136
Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh korelasi yang signifikan antara variabel bebas kompetensi pedagogik guru PAK
dan minat belajar siswa Pendidikan Agama Katolik dan variabel terikat minat belajar siswa kelas VI SD pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti terdapat pengaruh yang
signifikan dari kompetensi pedagogik guru PAK terhadap minat belajar siswa kelas VI SD Pangudi Luhur, SD Joannes Bosco, SD Sang Timur Yogyakarta,
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Pada tabel model summary diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,648. Ini menunjukkan bahwa
pengaruh variabel kompetensi pedagogik guru PAK sebesar 64,8, sedangkan 35,2 dipengaruhi variabel lain selain kompetensi pedagogik guru PAK seperti
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian, secara teoritis kompetensi pedagogik guru
Pendidikan Agama Katolik memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik bila
dibandingkan dengan variabel lainnya yang ditunjukkan dengan nilai sebesar 64,8. Oleh karena itu, kajian secara ilmiah menunjukkan bahwa penelitian ini
memiliki kekuatan dari segi variabel bebas atau independen yaitu kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik yang memiliki pengaruh yang cukup
besar dan signifikan terhadap variabel terikat dependen yaitu minat belajar siswa
137
kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SD Pangudi Luhur, SD Joannes Bocso, dan SD Sang Timur Yogyakarta.
Dari hasil deskripsi data menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik dengan jumlah mean sebesar 66,1059, median sebesar
68,00, standar deviasi sebesar 8,63413, range sebesar 36,00 serta mode sebesar 68, skor minimum 43, skor maksimum 79, dan sum sebesar 5619, memberi
pengaruh untuk minat belajar siswa. Semakin guru PAK menguasai kompetensi pedagogik, maka siswa akan semakin berminat pada pelajaran pendidikan agama
katolik. Hal ini ditunjukkan pada tabel coefficients yang menghasilkan persamaan regresi Y = 7, 432 + 0,828 X yang menunjukkan hubungan yang positif antara
kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik terhadap minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik.
Hal ini karena di dalam kompetensi pedagogik guru pendidikan agama katolik terdapat unsur mengelola proses pembelajaran PAK, memahami
perkembangan peserta didik, memanfaatkan model, metode, strategi mengajar yang sesuai dengan perkembangan IPTEK, dan melaksanakan evaluasi proses
pembelajaran bersama peserta didik. Salah satu tujuan dari menguasai kompetensi pedagogik guru PAK adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa pada
pelajaran pendidikan agama katolik. Pernyataan ini diperkuat dengan hasil mean dari deskripsi data per sub
variabel pada mengelola proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dengan mean
sebesar 20,6. Dari 85 siswa, 67 orang siswa 79 menyatakan sangat setuju
138
bahwa guru PAK dapat mengelola proses pembelajaran PAK dengan sangat baik, 16 orang siswa 19 menyatakan setuju bahwa guru PAK dapat mengelola
proses pembelajaran PAK dengan baik, 2 orang siswa 1 menyatakan tidak setuju bahwa guru PAK dapat mengelola pembelajaran PAK, dan tidak ada yang
menyatakan bahwa guru PAK sangat tidak mampu mengelola pembelajaran PAK. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa guru PAK dapat mengelola proses
pembelajaran PAK dengan sangat baik. Pada sub variabel memahami perkembangan peserta didik dengan mean
23,8471. Dari 69 orang siswa 80 menyatakan sangat setuju bahwa guru PAK memahami perkembangan peserta didik, 12 orang siswa 14 yang menyatakan
setuju bahwa guru PAK memahami perkembangan peserta didik, 5 orang siswa 6 menyatakan tidak setuju bahwa guru PAK memahami perkembangan peserta
didik, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa guru PAK memahami perkembangan peserta didik. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa
guru PAK sangat memahami perkembangan peserta didik. Pada sub variabel memanfaatkan strategi, media, metode, dan model
pembelajaran PAK yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dengan mean sebesar 15, 0588. Dari 32 orang siswa 39 menyatakan sangat setuju bahwa
guru PAK memanfaatkan berbagai macam strategi, media, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan IPTEK,36 orang siswa 42
menyatakan setuju bahwa guru memanfaatkan berbagai macam strategi, media, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan IPTEK, 14
orang siswa 16 menyatakan tidak setuju bahwa guru memanfaatkan berbagai
139
macam strategi, media, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan IPTEKdan 3 orang siswa 3 yang menyatakan sangat tidak
setuju bahwa guru memanfaatkan berbagai macam strategi, media, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan IPTEK. Dari data
tersebut dapat dikatakan bahwa guru sering memanfaatkan berbagai macam strategi, media, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan IPTEK. Pada sub variabel melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran
dengan mean 6,5294. Dari 49 orang siswa 56 menyatakan sangat setuju bahwa guru PAK melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran, 24 orang siswa
28 yang menyatakan setuju bahwa guru PAK melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran, 13 orang siswa 15 menyatakan tidak setuju bahwa guru
PAK melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran, dan ada 1 orang siswa 1 yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa guru melakukan evaluasi
terhadap proses pembelajaran. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa guru PAK selalumelakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran
Hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik di SD Joannes Bosco, SD Pangudi Luhur, dan SD
Sang Timur Yogyakarta sudah sangat baik. Dengan pengelolaan proses pembelajaranyang baik, pemahaman terhadap perkembangan peserta didik,
pemanfaatan media dan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dan juga melakukan evaluasi terhadap proses
pembelajaran, dapat meningkat minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran
140
pendidikan agama Katolik sehingga pencapaian tujuan pembelajaran PAK dapat tercapai.
Dalam analisis deskriptif mengenai variabel terikat yaitu minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dapat diukur dari 3
sub variabel yaitu rasa ingin tahu Pendidikan Agama Katolik, senang belajar Pendidikan Agama Katolik, dan mau belajar seautu yang baru dalam PAK. Dari
sub variabel rasa ingin tahu tentang pelajaran Pendidikan Agama Katolik dengan mean
sebesar 6,0471. Dari 85 siswa diperoleh 33 orang siswa 40 menyatakan sangat setuju bahwa para siswa memiliki rasa ingin tahu tentang pelajaran PAK,
23 orang siswa 27 menyatakan setuju bahwa para siswa memiliki rasa ingin tahu tentang pelajaran PAK, 26 orang siswa 30 menyatakan tidak setuju
bahwa siswa ingin tahu tentang pelajaran PAK, dan 3 orang siswa 3 menyatakan sangat tidak setuju bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu tentang
pelajaran pendidikan agama katolik. Uraian ini menunjukkan bahwa para siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap pelajaran Pendidikan Agama
Katolik. Sub variabel senang belajar Pendidikan Agama Katolik dengan mean
18,6471. Dari 85 siswa diperoleh 38 orang siswa 45 menyatakan sangat sangat setuju bahwa para siswa senang belajar Pendidikan Agama Katolik, 28 orang
siswa 33 menyatakan setuju bahwa para siswa senang belajar Pendidikan Agama Katolik, 17 orang siswa 20 menyatakan tidak setuju bahwa para siswa
senang senang belajar Pendidikan Agama Katolik dan 2 orang siswa 2 yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa para siswa senang belajar Pendidikan
141
Agama Katolik. Uraian ini menunjukkan bahwa para siswa sangat senang dalam belajar pelajaran Pendidikan Agama Katolik.
Sub variabel mau belajar sesuatu yang baru dalam pelajaran Pendidikan Agama Katolik dengan mean 37, 4706. Dari 85 siswa diperoleh 24 orang siswa
29 menyatakan sangat setuju bahwa para siswa mau belajar seautu yang baru dalam pelajaran Pendidikan Agama Katolik, 47 orang siswa 55 menyatakan
setuju bahwa para siswa mau belajar sesuatu yang baru dalam pelajaran Pendidikan Agama Katolik, 14 orang siswa 16 menyatakan tidak setuju bahwa
para siswa mau belajar sesuatu yang baru dalam pelajaran PAK, dan tidak ada yang menyatakan bahwa para siswa sangat tidak mau belajar sesuatu yang baru
dari pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Ini menunjukkan bahwa para siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan agama Katolik memiliki keinginan
untuk mencari dan mendapatkan seautu yang baru dalam pelajaran pendidikan agama Katolik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan variabel kompetensi pedagogik guru PAK dengan minat belajar siswa yang dihitung dengan korelasi
cukuplah besar yakni 0,805. Hal ini berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik guru PAK dan minat belajar siswa.
Hubungan tersebut ditunjukkan dengan hasil signifikansi 0,000 jauh dibawah 0,05. Maka korelasi antara kompetensi pedagogik guru PAK dengan minat belajar
sangatlah jelas. Dengan kata lain semakin tinggi kompetensi pedagogik guru PAK semakin tinggi pula minat belajar siswa.
142
Untuk mengetahui seberapa besar presentase pengaruh variabel kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik terhadap minat belajar
siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik maka digunakan R Square. Dari tabel 27 modelsummary di atas diperoleh nilai koefisien determinasi
sebesar 0,648, yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas X: kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Katolik terhadap variabel terikat
Y: minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik adalah 64,8 0,648 x 100. Sedangkan 35,2 100 - 64,8 dipengaruhi
oleh variabel lain selain variabel bebas : kompetensi pedagogik guruPendidikan Agama Katolik.
Dengan demikian hasil penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa antara variabel kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik dengan
variabel minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kedua
variabel tersebut. Hal ini ditunjukkan pula dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu: Y = 7,432 + 0,828 X. Persamaan ini menunjukkan hubungan
yang positif antara kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik X terhadap minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik Y. Oleh karena itu, semakin tinggi kompetensi pedagogik guru PAK dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik di kelas maka
minatbelajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik juga semakin tinggi.
143
D. Refleksi Kateketis 1. Pengertian Katekese