Pembelajaran Kooperatif Jigsaw TINJAUAN PUSTAKA

memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompok. f. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 6. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Menurut Sanjaya 2006, kelemahan dari pembelajaran kooperatif adalah: a. Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa belajar kelompok yang efektif, maka dibandingkan pembelajaran langsung dari guru, dapat menyebabkan apa yang seharusnya dipelajari dapat dipahami tidak dicapai oleh siswa. b. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran kelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, sehingga tidak mungkin dapat dicapai dengan satu kali atau sekali- sekali penerapan pembelajaran ini.

F. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Aranson, dkk melalui Jacobsen 2009 dalam bukunya yang berjudul “Methods for Teaching” berpendapat bahwa jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran model kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik umum. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menuntut setiap anggota kelompok mengerjakan tugas yang membutuhkan tanggung jawab perorangan. Guru dapat memberikan tugas khusus kepada masing-masing siswa dalam kelompok. Model pembelajaran Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pembelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Menurut Elliot Aronson, dkk yang telah diadaptasi oleh Salvin, dkk Sugiyanto,2010 tahap-tahap pelaksanaan metode Jigsaw adalah sebagai berikut : 1. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen. 2. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. 3. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut “kelompok pakar” expert group. 4. Selanjutnya para siswa berada dalam kelompok pakar kembali kembali ke kelompok semula home teams untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar. 5. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan bahan yang yang telah dipelajari. Tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Trianto 2011 dalam bukunya yang berjudul Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif adalah sebagai berikut : 1. Siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok beranggotakan 4-6 orang. 2. Siswa dibagi dalam kelompok asal. 3. Siswa dibagi dalam kelompok ahli. 4. Siswa ditugaskan untuk mengikuti diskusi di kelompok ahli. 5. Siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal. 6. Siswa dalam kelompok asal membagikan pengetahuan yang diperoleh dari kelompok ahli. 7. Presentasi hasil diskusi kelompok asal.

G. Kelebihan dan Kelemahan Metode Jigsaw

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia.

1 4 270

Penerapan metode pembelajaran two stay two stray (tsts) pada materi sistem imun dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta.

0 0 273

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XF SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 271

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

0 0 222