Proses PAK di Sekolah Guru PAK Sebagai Pendidik Iman

17 3 Gereja Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. Gereja hadir di dunia melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah kepala Gerejanya. Iman tidak hanya dihayati ketika sedang mengikuti perayaan ekaristi atau perayaan misa kudus, namun lebih dari itu bahwa iman yang nyata adalah ketika diwujudkan dalam pikiran, perkataan, dan tindakan dalam hidup manusia sehari- hari. Oleh karena itu iman diharapkan tidak hanya menjadi buah bibir, tetapi benar-benar menjadi dasar hidup peserta didik dan guru PAK itu sendiri. 4 Kemasyarakatan Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firmansabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja. Perintah utama Yesus adalah kasih. Kasih yang dihayati oleh orang Kristiani adalah kasih yang diwujudkan kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun, sehingga misi pewartaan Yesus yang adalah menghadirkan Kerajaan Allah di dunia sungguh-sungguh akan terwujud.

c. Proses PAK di Sekolah

Guru PAK harus menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Katolik di sekolah harus berorientasi pada proses bukan pada penyelesaian materi. Ini berarti proses tidak dapat dipaksakan. Proses mesti menyediakan kesempatan sedemikian rupa hingga apa yang dipelajari sungguh meresap dalam 18 hati. Dalam memproses PAK itu sendiri, guru diharapkan dapat membangun komunikasi, keakraban, dan keterlibatan aktif siswa sehingga apa yang menjadi kebutuhan dalam belajar dan minat siswa dalam PAK dapat terjawab dan terpenuhi. Segi lain dalam proses PAK ialah bahwa pendidikan agama Katolik lebih- lebih mengembangkan perspektifnya iman dari pada objek kehidupannya. Ini berarti mengembangkan kemampuan refleksi dan relasi dengan Yesus yang adalah tujuan dan pusat pengalaman iman yang dialami dan dihayati oleh guru maupun peserta didik dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di sekolah, keluarga, lingkungan bermain, maupun dalam hidup bermasyarakat. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru PAK harus terbuka pada aspek proses dalam PAK yang berkaitan dengan pendekatan yang bermanfaat dalam pembelajaran. Artinya guru tidak terpancang pada satu pendekatan saja, melainkan mencari dan menemukan sedemikian rupa pendekatan yang mendukung proses pembelajaran PAK. Beberapa contoh pendekatan seperti pendekatan belajar keterampilam bersikap iman, pendekatan mempertanggungjawaban iman dan sebagaimana, dapat menjadi acuan bagi guru dalam mengelola pelajaran agama Katolik Komkat KWI, 1989, 106-119.

d. Tujuan PAK di Sekolah

Pendidikan agama Katolik yang dilaksanakan di sekolah memiliki dua arah yang dirumuskan secara luas dan sempit. Menurut Dapiyanta, secara luas arah pendidikan agama Katolik adalah memperluas pengetahuan, memperteguh 19 pergulatan iman internalisasi, dan memperkaya penghayatan iman dalam pelbagai bentuk serta memperkembangkan relasi dalam dialog dengan orang yang beragama lain. Dengan pengetahuan, orang dapat menghayati imannya. Sedangkan secara sempit arah pendidikan agama Katolik di Indonesia dirumuskan membantu anak menggulati hidupnya dari sudut pandang Kristen. Dengan itu ia memperkembangkan pengetahuan dan penghayatan iman dalam kehidupannya Dapiyanta, 2008:23.

