44
2.3.1. Kebisingan Bunyi
Kebisingan suara merupakan salah satu jenis polusi pada lingkungan kerja pada umumnya. Kebisingan ini juga merupakan salah satu masalah
yang berkaitan dengan polusi lingkungan udara. Polusi akibat kebisingan semakin menjadi masalah manakala jumlah populasi manusia bertambah
banyak dan semuanya hidup dalam lahan yang terbatas. Di negara Indonesia umumnya gangguan kebisingan terjadi di lingkungan perkotaan
dengan industri yang berkembang pesat. Pada daerah perkotaan dengan rapat populasi yang besar kebisingan bahkan dapat menjadi ancaman
kesehatan manusia.
Gangguan kerja akibat kebisingan semakin besar manakala bekerja pada daerah yang dekat dengan sumber bunyi yang selalu berisik. Tingkat
kebisingan yang tinggi akan dapat mengakibatkan gangguan pendengaran, gangguan emosi bahkan gangguan jantung. Gangguan kebisingan ini dapat
berlangsung pada saat bekerja, berbicara dan bahkan saat sedang beristirahat.
Gambar 2.4. di samping memperlihatkan
pesawat terbang yang sedang berada di angkasa,
kejadian ini dapat menghasilkan bunyi yang
cukup keras dan mengganggu bila
berlangsung secara terus menerus.
Kebisingan dalam pengertian fisika dapat diartikan sebagai informasi berbentuk suara yang tidak menyenangkan didengar dan tidak dikehendaki
oleh manusia. Hal ini disebabkan intensitas sumber bunyi yang merambat sangat tinggi. Suara bising yang berlangsung terus menerus akan sangat
mengganggu pembicaraan, kenyamanan dalam bekerja dan kenyamanan manusia dalam beristirahat. Lebih lanjut suara bising dapat mengganggu
dan merusak pendengaran.
Menurut kajian fisika suara atau bunyi tergolong sebagai gelombang mekanik yang memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat lainnya
lewat medium tetentu. Dalam perambatannya medium dapat berupa udaragas, zat cair maupun zat padat. Intensitas bunyi adalah energi rerata
yang dihasilkan oleh sumber bunyi tiap satuan waktu tiap satuan luas permukaan. Intensitas juga diartikan sebagai daya bunyi rerata tiap satuan
luas permukaan. Permukaan yang dimaksud di sini adalah permukaan yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang bunyi. Energi dalam
medium yang dilewati gelombang bunyi bergantung pada energi kinetik dan potensial. Energi potensial berupa kompresi medium, sedangkan
Gambar 2.4 : Pesawat Terbang sedang
Mengangkasa
Di unduh dari : Bukupaket.com
45 energi kinetik berupa gerak partikel yang dilewati gelombang. jumlah kedua
energi ini selalu tetap pada setiap gerak gelombang. Dalam hal intensitas bunyi, semakin lebar permukaan yang dapat
menangkap gelombang bunyi maka dengan energi bunyi yang kecil dapat ditangkap dengan baik. Sebaliknya makin kecil luasan yang dapat
menangkap sumber bunyi memerlukan energi bunyi yang semakin besar. Apabila luas penampang dinyatakan dengan A, gelombang bunyi merambat
di udara dengan cepat rambat v, amplitudo tekanan P dan massa jenis udara
ρ
o
maka besarnya intensitas bunyi berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo dan berbanding terbalik dengan cepat rambat bunyi. Dengan
persamaan matematis dapat dinyatakan :
I = P
2
2 ρ
o
v
Dalam praktik sehari-hari gelombang bunyi yang memiliki amplitudo tekanan sebesar 280 dynecm
2
memiliki intensitas ternyaring yang dapat ditangkap oleh indera pendengaran telinga kita tanpa rasa sakit.
Amplitudo tekanan terlemah yang masih dapat didengar kira-kira berada pada 0,0002 dynecm
2
atau kira-kira memiliki intensitas 10
-16
wattcm
2
. Untuk amplitudo tekanan di atas 280 dynecm
2
bunyi yang ditangkap oleh telinga menjadi tidak nyaman dan dapat merusakkan kemampuan
pendengaran. Daya rerata yang dibawa oleh gelombang bunyi lewat permukaan sama dengan hasil kali antara intensitas dengan luas bidang
permukaan.
Dalam hal tertentu, terkait dengan daerah yang dapat diterima oleh telinga manusia, ukuran yang banyak digunakan adalah taraf intensitas.
Taraf intensitas adalah logaritma intensitas bunyi dengan intensitas ambang pendengaran. Secara matematis dinyatakan dengan
TI = log II
o
Bel atau
TI = 10 log II
o
deci Bel; 1 Bel = 10 dB TI = 10 log II
o
dB I
o
disebut intensitas ambang pendengaran = 10
-16
wattcm
2
. Satuan wattcm
2
merupakan satuan yang banyak digunakan dalam akustik dan intensitas terbesar yang masih dapat ditangkap telinga tanpa rasa sakit
adalah 10
-4
wattcm
2
. Pengukuran taraf intensitas dapat dilakukan dengan dengan peralatan alat pengukuran taraf intensitas yang dapat ditampilkan
sebagai berikut :
2.3.1. 1. Contoh Pemakaian Sebuah pesawat Boeing 747 rata-rata menimbulkan bunyi dengan taraf