita terdapat regulasi yang mengatur semua
proses tersebut. Susunan syaraf dan indera kita dapat berfungsi secara baik manakala regulasi ini berjalan dengan baik. Indera dan susunan syaraf
dengan bantuan enzim dan hormon makhluk hidup mengatur proses regulasi yang terjadi dalam tubuh kita, sehingga kehidupannya aman dan
tertib.
Di unduh dari : Bukupaket.com
23 Berfungsinya regulasi menjadi lebih lengkap manakala fungsi
reproduksi juga bekerja secara baik. Disadari bahwa masa hidup dari makhluk adalah terbatas, sehingga reproduksi sebagai upaya untuk
mempertahankan jenisnya. Makhluk hidup tak dapat terlepas dari kematian. Namun bila fungsi reproduksi bekerja dengan baik maka jenis dan aktivitas
kelompoknya masih dapat dipertahankan.
1.3.3. Ringkasan Ciri Makhluk Hidup,