2. Guru PAK Di Sekolah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Berdasarkan undang-undang tersebut, guru agama Katolik adalah seorang pribadi yang memenuhi kualifikasi sebagai tenaga pengajar dan memiliki wewenang mengajar secara khusus mata pelajaran pendidikan agama katolik baik di sekolah swasta maupun negeri. Memenuhi kualifikasi artinya untuk menjadi seorang guru agama katolik, seseorang harus memiliki kemampuan khusus hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan keguruan agama katolik. Dan wewenang mengajar adalah kuasa mengajar yang diperoleh karena telah memenuhi kualifikasi sebagai guru pendidikan agama katolik. Dengan 20 demikian guru agama Katolik memiliki hak dan kewajiban layaknya profesi guru pada umumnya. Guru PAK di sekolah adalah seorang yang memiliki pekerjaan utama sebagai seorang pengajarpendidik iman. Ia mengajar dan menyampaikan sesuatu yang berhubungan dengan agama Katolik. Dalam hal ini guru agama tidak hanya menyampaikan tentang pengetahuan agama saja tetapi juga menjadi saksi Kristus di lingkungan sekolah Setyakarjana, 1997:69. Guru PAK di sekolah adalah orang beriman kristiani yang dipanggil secara khusus dan diutus oleh Allah serta mendapat penugasan dari Gereja melalui missio canonica dari Gereja terutama ikut ambil bagian dalam karya pewartaan Gereja untuk memperkenalkan, menumbuhkan dan mengembangkan iman peserta didik di sekolah dan dalam komunitas basis, baik teritorial maupun kategorial. Dalam mengemban tugas pewartaan itu seorang guru PAK di sekolah berperan sebagai: penafsir, pewarta, pendamping, penggerak, fasilitator, dan pemberdaya yang profesional Komkat KWI, 2005:133. Guru PAK adalah pembina iman yang mengkhususkan diri untuk pembinaan peserta didik melalui pembelajaran agama Katolik di sekolah Marinus Telaumbanua, 1997:4. Adapun beberapa tugas guru PAK disekolah yang uraikan oleh Marinus 1997:164 adalah diantaranya: tugas pertama, mengajar dan mendidik; yaitu menyampaikan ajaran agama dan tujuan pewartaan yang berkisar pada pengetahuan, supaya peserta didik mengetahui baik ajaran Gereja Katolik maupun Gereja reformasi. Tugas kedua, mengantar peserta didik ke alam liturgi dan praktek hidup beragama dengan cara membimbing peserta didik untuk 21 memahami isi perayaan liturgi. Tugas ketiga, mengisahkan sejarah suci dengan memperkenalkan harta kekayaan iman Gereja. Tugas keempat, mengajarkan katekismus. Dalam menjalankan tugasnya, selain sebagai seorang tenaga pendidik, guru PAK di sekolah adalah seorang pewarta Sabda Allah. Oleh karena itu, dalam pribadi seorang guru PAK harus ada iman, pengharapan, dan cinta kasih. Iman seorang guru PAK 1997:173 dapat dipupuk melalui: a pembiasaan diri berkontemplasi, b memiliki cita rasa biblis, c Memiliki cita rasa liturgis, d memiliki cita rasa teologis. Pengharapan seorang guru PAK dihasilkan dari; a perjuangannya di hadapan Allah, b bergulat dengan diri sendiri. Cinta kasih seorang guru PAK bertujuan pada mengusahakan kemuliaan Allah dengan jalan memperkenalkan Allah yang mengutusnya. Ia mewartakan sabda Allah kepada manusia yang merupakan hasil dari; a refleksi atas iman guru PAK sendiri, b refleksi atas pengharapan guru PAK, c refleksi atas cinta kasih guru PAK. Identitas dan kekhasan peran guru PAK di sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Guru PAK Sebagai Pendidik Iman

Seorang guru PAK di sekolah dapat dipandang sebagai seorang pendidik iman bagi para peserta didik. Dalam menjalankan tugasnya, sebagai seorang pendidik berarti guru PAK membentuk alam pikir dan nilai-nilai hidup, membimbing ke arah kebebasan, serta membantu untuk memiliki kemampuan mengambil keputusan sehingga pada akhirnya ia mampu memberikan penilaian secara individu dan dewasa CT, 18. Guru PAK di sekolah harus menempatkan 22 Kristus sebagai pusat dan dasar seluruh proses pembelajaran agama dan memperkenalkan Kristus kepada para peserta didik. Selain itu, guru PAK juga membimbing peserta didik menuju kepada pertobatan sejati yang berarti menjalin relasi yang mendalam dengan Kristus sendiri. Sebagai seorang pendidik iman, maka segala upaya yang dilaksanakan dalam proses mencapai tujuan PAK haruslah bermuara pada iman, yakni mengantar orang untuk sampai kepada iman akan Allah yang telah mewahyukan diri kepada manusia. Jawaban atas wahyu ini secara konkret mesti terwujud dalam bentuk penyerahan diri manusia secara menyeluruh dan bebas kepada Allah Pewahyu: “Supaya iman ini ada, perlu uluran tangan dan bantuan rahmat Allah serta pertolongan batin Roh Kudus, yang menggerakkan dan mengarahkan hati kepada Allah, membuka mata budi serta memberikan kepada semua orang kenikmatan dalam menyetujui dan mengimani kebenaran” DV No.5. Iman merupakan perjumpaan rahmat Allah yang tak terselami dan misteri kebebasan manusia. Di satu sisi perlu diakui bahwa dalam kenyataan iman terdapat tindakan atau keterlibatan manusia dalam suasana kebebasan. Di sisi lain, pertumbuhan dan perkembangan iman merupakan anugerah cuma-cuma Allah kepada manusia. Iman merupakan rahmat yang penuh misteri. Dalam hal ini, guru PAK di sekolahlah yang mempunyai proses sentral untuk mendidik dan membimbing para murid sampai kepada Allah dengan iman yang mantap. 23

b.Guru PAK sebagai Pewarta Iman