Konsep Diri Pada Remaja Putra yang Mengalami Obesitas

34

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus Moleong, 2007. Denzin dan Lincoln dalam Moleong, 2007 menyatakan bahwa penelitian kualitatif ialah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. Penelitian kualitatif ini akan menggunakan pendekatan naratif dalam memproses dan menganalisis data yang diperoleh. Czarniawska dalam Creswell, 2007 mengatakan bahwa naratif dimengerti sebagai tulisan yang, baik yang diceritakan maupun yang tertulis, yang memberikan cerita tentang sebuah atau serangkaian kejadian tindakan yang terhubung secara kronologis. Tujuan analisis naratif adalah hendak memperoleh laporan naratif secara penuh, untuk memeriksa struktur dan hubungannya dengan konteks 35 yang lebih luas Smith, 2008. Peneliti harus mengurutkan cerita Informan secara kronologis dan melakukan analisis dari cerita tersebut.

B. FOKUS PENELITIAN

Fokus pada penelitian ini adalah untuk melihat konsep diri pada remaja putra yang mengalami obesitas. Hal tersebut akan dilihat dari cerita-cerita Informan mengenai kehidupan dan pengalamannya di berbagai lingkungan sejak ia kecil hingga saat ini. Konsep diri Informan akan dilihat melalui dengan pendekatan naratif yaitu dengan menganalisis stuktur narasi, narrative tone, dan imagery Informan lalu tahap terakhir akan dianalisis menggunakan teori mengenai konsep diri yang sudah dipilih peneliti.

C. PARTISIPAN

Peneliti menggunakan metode purposive sampling untuk memilih partisipan. Creswell 2007 mendefinisikan purposive sampling sebagai metode sampling dimana peneliti memilih dan menentukan secara sengaja individu dan kejadian yang ingin diteliti karena mereka dapat memberikan informasi yang memang diperlukan untuk memahami masalah yang ingin diteliti. Peneliti membuat kriteria – kriteria dari Informan yang akan mengikuti penelitian ini. Peneliti lalu memilih Informan yang sesuai dengan kriteria. Kriteria tersebut dibuat peneliti agar data yang diperoleh sesuai 36 dengan apa yang ingin diukur dalam penelitian ini. Beberapa kriteria yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Usia Informan Informan yang akan menjadi sampel penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 12 hingga 18 tahun. Batasan usia tersebut sesuai dengan teori yang dipakai untuk mendefinisikan remaja secara usia. Batasan usia Informan menjadi hal yang penting karena merupakan salah satu upaya untuk menjaga kredibilitas dari sebuah penelitian. Hal ini dikarenakan apabila Informan tidak termasuk dalam kriteria usia di atas, maka resiko tidak relevannya data hasil wawancara dengan topik yang akan diteliti akan semakin meningkat. 2. Jenis kelamin Informan Peneliti tertarik untuk melihat secara khusus konsep diri pada remaja putra yang mengalami obesitas. Hal ini didukung oleh hasil pencarian peneliti dimana masih jarang penelitian dengan topik serupa yang menggunakan Informan berjenis kelamin laki-laki atau putra. 3. Kondisi tubuh Informan yang akan dipilih untuk mengikuti penelitian ini harus termasuk dalam kategori obesitas. Obesitas akan diukur dengan melihat IMT Indeks Massa Tubuh. Rumus menghitung IMT terdapat pada bab II. Setelah calon Informan yang memenuhi kriteria di atas terkumpul, peneliti akan memilih 3 Informan secara acak random sampling. Hal