Jenis-jenis Konsep Diri KONSEP DIRI

Harapan individu terhadap dirinya berdampak pada perilaku terkait dengan seberapa besar harapan yang dimiliki seseorang pada dirinya. Jika ia memiliki harapan yang besar, maka ia akan cenderung berperilaku lebih aktif untuk mencapai tujuan dan harapannya. Namun jika ia tidak memiliki harapan yang besar, ia cenderung diam dan stagnan dalam berperilaku. Apabila seseorang memandang dirinya positif, memiliki pengharapan atas dirinya, serta mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, maka orang tersebut akan mampu berfungsi secara baik di dalam lingkungannya dan dapat berkembang. Orang yang positif cenderung tidak mudah menyerah, lebih gigih dalam berjuang, dan berpikir optimis. Sebaliknya orang yang memiliki konsep diri negatif, dimana ia menganggap dirinya tidak memiliki harapan, tidak mampu, maka dalam berperilaku pun orang tersebut tidak dapat berfungsi secara baik. Orang dengan konsep diri negatif cenderung mudah merasa susah, merasa tidak mampu, dan berpikir pesimis.

B. REMAJA

1. Definisi dan Batasan Usia Remaja

Piaget Santrock, 2002 mengatakan bahwa remaja adalah usia dimana individu mulai berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Seorang remaja mulai meninggalkan status dan sifatnya yang di masa anak-anak dan mulai belajar bertanggung jawab sebagai seorang dewasa. Proses transisi ini menyebabkan remaja berada dalam posisi yang tidak jelas Ali Asrori, 2009. Remaja sudah tidak termasuk anak-anak, tapi belum mendapatkan tempat di golongan orang dewasa. Menurut Piaget, seorang remaja tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam masyarakat, mempunyai banyak aspek afektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk didalamnya juga perubahan intelektual yang mencolok, transformasi yang khas dari cara berpikir remaja memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa. Secara batasan usia, seseorang dapat dikatakan remaja adalah jika berusia antara 12 hingga 18 tahun Hurlock, 1991.

2. Tugas Perkembangan Remaja

Remaja memiliki beberapa tugas perkembangan yang bertujuan untuk meninggalkan sikap dan perilaku anak-anak dan mulai berperilaku serta bersikap layaknya seorang dewasa. Menurut Hurlock 1991 tugas-tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut: a. Mampu berusaha meneruma keadaan fisiknya b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis d. Mencapai kemandirian emosional e. Mencapai kemandirian ekonomi f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa i. Mempersiapkan diri memasuki perkawinan j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan berkeluarga

3. Kebutuhan Remaja dalam Perkembangannya

Fase pertumbuhan remaja adalah fase yang khas dibandingkan fase lainnya, oleh karena itu remaja memiliki kebutuhan yang khas pula dalam perkembangannya. Menurut Garrison Andi Mapiarre, 1982 ada tujuh kebutuhan khas remaja dalam perkembangannya, yaitu: a. Kebutuhan akan kasih sayang b. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok c. Kebutuhan untuk berdiri sendiri