58
d. Perbaikan, yakni membantu peserta didikmemecahkan masalah yang berkaitan dengan pelajaran PAK.
e. Pengembangan, yakni membantu peserta didik mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah dan berkelanjutan.
3. Mengembangkan Kurikulum yang Terkait dengan PAK
Guru PAK diharapkan memiliki keterampilan dalam merencanakan, menyusun dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan tuntuan
kurikulum yang berlaku. Guru mampu menyusun dan menentukan langkah- langkah pembelajaran yang sistematis dan mencakup keseluruhan bidang kajian
PAK sehingga para siswapun dapat menerima penyampaian bahan ajar PAK dengan baik.
Guru PAK dalam mengembangkan kurikulum PAK, harus memperhatikan tiga unsur pokok pendidikan iman., yaitu pengalaman hidup peserta, visi dan
kisah hidup kristiani serta komunikasi antara pengalaman hidup peserta dengan visi dan kisah hidup kristiani. Ketiga unsur ini saling terkait dan merupakan syarat
yang bersifat konstitutif yang harus ada supaya suatu kegiatan dapat disebut sebagai pendidikan iman. Selain itu, ketiga unsur ini tidak dimaksudkan untuk
menggantikan unsur-unsur yang harus ada di dalam persiapan dan proses penyelenggaraan pendidikan iman di sekolah.
59
a. Pengalaman Hidup Peserta Pengalaman hidup peserta mencakupi segala kegiatan hidup harian,
termasuk kegiatan rohani mereka seperti hidup doa, perayaan iman, dll. Di samping itu, di dalamnya terdapat permasalahan, kesulitan, keprihatinan dan
persoalan hidup mereka, tetapi juga kegembiraan, sukses, cita-cita serta harapan mereka. Dengan kata lain, pengalaman hidup mencakup seluruh kenyataan hidup
peserta. Kenyataan hidup yang menjadi salah satu unsur kontitutif pendidikan iman menggarisbawahi pengertian dasar pendidikan dalam iman sebagai
komunikasi pengalaman. Kehidupan konkret peserta menjadi titik tolak dan sekaligus medan bagi peserta didik untuk menghayati imannya. Melalui refleksi
terhadap pengalaman hidupnya, peserta didik mengenali kehadiran Allah yang menyatakan diri dan mengundang mereka untuk menanggapinya. Melalui
interpretasi dan hermeneutik peserta didik dibantu menemukan makna dari pergualatan hidupnya, dan dibantu juga untuk menempatkan iman di dalam
pergualatan hidup sehari-hari. Berangkat dari pengalaman hidup yang berbeda- beda yang menjadi titik tolak dalam pergulatan hidup selama mengikuti proses
pembelajaran PAK, diharapkan pembelajaran PAK menjadi relevan dan menyentuh kehidupan peserta.
b. Visi dan Kisah Hidup Kristiani Visi dan kisah hidup kristiani menjadi kerangka untuk menafsirkan
pengalaman hidup
konkret peserta,
agar peserta
menyadari makna
pengalamannya, dan mereka dihantar untuk sampai pada pengakuan iman kristiani
60
yang lebih personal dan otentik. Visi dan kisah hidup kristiani dapat menjadi peneguh, kritik, dan dapat merupakan dorongan inspiratif ke arah perkembangan
baru yang lebih baik. Visi dan kisah hidup kristiani digali dari sumber utamanya yaitu Kitab Suci dan harta kekayaan iman Gereja tradisi. Kedua sumber ini
karena penting, maka harus digunakan secara serentak. Tradisi dipahami sebagai pengalaman jemaat yang menghidupi dan menghayati sabda Tuhan yang hidup.
Menjadi kerangka penafsiran, karena visi dan kisah hidup kristiani yang bersifat normatif di dalamnya terkandung nilai-nilai pengalaman dasar kristiani yang
bersifat kumulatif
membantu peserta
untuk memantapkan
identitas kekristianiannya dan sekaligus memperteguh rasa memiliki mereka sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari jemaat kristiani.
c. Komunikasi Kehidupan Konkret Peserta dengan Visi dan Tradisi Kristiani Pendidikan iman menjadi kegiatan yang bernilai edukatif dan transformatif
kalau pengalaman hidup konkret didialogkan dengan visi dan tradisi kristiani. Dialog ini membantu peserta didik agar menghayati imannya di dalam
kebudayaan dan cara berpikirnya sendiri. Melalui interpretasi peserta dibantu untuk menafsirkan pengalamannya sendiri maupun harta kekayaan iman kristiani.
Dari sini, peserta dibantu untuk sampai pada penghayatan iman yang otentik yang membawa mereka pada kedewasaan iman. Salah satu tugas utama PAK adalah
mendialogkan, mempertemukan antara pengalaman hidup dengan harta kekayaan iman kristiani. Di dalam fungsi ini PAK dapat dipahami sebagai proses
interpretasi pada keduanya dengan maksud supaya diketemukan maknanya yang
61
bersifat transformatif. Menemukan makna merupakan kegiatan mendasar dari hidup manusia.
4. Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis;