Kompetensi Profesional Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik 1 Kompetensi Guru secara Umum

52

c. Kompetensi Profesional

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.Konsep ini mengandung arti bahwa kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Wina Sanjaya berpendapat bahwa, ”Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas- tugas keguruan” Wina Sanjaya, 2006: 145. Kompetensi profesional ini memiliki karakteristik menguasai materi ajar yang luas dan mendalam, serta menguasai struktur dan metode keilmuan bidang studi yang diajarkan. Materi yang dikuasai bukan hanya sekedar materi ajar yang diajarkan di sekolahsesuai sebaran dalam kurikulum sekolah, melainkan pula materi yang memayunginya. Dengan menguasai materi dan memayungi, maka diharapkan guru akan mampu menjelaskan materi ajar dengan baik, dengan ilustrasi jelas dan landasan yang mapan, dan dapat memberikan contoh yang kontekstual. Di samping itu, dikuasai pula struktur keilmuan dari bidang keahliannya. Kemampuan profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam, serta metode dan teknik mengajar yang sesuai yang dipahami oleh murid, mudah ditangkap, tidak menimbulkan kesulitan dan keraguan Buchari Alma, 2008: 142. 53 Kompetensi profesional guru ditunjukkan pula oleh kemampuan guru dalam mengembangkan materi studi yang diajarkan dalam bentuk penelitian, dan secara nyata menghasilkan karya-karya produktif seperti penulisan bahan ajar, termasuk menulis buku yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi lainnya adalah kompetensi kepribadian dan kompetensi kemasyarakatan. Secara teoritis ketiga jenis kompetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya ketiga jenis kompetensi tersebut tidak mungkin dapat dipisah-pisahkan. Diantara ketiga jenis kompetensi yang saling menjalin secara terpadu dalam diri guru. Guru yang terampil mengajar tentu harus pula memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social adjustment dalam masyarakat. Ketiga kompetensi tersebut terpadu dalam karakteristik tingkah laku guru Oemar Hamalik, 2008: 34.

d. Kompetensi Sosial