68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman. Peningkatan motivasi
belajar siswa terlihat dari adanya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran serta bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Peningkatan hasil
belajar pada ranah kognitif dapat diukur dari hasil post-test di setiap akhir siklus.
A. Deskripsi dan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman sebanyak 2 siklus. Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan
dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Berikut ini akan diuraikan mengenai proses pelaksanaan penelitian dan hasil yang diperoleh selama
pelaksanaan penelitian . 1.
Siklus I a
Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti berdiskusi bersama guru mata
pelajaran Biologi untuk mempersiapkan penelitian. Kemudian peneliti menentukan indikator keberhasilan yang didasarkan pada hasil
observasi awal.
Selanjutnya peneliti
menyusun instrumen
pembelajaran, yaitu silabus Lampiran 1, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Lampiran 2, dan Lembar Diskusi Siswa LDS
Lampiran 3. Menyusun skenario pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Jigsaw. Membuat kartu soal sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi Lampiran 12, soal-soal pre test Lampiran 7,
post test Lampiran 9, dan Kuisioner Lampiran 5 b
Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan dpalam dua kali
pertemuan yaitu pada tanggal 18 Mei 2015 dan 19 Mei 2015. Pertemuan pembelajaran pertama dimulai pada tanggal 18 Mei 2015
jam ke 6 dan 7 , pukul 11.00 – 12.45 WIB, dengan 30 siswa yang ikut
serta dalam proses pembelajaran. Mengawali kegiatan pembelajaran peneliti membagikan kuisioner awal serta membagikan soal pre test
kepada 30 siswa kelas XI MIA 2. Setelah mengerjakan soal pre test, peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan
apresepsi melalui gambar yang ditayangkan melalui power point, beberapa siswa mau untuk menjawab pertanyaan melalui gambar yang
diberikan oleh peneliti. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa
mampu menyebutkan fungsi sistem pertahanan tubuh dan menjelaskan mekanisme sistem pertahanan tubuh non spesifik dan spesifik. Setelah
menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan kelompok. Peneliti mulai mengorganisasikan siswa dalam kelompok
belajar dan membagi kelas menjadi 6 kelompok kecil yang terdiri dari
5 orang. Sesuai dengan penjelasan dari peneliti, para siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing keompok asal. Peneliti
menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kepada para siswa, lalu peneliti memberikan intruksi yang nantinya Siswa yang
mendapatkan bagian tugas yang sama untuk mempelajari suatu bagian materi, selanjutnya berkumpul dalam satu kelompok ahli untuk
mengerjakan tugas dan mendiskusikannya. Setelah selesai beriskusi di kelompok ahli siswa kembali kekelompok asal dan menjelaskan
kembali apa yang di dapat dalam kelompok ahli dan menuliskan jawabannya di Lembar Diskusi Siswa LDS, kemudian dilanjutkan
dengan presentasi. Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan Lembar Diskusi
Siswa yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok dalam bentuk kartu soal, untuk
pertemuan ini peneliti membagikan Lembar Diskusi Siswa 1 tentang fungsi sistem pertahanan tubuh dan mekanisme sistem pertahanan
tubuh non spesifik dan spesifik. Para siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil yaitu mendiskusikan masalah atau soal tersebut
bersama-sama anggota kelompok ahlinya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara
mereka sendiri, ada yang mencari refrensi seperti buku, ada pula yang memanfaatkan gadget untuk browsing internet seperti yang terlihat
pada gambar 4.1. di bawah ini.
Gambar 4.1. Para Siswa Sedang Mencari Sumber Informasi dan Referensi
Setelah selesai berdiskusi di kelompok ahli siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kembali apa yang didapat dalam
kelompok ahli dan menuliskan jawabannya di Lembar Diskusi Siswa LDS, kemudian dilanjutkan dengan presentasi. Tetapi karena
waktunya terbatas sehingga kegiatan presentasi hanya bisa dilakukan oleh 2 kelompok dan kelompok lainya melanjutkan kegiatan
presentasi di hari berikutnya. Pertemuan pembelajaran pertama dirasakan belum kondusif.
Siswa masih terlihat ribut pada saat pembagian kelompok. Hal tersebut dikarenakan siswa ingin memilih anggota kelompoknya
sesuai kemauannya sendiri. Selain itu dalam proses pembelajaran pada saat melaksanakan kegiatan presentasi hanya bisa dilakukan 2
kelompok dan kelompok yang lainnya di lanjutkan di hari berikutnya. Hal ini dikarenakan jam pembelajaran terpotong oleh jam istirahat,
ada beberapa siswa yang belum masuk pada saat pembelajaran
berlangsung. Kondisi tersebut menghambat dalam proses pembelajaran.
Pertemuan pembelajaran kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2015 jam ke 4 dan 5, pukul 09.15
– 11.00 WIB. Pada pertemuan kedua ini seharusnya pada hari Jumat tanggal 22 Mei 2015, akan
tetapi sekolah mengadakan kegiatan yang melibatkan siswa sehingga pertemuan kedua dilaksanakan lebih cepat dari rencana awal yaitu
pada hari Selasa 19 Mei 2015. Pada pertemuan ini tidak diawali dengan Pre Test dan para siswa diajak untuk melanjutkan kegiatan
yang belum diselesaikan pada pertemuan pertama. Peneliti mengorganisasikan siswa kembali dalam kelompok
belajar sesuai dengan pembagian pada pertemuan sebelumnya. Peneliti menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian peneliti menunjuk kelompok lain untuk
menanggapi jalannya diskusi dan peneliti mengklarifikasi jika ada jawaban yang kurang tepat dan membahas materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Setelah itu, peneliti memberikan pertanyaan- pertanyaan lisan bagi para siswa dan memberikan penghargaan bagi
siswa yang terlibat dalam pembelajaran dengan applause atau tepuk tangan.
Setelah siswa selesai melakukan kegiatan presentasi dan guru mengklarifikasi, kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan materi baru.
Tujuan pembelajarannya yaitu menjelaskan perbedaan antibodi dan antigen serta menyebutkan jenis-jenis imunitas. Peneliti membagikan
Lembar Diskusi Siswa 2 LDS. Dalam pengerjaan LDS 2 siswa mendapatkan tugas yang sama yaitu mendiskusikan soal yang terdapat
pada kartu soal. Siswa yang mendapatkan bagian tugas yang sama untuk mempelajari suatu bagian materi, selanjutnya berkumpul dalam
satu kelompok ahli untuk mengerjakan tugas dan mendiskusikannya. Setelah selesai beriskusi di kelompok ahli siswa kembali kekelompok
asal dan menjelaskan kembali apa yang di dapat dalam kelompok ahli dan menuliskan jawabannya di Lembar Diskusi Siswa 2 LDS,
kemudian dilanjutkan dengan presentasi. Kegiatan presentasi pada saat proses pembelajaran bisa dilihat pada gambar 4.2. di bawah ini.
Gambar 4.2. Siswa Sedang Melakukan Kegiatan Presentasi
Pada akhir kegiatan pembelajaran peneliti memberikan tugas melakukan kegiatan observasi di puskesmas, klinik atau posyandu
mengenai jenis-jenis imunisasi, yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan peneliti membagikan soal post test pertama kepada 30
siswa kelas XI MIA 2. Pemberian post test ini bertujuan untuk melihat perkembangan hasil belajar yang diperoleh setelah perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I.
Pertemuan pembelajaran kedua ini dirasakan lebih kondusif, karena siswa mulai dapat bekerjasama dengan anggota kelompok
dalam mengerjakan LDS maupun dalam pembelajaran. Selain itu siswa juga mulai aktif bertanya pada saat kegiatan presentasi maupun
pada saat peneliti sedang melakukan kegiatan klarifikasi atau menjelaskan materi yang sedang dipelajari. suasana pembelajaran
pada pertemuan siklus I dapat diihat dalam gambar 4.3. selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34
Gambar 4.3. Suasana Pembelajaran Siklus I Siswa dalam Kelompok asal kiri dan Siswa dalam Kelompok Ahli Kanan
a. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif
Pada awal kegiatan pembelajaran, praktikan membagikan soal pre test kepada 30 siswa kelas XI MIA 2. Pre test yang
dilakukan bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa pada materi sistem imun. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,
berikut ini adalah hasil yang diperoleh :
Tabel 4.1. Hasil Analisis Nilai Pre Test Siwa Kelas XI MIA 2 No
Keterangan Ketercapaian
1 Rata-rata kelas
42,73 2
Nilai tertinggi 66
3 Nilai terendah
12 4
Jumlah siswa yang tuntas belajar 5
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 30
6 Ketuntasan klasikal
Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan awal para siswa secara klasikal adalah 42,73. Tentu saja hasil ini
berada jauh di bawah kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan hasil pre test, diperoleh nilai tertinggi 66 dan nilai terendah 12.
Dari data yang diperoleh 100 siswa belum mencapai ketuntasan. Nilai hasil Pre test siswa kelas XI MIA 2 selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 32. Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif siswa pada
materi sistem imun diukur dengan melaksanakan Post test I. Tes dilaksanakan pada Tanggal 19 Mei 2015 di akhir pembelajaran
siklus I. Tes ini dikerjakan oleh 30 siswa kelas XI MIA 2 dengan
materi yang telah dipelajari selama pembelajaran siklus I dan sesudah dilakukan tindakan. Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan, berikut ini adalah hasil yang diperoleh:
Tabel 4.2. Hasil Analisis Nilai Post Test Siklus I Kelas XI MIA 2 No
Keterangan Ketercapaian
1 Rata-rata kelas
54,33 2
Nilai tertinggi 84
3 Nilai terendah
21 4
Jumlah siswa yang tuntas belajar 8
5 Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
22 6
Ketuntasan klasikal 26,67
Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata secara klasikal adalah 54,53. Dengan nilai tertinggi adalah 84 dan nilai
terendah 21.Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 8 siswa atau secara klasikal menunjukkan ketuntasan sebesar
26,67. Dengan demikian, nilai prestasi belajar atau hasil belajar siswa pada siklus I masih dibawah KKM yang telah ditentukan.
Nilai hasil Post test siklus I siswa kelas XI MIA 2 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.
b. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif
Perolehan data mengenai kondisi belajar aspek afektif didapatkan melalui hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan
rekan sejawat peneliti. Berikut ini adalah hasil observasi aspek afektif siswa pada siklus I :
Tabel 4.3. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas XI MIA 2 No
Kategori Interval Skor
Jumlah Siswa Persentase
1 Tinggi
66,68 ≤ q ≤ 100 25
83,33 2
Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67
5 16,67
3 Rendah
0 ≤ q ≤ 33,33
Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori hasil belajar aspek afektif rendah adalah nihil. Artinya tidak ada siswa yang
mempunyai hasil belajar aspek afektif rendah. Sebanyak 25 siswa tergolong dalam kategori tinggi atau sebesar 83,33. Sedangkan 5
siswa lainya tergolong dalam kategori sedang atau sebesar 16,67. Hasil belajar aspek afektif siklus I siswa kelas XI MIA 2,
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22. c.
Motivasi Belajar Awal Motivasi belajar awal adalah motivasi yang dimiliki siswa
sebelum pelaksanaan tindakan yang diperoleh dari hasil kuisioner. Sebelum pembelajaran dimulai peneliti membagikan kuisioner
pada tanggal 18 Mei 2015. Kuisioner diisi oleh 30 siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman. Berdasarkan hasil
analisis tentang hasil motivasi awal siswa kelas XI MIA 2 terdapat pada tabel 4.4, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17 .
Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas XI MIA 2
Interval Kategori
Jumlah Siswa Skor Motivasi
81-100 Sangat Tinggi
9 30
66-80 Tinggi
17 56,67
56-65 Cukup
4 13,33
46-55 Rendah
Interval Kategori
Jumlah Siswa Skor Motivasi
0-45 Sangat Rendah
Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh 30 siswa kelas XI MIA 2 diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kategori
sangat rendah adalah 0. Siswa yang tergolong dalam kategori rendah adalah 0. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori
cukup adalah 4 siswa atau sebesar 13,33. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 17 siswa atau sebesar
56,67. Sedangkan jumlah siswa yang tergolong dalam kategori sangat tinggi adalah 9 siswa atau sebesar 30. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XI MIA 2 memiliki motivasi belajar awal tinggi. Dengan persentase tersebut
dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa kelas XI MIA 2 tinggi. c
Refleksi Pelaksanaan pembelajaran secara garis besar sudah baik.
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diperoleh data hasil belajar aspek kognitif, dan afektif siswa kelas XI MIA 2. Dari
hasil belajar aspek kognitif didapatkan sebesar 26,67 dari 30 siswa kelas XI MIA 2 telah mencapai KKM dengan nilai ≥75. Sedangkan
dari hasil belajar aspek afektif menunjukkan sebesar 83,33 siswa kelas XI MIA 2 tergolong dalam kategori tinggi. Artinya 83,33 dari
30 siswa memiliki hasil belajar afektif tinggi. Pada motivasi awal
belajar siswa kelas XI MIA 2 memiliki motivasi belajar tinggi atau sebesar 86,67.
Hasil tersebut didukung dengan kondisi pembelajaran yang sudah baik. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada siklus I telah berjalan sesuai dengan prosedur
yang direncanakan.
Sebagian besar
siswa sudah
memperhatikan penjelasan dari peneliti, berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan, mengerjakan LDS dengan cermat dan
siswa terlihat bersemangat ketika mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Ada beberapa hal yang dianggap sebagai kendala dalam pembelajaran dan membuat proses pembelajaran menjadi kurang
optimal. Hal tersebut tidak sesuainya dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP karena siswa tidak bisa dipaksakan untuk segera
selesai dan proses penerapan yang tidak bisa diduga membutuhkan waktu lebih lama. Sedangkan untuk ketercapaian indikator pada siklus
I pada hasil belajar kognitif belum mencapai indikator yang telah di tetapkan sedangkan pada hasil belajar aspek afektif dan motivasi awal
siswa sudah mencapi indikator yang telah di tetapkan. 2.
Siklus II a
Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II ini peneliti melakukan
perbaikan dari masalah yang terdapat dalam siklus I. Kemudian
peneliti membentuk kelmpok baru untuk pengerjaan LDS dan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ke dua.
Pembentukan kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan aspek kognitif hasil belajar siswa pada siklus I.
Pembentukan kelompok baru dilakukan untuk mengantisipasi kebosanan yang dapat dirasakan oleh siswa selama mengikuti
pembelajaran, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan teman yang lainnya. Selanjutnya untuk proses
pembelajaran, peneliti menyiapkan beberapa instrumen dan media pembelajaran seperti LDS, satu set kartu soal, soal post test II, lembar
observasi dan kuisioner. b
Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni pada
tanggal 25 Mei 2015 dan 29 Mei 2015. Pada kegiatan pembelajaran pertama yaitu tanggal 25 Mei 2015, pada pukul 11.00
– 12.45 WIB yang diikuti oleh 30 siswa. pada pertemuan ini tidak diberikan pre test
seperti siklus pertama. Seperti biasanya, diawali dengan sapaan peneliti dan memberikan pertanyaan-petanyaan di awal pembelajaran.
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, menyebutkan sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas dan
menjelaskan mekanisme respon imunitas humoral dan seluler. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran diajukan dengan kegiatan
kelompok. Peneliti mulai mengorganisasikan atau mengintruksi siswa
dalam kelompok belajar dan membagi kelas menjadi 6 kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang. Pemilihan anggota kelompok sesuai dengan
intruksi dari peneliti. Para siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing kelompok asal. Peneliti menjelaskan kembali tentang
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kepada para siswa, lalu peneliti memberikan intruksi yang nantinya siswa yang mendapatkan
bagian tugas yang sama untuk mempelajari suatu bagian materi, selanjutnya berkumpul dalam satu kelompok ahli untuk mengerjakan
tugas dan mendiskusikannya. Setelah selesai berdiskusi di kelompok ahli siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kembali apa
yang di dapat dalam kelompok ahli dan menuliskan jawabannya di Lembar Diskusi Siswa LDS, kemudian dilanjutkan dengan
presentasi. Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan Lembar Diskusi
Siswa yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok, untuk pertemuan ini peneliti membagikan
Lembar Diskusi Siswa 3 tentang menyebutkan sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas dan menjelaskan mekanisme respon imunitas
humoral dan seluler. Para siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil yaitu mendiskusikan masalah atau soal terbut bersama-sama
anggota kelompok ahlinya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri
dengan referensi dan internet yang mendukung serta ada yang bertanya dengan peneliti.
