Motivasi Belajar TINJAUAN PUSTAKA

siswa bahwa mengajar yang didesaian guru harus berorientasi pada aktivitas siswa.

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Gintings 2010 motivasi dalam belajar dapat diartikan sesuatu yang menggerakkan atau mendorong murid untuk belajar atau menguasi materi pembelajaran yang sedang diikutinya. Tanpa motivasi, murid tidak akan tertarik dan serius dalam mengikuti pelajaran. Sebaliknya, dengan motivasi yang tinggi, murid akan tertarik dan terlibat aktif bahkan berinisiatif dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, sehingga murid merasa senang dan semangat dalam belajar. Murid yang memiliki motivasi kuat akan akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. 2. Fungsi Motivasi Belajar Menurut Angkowo dan Kosasih 2007 motivasi akan menentukan intensitas usaha murid untuk melakukan sesuatu termasuk melakukan belajar. Dalam kehiduapan ini motivasi yang ada pada manusia mempunyai tiga fungsi dasar yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat sehingga motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motivasi sebagai pendorong dari setiap kegiatan belajar. b. Menentukan arah perbuatan, kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar yang hendak dicapai. c. Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan- kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran dengan menyelaksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut. 3. Macam-Macam Motivasi Menurut Uno 2007 motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Motivasi Instrinsik Motivasi instrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motivasi instrinsik dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motivasi keberhasilan mencapai sasaran. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar Siregar dan Hartini, 2011. Motivasi intrinsik yang terdapat dalam diri siswa berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain Hamalik, 2003. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan dimasa mendatang Djamarah,2011. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya. Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik, yaitu Uno, 2007 : a. Anak didik Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya. b. Metode Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan dalam kependidikan. c. Bimbingan Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis. d. Pengetahuan yang luas Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya. e. Profesionalisme guru dalam profesinya Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik. 4. Upaya-Upaya Memotivasi Siswa dalam Belajar Dalam kenyataannya, motivasi dalam belajar terkadang meningkat dengan cepat, tetapi terkadang juga menurun secara drastis. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya untuk memotivasi siswa. Imron 2006, mengemukakan beberapa upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Beberapa upaya tersebut adalah: a. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran. b. Mengoptimalkan upaya guru saat mengajar dikelas juga menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Jika guru tidak semangat dalam proses pembelajaran maka siswa cenderung tidak memiliki motivasi belajar, tetapi jika guru bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran maka motivasi siswa dalam belajar akan lebih baik. Hal-hal yang perlu disajikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran haruslah menarik sehingga dapat mempengaruhi tumbuhnya motivasi siswa dengan kemampuan yang dimiliki. c. Mengembangkan aspirasi, partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 5. Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan bila ada di antara anak didik yang kurang berminat mengikuti pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik cukup besar untuk membimbing anak didik dalam belajar. Untuk seorang guru biasanya memanfaatkan motivasi ekstrinsik untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih bergairah dalam belajar meski terkadang tidak tepat Djamarah, 2011. Guru dapat memberikan berbagai cara untuk menggerakkan untuk membangkitkan motivasi belajar siswanya. Bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut. a. Memberi Angka Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjanya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapatkan angka baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaiknya siswa yang mendapatkan angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik Hamalik, 2003 b. Pujian Pemberian pujian kepada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil, besar manfaatnya sebagai pendorong belajar karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang Hamalik, 2003 c. Hadiah Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, rangking satu, dua atau tiga dari anak didik lainya. Hadiah diberikan sebagai penghargaan atas prestasi mereka dalam belajar untuk memotivasi anak didik agar senantiasa mempertahankan prestasi belajar selama berdtudi. Dan tidak enutup kemungkinan akan mendorong anak didik lainnya untuk ikut berprestasi dalam belajar Djamarah, 2011 d. Kerja Kelompok Dalam kerja kelompok di mana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok turut serta, terkadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar Hamalik, 2003. 6. Indikator Motivasi Belajar Dalam kamus besar bahasa indonesia, indikator adalah alat pemantau sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan Depdikbud, 1991. Ada beberapa indikator siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas maupun di rumah. Indikator motivasi menurut Slameto 2010 adalah: a. Rasa suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. b. Keseriusan dalam melakukan aktivitas di kelas c. Adanya kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas d. Penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri e. Partisipasi siswa dalam suatu aktivitas Indikator motivasi belajar siswa menurut Sudjana 2012 dapat di klasifikasikan sebagai berikut: a. Perhatian siswa terhadap pelajaran b. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya c. Tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas-tugas belajaranya d. Reaksi yang di tunjuk siswa terhadap stimulus yang di berikan guru e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang di berikan f. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan Fokus dalam penelitian ini menggunakan dua macam motivasi yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan b. Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas c. Rasa suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh d. Keseriusan siswa dalam melakukan aktivitas pelajaran di kelas e. Partisipasi siswa dalam suatu aktivitas

D. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia.

1 4 270

Penerapan metode pembelajaran two stay two stray (tsts) pada materi sistem imun dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta.

0 0 273

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XF SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 271

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

0 0 222