81 disebut Catastropic Theory yakni teori tentang bencana alam secara
rasional. Ia menyatakan bahwa gejala alam yang muncul dengan tiba-tiba akan menghasilkan bencana. Lyell 1930 dengan menggunakan
pandangan Hieton menyatakan bahwa peristiwia yang terjadi sekarang atau produk gejala yang terjadi di bumi sekarang dapat dimanfaatkan untuk
menerangkan peristiwa masa lalu. Dengan demikian masa sekarang sebagai kunci masa lalu. Pernyataan di atas memberikan wacana bahwa
dengan adanya bencana alam, maka daerah yang banyak muncul gempa bumi perlu ada pengawasan yang cermat. Tujuannya adalah agar dapat
memberikan informasi yang benar dan akurat dalam rangka menghadapi dan mengantisipasi bencana-bencana tersebut.
3.4.6. Bencana Tanah Longsor
Gejala tanah longsor merupakan pergerakan tanah dari daerah yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Longsoran yang berupa gerakan
tanah ini disertai dengan campuran batu, kerikil dengan sejumlah massa tanah umumnya bergerak dari lereng gunung, atau pegunungan yang
tanhanya labil jika terkena air hujan. Penyebab terjadinya gejala tanah longsor terutama karena peristiwa alam. Misalnya hujan yang deras pada
daerah yang kondisi topografinya miring kondisi geologinya labil.
Kondisi ini menjadi lebih parah manakala dipicu oleh perilaku manusia yang tidak
bertanggung jawab, menebangi pohon pelindung
tanah di bukit atau puncak gunung atau pegunungan,
membangun rumah di lereng pegunungna yang tanahnya
labil, dan melakukan penimbunan material di lereng
atau tebing. Perilaku yang demikian ini dapat
menyebabkan kemampuan tanah menyerap air berkurang,
tanah tebal menjadi lembek. Dengan kondisi tanah yang
tebal dan lembek, batu-batuan yang kurang kuat, maka
dengan adanya hujan yang deras dapat menyebabkan
getaran yang berakibat tanah longsor. Gambar 3.10 di samping adalah munculnya tanah longsor akibat
ulah manusia.
Upaya mengatasi yang perlu dilakukan dalam rangka konservasi lahan dan menangani tanah yang gersang antara lain dengan menanam
kembali tanah yang rusak. Kerusakan tanah akibat eksplorasi mineral yang tidak memperhatikan lingkungan dapat dihijaukan dengan tanaman-
tanaman penahan angin dan menutup lahan yang gundul. Tujuannya adalah
Gambar 3.10 : Tanah Longsor Akibat Ulah
Manusia
Di unduh dari : Bukupaket.com
82 menghindarkan terjadinya
erosi karena air maupun erosi angin. Gambar 3.11
di samping memperlihatkan upaya
konservasi mineral dengan tanaman penghijauan di
lahan kritis.
3.4.7. Bencana Kekeringan Musim kemarau yang panjang, yang dapat terjadi sepanjang tahun,
atau dalam waktu tak menentu akan mengakibatkan bencana alam kekeringan. Dalam hal demikian ketersediaan air bagi hidup dan kehidupan
sulit diperoleh. Di samping itu berbagai tingkah laku manusia yang mengekploitasi air secara berlebihan dapat menyebabkan bencana alam
kekeringan menjadi semakin parah. Jadi bencana alam kekeringan ini dapat didefinisikan sebagai ketersediaan air tidak mencukupi untuk kebutuhan
hidup dan kehidupan.
Kekeringan yang disebabkan oleh berkurangnya curah hujan disebut kekeringan meteorologis, sedangkan kekeringan yang disebabkan oleh
berkurangnya sumber daya air disiebut kekeringan hidrologis.
Gambar 3.12 : Aliran Udara di Alam
3.4.8. Erosi