Setelah selesai berdiskusi di kelompok ahli siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kembali apa yang di dapat dalam
kelompok ahli dan menuliskan jawabannya di Lembar Diskusi Siswa 3 LDS, kemudian dilanjutkan dengan presentasi. Pada pertemuan ini
semua kelompok melakukan kegiatan presentasi semua. Presentasi berjalan dengan baik, karena ada beberapa siswa yang aktif bertanya
pada saat jalannya presentasi. Di akhir pembelajaran peneliti memberikan tugas kepada para siswa untuk membuat kliping
mengenai gangguan pada sistem imun beserta cara pencegahannya. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan dikerjakan dalam
kelompok yang sudah ditentukan. Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 29 Mei 2015, dimulai dari pukul 08.30 – 10.15 WIB. Peneliti
mengawali dengan menanyakan kabar siswa dilanjutkan dengan mengabsen siswa. siswa yang hadir dalam pertemuan ini adalah 30
siswa. Peneliti mengorganisasikan siswa kembali dalam kelompok
belajar sesuai dengan pembagian pada pertemuan sebelumnya. kemudian guru mengajak siswa untuk mengingat kembali pelajaran
pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu pada tahap pertama guru memotivasi siswa dengan beberapa pertanyan dan melakukan kegiatan
tanya jawab dengan siswa. siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajran
yaitu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pertahan tubuh dan mengidentifikasi gangguan sistem pertahanan tubuh beserta
cara pencegahannya. Kemudian peneliti membagikan Lembar Diskusi Siswa 4 LDS
4. Dalam pengerjaan LDS 4 siswa mendapatkan tugas yang sama yaitu mendiskusikan soal yang terdapat pada kartu soal. Siswa yang
mendapatkan bagian tugas yang sama untuk mempelajari suatu bagian materi, selanjutnya berkumpul dalam satu kelompok ahli untuk
mengerjakan tugas dan mendiskusikannya. Setelah selesai berdiskusi di kelompok ahli siswa kembali kekelompok asal dan menjelaskan
kembali apa yang di dapat dalam kelompok ahli dan menuliskan jawabannya di Lembar Diskusi Siswa 4 LDS 4, kemudian
dilanjutkan dengan presentasi. Setelah itu peneliti menjelaskan materi untuk mengklarifikasi
hal-hal yang dirasa belum dijelaskan saat berdiskusi, dan para siswa sangat antusias untuk memperhatikan penjelasan dari peneliti bahkan
ada beberapa siswa yang berani bertanya tanpa malu-malu dan peneliti menjelaskannya dengan perlahan.
Untuk menutup pembelajaran pada siklus kedua, peneliti memberikan Post test II dan kuisioner motivasi akhir kepada 30 siswa
kelas XI MIA 2. Kemudian peneliti memberikan hadiah untuk
kelompok terbaik siklus I dan siklus II, serta membagikan makanan ringan untuk 1 kelas. Suasana pembelajaran pada siklus II dapat
dilihat pada gambar 4.4. selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34.
