72
sehingga mendatangkan kebaikan bagi hidupnya sendiri dan kesejahteraan bagi hidup sesamanya. Dengan
menghormati kebebasan dan hak semua peserta didik, diharapkan proses pembelajaran PAK yang diselenggarakan sungguh
bersifat membebaskan. Memandang peserta didik dengan sikap dan kacamata positif, di samping
membuat guru PAK sebagai pendidik merasa bahagia, juga menjadikan para peserta didik akan merasa diterima kehadirannya, dihargai keunikan dan
pribadinya, dijadikan pihak yang penting, dan diberdayakan kemampuan serta bakat-bakatnya. Proses pembelajaran akan dapat mengantarkan mereka kepada
kebenaran yang telah Allah letakkan pada inti hidup mereka semua. Proses pembelajaran PAK juga akan membantu mereka memperkembangkan diri secara
utuh sehingga mereka dapat ambil bagian di dalam mewujudkan kehadiran nilai- nilai kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan mereka. Dengan demikian guru
PAK pun dimampukan untuk semakin mencintai profesi panggilan hidupnya “orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cakrawala, dan yang telah
menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-
lamanya” Dan 12:3.
C. Makna Belajar dan Minat Belajar 1. Makna Belajar
Drs. Daryanto, dalam bukunya Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan inovatif, pengertian belajar secara psikologis yaitu merupakan suatu proses
perubahan. Yakni, perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
73
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam aspek tingkah laku.
Sedangkan pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Daryanto, 2009: 2.
Daryanto 2009:2 menyatakan bahwa perubahan tingkah laku banyak sekali sifatnya maupun jenisnya. Namun tidak semua dikatakan bahwa itu
merupakan hasil dari proses belajar. Adapun perubahan tingkah laku yang merupakan hasil dari belajar, memiliki ciri sebagai berikut:
a. Perubahan Terjadi Secara Sadar Seseorang yang sedang dalam proses belajar akan menyadari terjadinya
perubahan atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya, misalnya pengetahuannya bertambah, keterampilannya
bertambah, dan kebiasaan baiknyapun bertambah. b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Kontinyu dan Fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan dinamis. Misalnya anak belajar
menulis, dari tidak tahu menulis hingga dapat menulis dengan lengkap dan
74
sempurna dan keterampilannya bertambah. Ia dapat menulis indah, menulis surat, menyalin catatan, dll.
c. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan karena usaha orang yang bersangkutan. Misalnya perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya
karena dorongan dari dalam. d. Perubahan dalam Belajar bukan bersifat sementara
Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat tetap.
e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahaan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh
dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
75
Menurut Winkel 1996: 53 bahwa belajar pada manusia dirumuskan sebagai berikut:
”suatu aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan,
dan nilai-sikap.
Namun pada
kenyataannya tidak semua perubahan yang terjadi pada seseorang merupakan hasil dari suatu proses belajar.
Hal ini dipertegas oleh R. Gagne yang memberikan dua definisi mengenai belajar yaitu: 1 belajar ialah proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku, 2 belajar adalah penguasaan pengetahuan yang diperoleh dari instruksi. Sejak bayi manusia
mengadakan interaksi dengan lingkungan, tetapi dalam bentuk “sensori-motor coordination” Daryanto, 2009: 13-14. Gagne menyatakan pula bahwa sesuatu
yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yang disebut “The danains of learning” yakni: keterampilan motoris, informasi verbal,
kemampuan intelektual, strategi kognitif dan sikap. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas yang dimaksud dengan belajar
adalah suatu proses aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan tingkah laku dari tidak tahu
menjadi tahu, dari belum bisa menulis, membaca, menjadi bisa menulis, membaca, yang dialami seseorang baik melalui interaksi dengan sesama,
lingkungan maupun melalui pengalaman yang dialaminya dalam hidup sehari- hari. Hal ini dapat dilihat melalui sikap dan kebiasaan rajin membaca, menulis,
76
berani mencoba hal yang baru, aktif dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan demi perkembangan dirinya secara utuh.
2. Pengertian Minat
Keberhasilan dalam proses belajar PAK, selain ditentukan oleh guru sebagai tenaga pendidik, pihak lain yang ikut menentukan keberhasilan dalam
belajar ialah peserta didik. Peserta didik dapat berhasil jika dalam dirinya tumbuh minat atau ketertarikan pada mata pelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.
