42
wawancara walaupun melebihi 60 menit. Akhirnya peneliti melakukan wawancara sampai waktu yang dirasa cukup.
Tabel 4. Pelaksanaan Wawancara
No. Informan Tanggal Waktu Tempat 1.
R 14 Juni 2015 13.35 – 14.40 Rumah Informan
2. S 20 Juni 2015 15.15 – 16.25 Rumah
Informan
Proses penegambilan data berjalan dengan lancar. Kedua Informan bekerja sama dengan baik selama proses wawancara berlangsung. Peneliti
kemudian mengucapkan terima kasih pada Informan dan mengingatkan lagi kepada Informan bahwa data penelitian akan terjaga serta data pribadi
Informan tidak akan diketahui. Hal ini dilakukan peneliti untuk tetap menjaga rasa aman Informan walaupun proses wawancara sudah selesai dan peneliti
sudah jarang berkomunikasi dengan Informan.
F. KODE ETIK UNTUK MENJAGA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS
INFORMAN PENELITIAN
Peneliti berusaha untuk mengikuti kode etik Himpunan Psikologi Indonesia 2008 untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam
43
penelitian. Peneliti berlandaskan pada pasal 7.2.2 tentang menghormati hak dalam melaksanakan kegiatan.
Tujuan penelitian, proses pengumpulan data, tanggung jawab masing- masing pihak, serta akibat-akibat penelitian, dijelaskan sebelum pelaksanaan
penelitian. Hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan Informan untuk memutuskan kesediaannya dalam penelitian. Huruf G dan H.
Untuk memberikan perlindungan terhadap kesejahteraan Informan, peneliti memilih Informan yang tidak takut pada topik penelitiannya. Huruf
K.
G. METODE ANALISIS DATA
Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pasca pengumpulan data di lapangan. Data berupa informasi yang telah diperoleh
dari observasi maupun wawancara dikumpulkan menjadi satu dan kemudian dilakukan pengorganisasian data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mengsintesiskan dan menemukan pola yang kemudian dapat membantu peneliti untuk menentukan mana data yang penting atau yang tidak
penting untuk dipelajari Moleong, 2007. Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan naratif. Dalam menganalisis data menggunakan pendekatan narasi terdapat dua fase utama, yaitu fase deskriptif dan fase interpretatif Smith,
2008. Fase deskriptif dimulai dengan menyusun ulang hasil wawancara
44
Informan secara terstruktur dan diubah ke dalam bentuk narasi tiga bagian yaitu: bagian awal, tengah, dan akhir. Hasil-hasil penting yang diperoleh dari
observasi juga disertakan. Setelah merangkum dan menyusun menjadi narasi tiga bagian, peneliti mencari narrative tone Informan dari isu-isu penting
yang muncul dan kemudian mencari imagery Informan. Fase yang kedua adalah fase interpretatif yaitu menghubungkan narasi
tiga bagian dengan teori yang digunakan untuk melakukan interpretasi data hasil penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori dari Calhoun
dan Acocella mengenai konsep diri, dimana konsep diri diartikan sebagai gambaran mental individu yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri,
pengharapan bagi diri sendiri, dan penilaian terhadap diri sendiri. Apabila Informan memiliki ketiga elemen tersebut dengan baik, maka dapat dikatakan
Informan memiliki konsep diri yang positif. Sebaliknya apabila Informan tidak memiliki ketiga elemen tersebut dengan baik, maka dapat dikatakan
Informan memiliki konsep diri yang negatif.
H. KEABSAHAN PENELITIAN
1. Kredibilitas Taraf Kepercayaan
Kredibilitas berfungsi untuk menggantikan konsep validitas dalam penelitian kualitatif. Validitas diperlukan untuk meyakinkan bahwa suatu
penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang berkualitas. Pada
45
penelitian ini, peneliti menggunakan metode triangulasi untuk melakukan proses validitas.
Triangulasi sendiri merupakan teknik untuk memekriksakan data menggunakan sumber dari luar sebagai pembanding. Denzim dalam
Maleong, 2007 menyebutkan ada empat macam triangulasi yaitu triangulasi menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi metode, dimana peneliti menggunakan lebih dari satu metode dalam mengambil data yaitu
menggunakan metode wawancara dan observasi.
2. Konfirmabilitas Objektivitas
Menurut Muhadjir 2000 penelitian kuantitatif memiliki konsep objektivitas yang bersifat universal, tidak memihak, dan publik. Sementara
penelitian kualitatif, objektivitas bersifat value-bond, terikat oleh nilai. Konsep konfirmabilitas bisa juga berarti objektivitas dalam metode
kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha
untuk menjaga
konfirmabilitas, dalam artian ini bahwa penelitian sanggup untuk dipertanggungjawabkan dan dikonfirmasikan. Peneliti menggunakan
metode paper troll dimana peneliti menyediakan semua lampiran dan data-data penelitian secara transparan apabila dibutuhkan.