Gambar 4.4. Suasana Pembelajaran pada Siklus II
a. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif
Berdasarkan analisis data telah dilakukan, berikut ini adalah hasil yang diperoleh :
Tabel 4.5. Hasil Analisis Nilai Post Test Siklus II Kelas XI MIA 2 No
Keterangan Ketercapaian
1 Rata-rata kelas
77,43 2
Nilai tertinggi 100
3 Nilai terendah
38 4
Jumlah siswa yang tuntas belajar 23
5 Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
7 6
Ketuntasan klasikal 76,67
Persentase ketuntasan klasikal dari kelas XI MIA 2 sebesar 76,67. Diketahui sebanyak 6 siswa belum mencapai KKM. Dari
hasil post test II diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 38. Sedangkan rata-rata kelas yang diperoleh dari
uji tindakan II ini adalah 77,43, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.
b. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif
Perolehan hasil belajar afektif siswa didapatkan dari hasil observasi. Dari hasil observasi aspek afektif yang dilaksanakan di
kelas XI MIA 2 berikut ini adalah hasil observasi aspek afektif siswa pada siklus II :
Tabel 4.6. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas XI MIA 2 No Kategori
Interval Skor Jumlah Siswa
Persentase
1 Tinggi
66,68 ≤ q ≤ 100 30
100 2
Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67
3 Rendah
0 ≤ q ≤ 33,33
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tiadak ada siswa yang tergolong dalam kategori rendah maupun sedang. Hal ini
menunjukkan siswa yang memiliki kemampuan afektif rendah dan sedang di kelas XI MIA 2 tidak ada. Sedangkan siswa yang
memiliki kategori tinggi sebanyak 30 siswa atau sebesar 100. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa SMA Negeri 1 Prambanan
Sleman memiliki hasil belajar aspek afektif tinggi, selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 30.
c. Motivasi Belajar Akhir
Motivasi belajar akhir adalah motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan yang didapatkan dari hasil kuisioner.
Pembelajaran terakhir dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2015 dan kuisioner diisi oleh 30 siswa kelas XI MIA 2.
Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh siswa kelas XI MIA 2 diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kategori
sangat rendah adalah 0. Siswa yang tergolong dalam kategori rendah rendah adalah 0. Jumlah siswa yang tergolong dalam
kategori cukup adalah 0. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 16 siswa atau 53,33. Sedangkan jumlah
siswa yang tergolong dalam kategori sangat tinggi adalah 14 siswa atau 46,67. Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar akhir
siswa kelas XI MIA 2, dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran siswa kelas XI MIA 2 memiliki motivasi belajar yang
baik. Hal tersebut karena sebagian besar siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Hasil motivasi belajar akhir siswa
kelas XI MIA 2 terdapat pada tabel 4.7. selengkapnya dapat diliht pada Lampiran 19 .
Tabel 4.7. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas XI MIA 2
Interval Kategori
Jumlah Siswa Skor Motivasi
81-100 Sangat Tinggi
14 46,67
66-80 Tinggi
16 53,33
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangat Rendah
c Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II, diperoleh data hasil belajar aspek kognitif, dan afektif siswa kelas
XI MIA 2. Dari hasil belajar aspek kognitif didapatkan sebesar 77,43 dari 30 siswa kelas XI MIA 2 telah mencapai KKM dengan
nilai ≥75. Hasil tersebut telah mencapai indikator keberhasilan
hasil belajar spek kognitif pada siklus II yang telah ditetapkan, yaitu 75 siswa mencapai KKM. Sedangkan dari hasil belajar
aspek afektif menujukkan sebesar 100 siswa kelas XI MIA 2 tergolong dalam kategori tinggi. Artinya 83,33 dari 30 siswa
memiliki hasil belajar afektif tinggi. Artinya 30 siswa memiliki hasil belajar afektif tinggi. Pada motivasi akhir belajar siswa kelas
XI MIA 2 memiliki motivasi belajar tinggi atau sebesar 100. Hasil
tersebut menunjukkan
seluruh aspek
dalam pembelajaran telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditentukan. Hasil tersebut didukung dengan kondisi pembelajaran yang lebih baik dari pembelajaran siklus I. Proses pembelajaran
dengan model kooperatif tipe jigsaw pada siklus II telah berjalan sesuai dengan anggota kelompokdalam mengerjakan LDS maupun
dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan peneliti, berusaha
menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti, terlihat beremangat ketika berdiskusi dan presentasi.
B. Pembahasan