Minat dibutuhkan dalam proses belajar untuk mengukur sejauh mana siswa mengetahui apa yang dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut
dipelajari. Hilgard merumuskan minat sebagai berikut: “Interest is persisting
tendency to pay attention to and enjoy same activity or content ”. Minat adalah
kecenderungan yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati oleh seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai
dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, peserta tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan bahan pelajaran yang menarik minat lebih mudah dipelajari dan
disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar Daryanto, 2009: 53. Slameto 2014: 180 menjelaskan bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
77
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat untuk mengetahui dan memahami. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya,dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek atau pelajaran tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek atau pelajaran tersebut.
Suatu “minat” telah diterangkan sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya” Hurlock, 1978: 114-118. Minat
merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan
menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan karena
paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa minat yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil dari proses pemikiran, emosi, serta pembelajaran
sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami objek atau mungkin suatu kegiatan tertentu. Oleh karena itu minat pada masing-masing orang bisa
berbeda meskipun berada dalam lingkungan yang sama.
78
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Elizabeth Hurlock mengatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi minat diantaranya: a kesiapan belajar; Anak-anak tidak dapat mempunyai minat
sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Oleh karena itu, adalah tugas seorang guru tidak hanya mempersiapkan bahan ajar, melainkan mempersiapkan
siswa juga dalam memproses pembelajaran, b kesempatan belajar; dalam proses pembelajaran, guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan kelas yang
kondusif sehingga minat peserta didik terbangun dan terealisir, c pengaruh budaya: di sini dapat dilihat bahwa minat peserta didik dapat dipengaruhi oleh
budaya yang sedang berkembang. Guru yang mempunyai peran penting sebagai pengikat pendidikan dan merupakan pelaku perubahan agent of change harus
benar-benar paham sungguh dan mengikuti perkembangan zaman juga perkembangan siswa, sehingga metode, strategi, dan bahan ajar tidak ketinggalan
zaman, dan d Minat memiliki bobot emosional; bobot emosional – aspek afektif
– dari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan
memperkuatnya. Oleh karena itu guru diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran yang partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, dan memotivasi peserta
didik. Menurut Bernard dalam Sardiman 2000:74, minat timbul tidak secara
tiba-tibaspontan melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar. Artinya minat belajar siswa dapat dikembangkan oleh guru
melalui proses pembelajaran pengetahuan, partisipasi pengalaman dan
79
tindakan langsung kebiasaan yang dialami dan dilaksanakan peserta didik sehari-hari di sekolah.
4. Peranan Minat dalam Belajar
Salah satu cara untuk memotivasi peserta didik selama pelajaran berlangsung adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Ini
tidak selalu mudah: ada kalanya peserta didik menguasai mata pelajaran namun tidak berminat pada pelajaran tersebut. Minat siswa dapat merupakan bagian dari
metode mengajar Sri, 2006: 365. Contoh yang diberikan oleh Sylvia Ashton Warner 1973, menggambarkan satu sistem untuk mengajar membaca dengan
menggunakan cerita-cerita yang dibuat oleh siswa sendiri dengan topik-topik yang diminati mereka. Dalam sistem ini, peserta didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan minat mereka sesuai dengan ketertarikan mereka akan suatu tempat, benda, atau peristiwa.
Dalam pelajaran, minat sangat diperlukan. Belajar haruslah dengan minat. Minat membantu peserta didik untuk menemukan diri mereka sendiri,
menemukan apa yang mereka rasa penting dan berarti tentang dunia yang mengelilingi mereka Sri, 2006:184. Oleh karena itu, guru haruslah tahu apa yang
diminati siswa ketika melaksanakan pembelajaran. Materi-materi mana yang menarik minat siswa, metode dan model-model pembelajaran mana yang
merangsang keingintahuan siswa. Dengan mengetahui minat peserta didik, serta penyajian materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa, maka tujuan pembelajaran
dari suatu mata pelajaran dapat tercapai.
80
5. Minat Mengikuti Pendidikan Agama Katolik
Demikian halnya dengan minat peserta didik terhadap pelajaran pendidikan agama Katolik di sekolah. Jika guru PAK di sekolah sungguh
memiliki dan merealisasikan kompetensi pedagogik dalam proses belajar- mengajar PAK dengan baik, maka sosok guru PAK dapat membangkitkan minat
belajar peserta didik untuk mengikuti pembelajaran agama Katolik, sehingga tujuan pembelajaran PAK dapat tercapai. Akhirnya, setelah mengikuti PAK,
peserta didik diharapkan dapat memiliki komitmen untuk merasakan betapa perlunya mengikuti pendidikan agama. Dan diharapkan komitmen ini akan
mempengaruhi sikap dan kepribadian peserta didik guna mewujudkan nilai-nilai hidup dan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan mereka sehari-hari.
D. Penelitian yang Relevan