Metode Ilmiah Integrasi Sikap dan Proses Ilmiah

11 Salah satu peralatan untuk melihat objek yang jauh adalah teropong. Dengan teropong manusia dapat melihat benda yang jauh secara objektif. Gambar 1.4. di samping adalah gambaran tentang bentuk teropong bintang sebagai sarana untuk melakukan pengamatan gejala alam dalam memperoleh fakta empiris. Sikap ilmiah dan proses ilmiah menyatu dalam terapannya, artinya antara metode ilmiah dan sikap ilmiah tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sikap ilmiah mencakup kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, objektif, hasrat ingin tahu, rendah hati, jujur, kemauan untuk mempertimbangkan fakta baru, pendekatan positif terhadap kegagalan, terbuka, teliti dan sebagainya. Dalam upaya menjelaskan fakta alamiah yang seringkali merupakan bentuk rahasia alam tindakan para ilmuwan selalu dilandasi pada sikap seperti dijelaskan di depan. Selanjutnya proses ilmiah atau seringali disebut metode ilmiah merupakan cara khusus dalam memecahkan masalah. cara khusus ini meliputi langkah identifikasi masalah, membatasi masalah, merumuskan masalah secara spesifik, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, menyimpulkan, ekstrapolasi dan membuat sintesis dan evaluasi dan sebagainya. Hasil temuan lewat proses ilmiah dan menggunakan sikap ilmiah secara akurat ini pada akhirnya diperoleh produk ilmiah. Produk ilmiah dalam IPA dapat berupa fakta, data, konsep, teori, hukum dan prinsip.

1.2.1.1. Metode Ilmiah

IPA tidak dapat berkembang sepesat seperti sekarang ini, apabila tidak didasarkan pada penelitian ilmiah. Dugaan-dugaan pada umumnya bersifat spekulasi, apabila dugaan tersebut didasarkan pada teori yang sudah mapan maka segera dapat dibuktikan lewat penelitian ilmiah. Kegiatan melakukan penelitian, merupakan aktivitas yang didasarkan pada langkah berpikir yang sistematis. Untuk melakukan penelitian ilmiah ada enam langkah penting yang perlu mendapatkan perhatian, yakni : a. problem atau masalah b. Identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah c. merumuskan hipotesis d. mengumpulkan bukti empiris lewat data e. mengulang kembali eksperimen untuk memperoleh bukti yang lebih kuat. f. Kesimpulan. Ke enam langkah ini merupakan rangkaian dalam penelitian ilmiah. Gambar 1.4 : Teropong, sarana Menguak Dunia Luar Sumber : Jean Claude Corbell, 2007 Di unduh dari : Bukupaket.com 12 Kesadaran akan adanya masalah merupakan langkah awal yang perlu dipupuk agar kita dapat mengembangkan penelitian ilmiah. Masalah ini harus dapat dirumuskan secara jelas dan operasional sehingga dapat dilakukan pengumpulan bukti berupa data. Agar masalah dapat dikaji secara mendalam dan jelas, maka perlu dilakukan identifikasi dan pembatasan masalah. Lewat kegiatan identifikasi dan pembatasan masalah ini permasalahan yang akan diteliti dapat diungkap dengan pernyataan yang merupakan rumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah ditentukan oleh persoalan yang dirumuskan secara baik. Menyatakan masalah artinya memulai dengan mengoperasionalisasikan pertanyaan dengan apa, bagaimana dan mengapa. Merumuskan hipotesis, merupakan langkah penting dalam membuat jawaban atau dugaan sementara. Dari sekian banyak hipotesis yang dapat diajukan tugas yang paling penting adalah memilih satu hipotesis yang terbaik yang dapat dilakukan eksperimen. Lewat hipotesis inilah eksperimen dirintis dan dilaksanakan. Mendesain dan melaksanakan eksperimen adalah upaya untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam upaya mengumpulkan bukti tersebut peneliti, perlu memperhatikan instrumen, alat pengumpul data. Dalam hubungan ini pengaturan alat dan bahan eksperimen, diskusi dengan teman dan guru, mencaatat data yang terkumpul merupakan kegiatan yang dianjurkan agar eksperimen dapat berlangsung dengan lancar. Apabila pengamatan yang dilakukan tidak benar, maka pembuktian hipotesis menjadi keliru dan apa akhirnya eksperimen juga akan keliru. Perlu diungkapkan disini pada umumnya dalam IPA data yang terkumpul merupakan data kuantitatif atau dinyatakan dengan angka. Oleh sebab itu diperlukan pengulangan-pengulangan eksperimen dengan memperhatikan kondisi tempat dimana dilakukan eksperimen. Dengan pengulangan ini akan diperoleh data yang terbaik sehingga kesimpulan dapat dirumuskan. Membuat kesimpulan artnya menguji dan meringkas data untuk dihasilkan suatu teori, hukum, terapan maupun menghasuilkan masalah baru yang perlu ditindak lanjuti. Dengan menerapkan sikap ilmiah dalam setiap langkah berpikir akan bermakna dalam memahami fakta. Gambar 1.5. di samping ini salah satu gambaran siklus dalam proses berpikir ilmiah lewat IPA. Interpretasi hasil riset Problem dan hipotesis Desain riset organisasi data dan analisis kumpulkan data penelitian Gambar 1.5 : Proses Berpikir Ilmiah Di unduh dari : Bukupaket.com 13

1.2.1.2. Contoh Penerapan Integrasi Sikap dan Proses Ilmiah