5. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa
dievaluasi secara individual mengenai bahan bahan yang yang telah dipelajari.
Tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Trianto 2011 dalam bukunya yang berjudul Mendisain
Model Pembelajaran Inovatif-Progresif adalah sebagai berikut : 1.
Siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok beranggotakan 4-6 orang.
2. Siswa dibagi dalam kelompok asal.
3. Siswa dibagi dalam kelompok ahli.
4. Siswa ditugaskan untuk mengikuti diskusi di kelompok ahli.
5. Siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal.
6. Siswa dalam kelompok asal membagikan pengetahuan yang diperoleh dari
kelompok ahli. 7.
Presentasi hasil diskusi kelompok asal.
G. Kelebihan dan Kelemahan Metode Jigsaw
Menurut Wardani 2002 dan Lie 2002 model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki kelebihan antara lain :
1. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekaerja sama dengan
siswa lain 2.
Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan 3.
Setiap siswa berhak menjadi ahli dalam kelompoknya
4. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi.
5. Meningkatkan kerjasama siswa dalam suasana gotong royong dan
mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan komunikasi.
6. Siswa lebih memiliki kesempatan berinteraksi sosial dengan temannya.
7. Siswa lebih aktif dan kreatif, serta memiliki tanggung jawab secara
individual. Kelemahan metode Jigsaw adalah sebagai berikut :
1. Guru dan siswa kurang terbiasa dengan metode ini karena masih terbawa
kebiasaan menggunakan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah.
2. Memerlukan waktu yang relatif lama.
3. Tidak efektif untuk siswa yang banyak.
4. Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari guru.
5. Memerlukan persiapan yang matang.
H. Materi Pembelajaran Sistem Imun
Materi sistem imun terangkum dalam Kompetensi Dasar 3.14 Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem imun untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam
tubuh serta Kompetensi Dasar 4.16 menyajikan data jenis-jenis imunisasi aktif dan pasif dan jenis penyakit yang dikendaikannya. Dengan materi
pokok pembelajaran sistem pertahanan tubuh, berdasarkan kurikulum 2013. Secara umum materi yang akan dipelajari dalam bab sistem sistem pertahanan
tubuh yaitu : 1.
Fungsi sistem pertahanan tubuh 2.
Mekanisme pertahanan tubuh, yang meliputi: a.
Pertahanan nonspesifik alamiah b.
Pertahanan spesifik adaptif 3.
Faktor yang mempengaruhi sistem pertahan tubuh 4.
Gangguan sistem pertahan tubuh Irnaningtyas,2014
I. Pembelajaran Materi Sistem Imun dengan Jigsaw
Setiap siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang siswa didalamnya. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa dan kartu soal
yang memuat tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai materi sistem imun dalam kelompok asal. Kemudian siswa yang mendapat kartu soal yang sama
nantinya akan mendiskusikan kedalam kelompok ahli. Setelah berdiskusi di kelompok ahli, siswa kembali kedalam kelompok asal dan mencoba untuk
mengkomunikasikan hasil diskusinya serta menulis jawaban pada LDS. Kemudian dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
secara acak. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
pada materi sistem imun, membuat siswa lebih mudah dalam mempelajari
materi yang diberikan oleh guru. Siswa lebih mudah dalam memecahkan permasalahan yang ada. Sehingga membantu siswa dalam mengingat materi
pembelajaran sistem imun yang termasuk banyak dan cukup sulit selama ini untuk diingat maupun dipahami.
J. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain terhadap penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yakni penelitian yang dilakukan oleh Janah 2010 yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
untuk Meningatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Biologi di Kelas XI IPA2 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 20092010”. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan rata-rata indikator motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi pada siklus I adalah 70,42 dan pada siklus II
adalah 82,92. Dari siklus I ke siklus II motivasi siswa meningkat menjadi 12,5.
Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Haryana 2012 yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada Materi
Perubahan dan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran
2011 2012”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif Jigsaw meningkatkan motivasi belajar 77,14 di siklus I menjadi 80 pada siklus II dan penerapan pembelajaran kooperatif
Jigsaw meningkatkan hasil belajar siswa dari 64,85 di siklus I menjadi 71,42 pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas KKM 51,42 akhir siklus I
dan menjadi 77,14 akhir siklus II.
K. Kerangka Berfikir