FOKUS PENELITIAN PARTISIPAN METODE PENELITIAN

40 dan ekspresi Informan ketika proses wawancara berlangsung. Hal-hal penting yang relevan dengan penelitian akan langsung ditambahkan dalam catatan yang dibuat peneliti.

E. PROSES PENGUMPULAN DATA

Proses pengumpulan data diawali dengan mengumpulkan data Informan yang masuk dalam kategori partisipan Informan penelitian. Peneliti mendata beberapa remaja putra yang diperkirakan mengalami obesitas dan masih bersekolah di jenjang SMP dan SMA. Pada tahap awal peneliti memperkirakan Informan yang obesitas dari ciri penampilan fisik. Kondisi obesitas akan diukur kemudian jika Informan bersedia untuk mengikuti penelitian. Apabila pada waktu pengukuran Informan ternyata tidak masuk kategori obesitas menurut skala Indeks Massa Tubuh, maka peneliti akan mencari Informan lainnya. Hasil pendataan awal terkumpul 9 Informan. Informan diperoleh dengan langsung bertanya acak pada beberapa responden. Peneliti tidak mencari Informan di sekolah atau institusi tertentu. Peneliti kemudian melakukan random sampling dari 9 Informan tersebut, lalu peneliti mendapat 3 nama yang akan dijadikan Informan penelitian Peneliti kemudian menghubungi 3 Informan tersebut di waktu dan tempat yang berbeda secara untuk melakukan perkenalan dan rapport serta memastikan ketersediaan Informan untuk mengikuti penelitian 41 Setelah melakukan perkenalan ketiga Informan bersedia untuk mengikuti proses wawancara. Peneliti kemudian mengatur jadwal wawancara degan masing-masing Informan. Pada waktu pelaksanaan wawancara, salah satu Informan tiba-tiba berhalangan untuk diwawancarai karena sedang opname di rumah sakit. Akhirnya hanya 2 Informan yang valid menjadi partisipan dalam penelitian ini. Jumlah Informan sebanyak 2 orang masih memenuhi syarat dalam penelitian menurut Creswell sehingga penelitian tetap dilanjutkan tanpa mencari Informan pengganti. Pada Informan 1, rapport berjalan cukup lama sebab Informan merasa belum terlalu kenal dengan peneliti. Informan adalah orang yang pemalu sehingga Informan masih ragu-ragu untuk menceritakan pengalaman hidupnya pada orang yang baru dikenal. Setelah beberapa kali pendekatan secara personal, Informan bersedia untuk diwawancara. Pada Informan 2, proses rapport kurang lebih sama dengan Informan sebelumnya. Peneliti perlu melakukan pendekatan personal cukup lama sehingga Informan mau untuk diwawancara. Setelah rapport dilaksanakan dengan baik dan Informan memahami tugas dan peranannya dalam penelitian ini, di pertemuan selanjutnya barulah proses wawancara dilakukan. Peneliti memberi batas waktu maksimal proses wawancara berlangsung selama 60 menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi Informan dan juga melihat ketersediaan waktu Informan. Akan tetapi pada saat pelaksanaan, Informan ternyata tidak keberatan untuk meneruskan 42 wawancara walaupun melebihi 60 menit. Akhirnya peneliti melakukan wawancara sampai waktu yang dirasa cukup. Tabel 4. Pelaksanaan Wawancara No. Informan Tanggal Waktu Tempat 1. R 14 Juni 2015 13.35 – 14.40 Rumah Informan 2. S 20 Juni 2015 15.15 – 16.25 Rumah Informan Proses penegambilan data berjalan dengan lancar. Kedua Informan bekerja sama dengan baik selama proses wawancara berlangsung. Peneliti kemudian mengucapkan terima kasih pada Informan dan mengingatkan lagi kepada Informan bahwa data penelitian akan terjaga serta data pribadi Informan tidak akan diketahui. Hal ini dilakukan peneliti untuk tetap menjaga rasa aman Informan walaupun proses wawancara sudah selesai dan peneliti sudah jarang berkomunikasi dengan Informan.

F. KODE ETIK UNTUK MENJAGA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

INFORMAN PENELITIAN Peneliti berusaha untuk mengikuti kode etik Himpunan Psikologi Indonesia 2008 untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam