4.9 Analisis Pemecahan Masalah
Menganalisis hasil pengolahan data untuk mengetahui seberapa besar perubahan tingkat efektivitas penggunaan mesin atau peralatan produksi dan
untuk memperoleh penyelesaian dari masalah yang ada antara lain : 1. Analisis perhitungan OEE = Availability x Performance Rate x Quality Rate
2. Analisis perhitungan OEE six big losses 3. Analisis faktor terbesar dari six big losses dengan menggunakan Diagram
Cause and Effect 4. EvaluasiUsulan pemecahan masalah
4.10 Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisa dan uraian hasil pengukuran Overall Equipment Effectiveness
OEE dapat ditarik beberapa kesimpulan dan kemudian dilakukan pemberian saran.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1 Pengumpulan Data
Mesinperalatan yang menjadi objek penelitian pada pengumpulan data adalah pada bagian casting pencetakan PT INALUM yaitu pada casting machine
no.2 . Mesin ini berfungsi untuk mencetak aluminium cair menjadi aluminium
batangan ingot. Mesin ini terdiri dari beberapa komponenperalatan seperti lounder
, pouring device, mould, marking device, hummering device, returnning roller, ingot pusher, receiving arm, water jacket, bearing, roller assy, chain
conveyor, O-ring, shave sleeve, asbestos sheet, washer, spraying device, dan
cyrculating pump .
Dari hasil penelitian pada casting machine no.2 di PT INALUM sering dilakukan kegiatan pergantian atau perawatan. Kegiatan atau jadwal maintenance
yang dilakukan dapat dilihat sebagai berikut: 1.
Perawatan mingguan meliputi inspeksi dan lubrikasi peralatan dari casting machine no.2
seperti pembersihan mould, penggantian oli, memeriksa tekanan udara, lubricator dan presure gauge.
2. Perawatan bulanan meliputi Maintanance Inspection of casting machine
no.2 dengan melakukan penggantian spare part
seperti side roller dan split pin
dari chain conveyor yang abrasi dan lepas.
Universitas Sumatera Utara
3. Perawatan tahunan yang dilakukan pada akhir tahun, namun untuk
mempersingkat overhoul maka dilakukan perawatan setiap bulannya seperti pengecekan air cyculating dari retaining roller casting machine
no.2 .
Salah satu contoh prosedur perawatan dan pembersihan dari bagian casting machine no.2
adalah sebagai berikut: 1.
Prosedur penggantian conveyor chain dari casting machine no.2 a. Pembongkaran
• Tutup valve air masuk ke cooling pan dan buka valve pembuangan • Pastikan power OFF
• Pindahkan tangga dan lepaskan cover chain pouring lounder • Kendorkan chain conveyor
• Lepaskan split pin penyambungan pipa support dan pin • Gantung chain conveyor 4 link sampai melewati frame
• Pisahkan link bagian luar dengan link bagian dalam, gunakan chisel dan hammer 3 Kg
• Lakukan hal yang sama pada sisi sebelah dan pada ujung conveyor chain
sepanjang 20-30 mould • Gulung conveyor chain yang sudah tidak ada mouldnya, ikat
dengan kawat agar tidak lepas, angkat dan letakkan didaerah aman
Universitas Sumatera Utara
b. Pemasangan • Bersihkan cooling pan dari metal dan lain-lain
• Naikkan chain conveyor yang baru sebanyak yang dibongkar • Sambungkan chain conveyor, pastikan pin terpasang bagus
• Pasang mould, baut mould, O-blong washer • Kunci baut mould dan O-blong washer
• Pasang cover chain conveyor dan tangga • Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal di cooling pan,
dibawah atau diatas mould sebelum dilakukan test operasi • Test operasi
2. Proses pembersihan mould dari casting machine no.2.
a. Persiapan pembersihan • Tentukan nomor mould yang akan dibersihkan dengan melihat
jadwal harian • Bawa peralatan ke mould yang akan dibersihkan
• Angkat retaining roller dengan mencantelkan rantai pada hook semaksimal mungkin
• Pastikan roller tidak menyentuh mould • Pasangkan selang udara pada sumber udara tekan di pilar
• Hubungkan selang udara pada jet chisel ke coupler sumber udara tersedia
• Buka katup udara tekan
Universitas Sumatera Utara
• Pastikan jet chisel dapat dioperasikan dengan menekan throttle lever
• Tekan tombol start untuk power source di control panel for main circuit
• Jalankan casting machine dengan menekan foot switch 4 • Hentikan casting machine dengan menekan foot switch 5, jika
nomor mould yang akan dibersihkan berada pada posisi atas dan dekat dengan marking device
b. Operasi pembersihan
• Letakkan tempat duduk pada posisi yang tepat diatas mould • Arahkan needle tegak lurus terhadap bidang yang akan dibersihkan
• Tekan throttle lever untuk mengoperasikan jet chisel • Lakukan pembersihan setiap permukaan mould
• Lepaskan jet chisel dari selang udara • Semprotkan udara dengan selang udara untuk membersihkan
kerak-kerak yang sudah lepas • Jalankan casting machine dengan menekan foot switch 4
• Hentikan casting machine dengan menekan foot switch 5, jika nomor mould yang akan dibersihkan berada pada posisi atas dan
dekat dengan marking device • Hubungkan kembali selang udara pada jet chisel
• Lepaskan rantai ingot retaining roller dari cantolan
Universitas Sumatera Utara
• Cantelkan kembali rantai ingot retaining roller pada posisi semula dan pastikan tidak menyentuh mould
• Tekan tombol stop untuk power source di control panel for main circuit
• Tutup katup udara tekan pada pilar • Lepaskan jet chisel dari selang udara
• Letakkan selang udara pada tempat yang tersedia dipilar • Bawa jet chisel ketempat penyimpanan
• Tulis nomor mould yang dibersihkan pada formulir spearing, water cooling pan and mould cleaning data
Perawatan mesinperalatan ini dilakukan oleh tenaga kerja bagian departemen maintenance. Berikut jabatan dan kualifikasi tenaga kerja bagian
maintenance dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5.1 Jabatan dan Kualifikasi Tenaga Kerja Maintenance
No Nama
Jabatan Pendidikan
Masa Kerja
1 Agusmar Panggabean
Assistant Superintendent
Sarjana 30 tahun
2 Edison Sinaga
Operator Sekolah
Teknik Menengah
10 tahun
3 Abdul Kadir Uhar
Operator Sekolah
Teknik Menengah
15 tahun
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Jabatan dan Kualifikasi Tenaga Kerja Maintenance Lanjutan
No Nama
Jabatan Pendidikan
Masa Kerja
4 Suwandi Rastiman
Operator Sekolah
Teknik Menengah
20 tahun
5 Banner Haloho
Assistant Superintendent
D3 15 tahun
6 Azhari A. Halim
Assistant Superintendent
Sekolah Teknik
Menengah 30 tahun
7 Rizal Efendi Tukiran
Operator Sekolah
Teknik Menengah
10 tahun
8 Dofrin Irwan Sitorus
Operator Sekolah
Menengah Atas
5 tahun
9 Ferdiansyah Pulungan
Operator Sekolah
Teknik Menengah
10 tahun
10 Rizky Pramadya Usman Operator
Sekolah Menengah
Atas 5 tahun
Sumber: PT INALUM
Kegiatan pelatihan tenaga kerja maintenance dilakukan hanya pada saat masa training kerja. Adapun pelatihan yang dilakukan tenaga kerja maintenance
dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Pelatihan tenaga kerja maintenance
No Jabatan
Pelatihan
1 Superintendent
− Manajemen pemeliharaan peralatan elektrik dan mekanik
− Teori dan aplikasi mekanik, elektrik dan pengukuran
− Keselamatan dan kesehatan kerja K3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Pelatihan tenaga kerja maintenance Lanjutan
No Jabatan
Pelatihan
2 Asisten Superintendent
− Teori dan aplikasi mekanik, elektrik dan pengukuran
− Manajemen tata graha − Keselamatan dan kesehatan kerja
K3 3
Senior Operator − Proses maintenance dan produksi di
plant − Teori dan aplikasi mekanik, elektrik
dan pengukuran − Keselamatan dan kesehatan kerja
K3 4
Operator − Proses maintenance dan produksi di
plant − Teori dan aplikasi mekanik, elektrik
dan pengukuran − Keselamatan dan kesehatan kerja
K3
Sumber: PT INALUM
Sasaran dari penerapan TPM ini adalah meminimumkan six big losses yang terdapat pada casting machine no.2, sehingga dapat diperoleh efektivitas
penggunaan mesin pada area tersebut secara maksimal. Untuk itu dilakukan pengukuran terlebih dahulu guna mengetahui tingkat efektivitas mesinperalatan
yang digunakan dengan menggunakan indikator OEE Overall Equipment Effectiviness
. Dengan peningkatan OEE akan menghasilkan peningkatan efisiensi dan produktivitas pada casting machine no.2.
Untuk pengukuran efektivitas dengan menggunakan OEE pada casting machine no.2
dibutuhkan data yang bersumber dari laporan produksi. Data yang digunakan adalah dalam periode April 2013 – Maret 2014,
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Data waktu
downtime
Downtime merupakan waktu dimana mesin tidak dapat melakukan operasi
karena adanya gangguan terhadap mesin. Pada casting machine no.2, faktor yang menyebabkan downtime adalah pencucian mesin, waktu set up, mesin rusak
machine break. Data waktu downtime dapat dilihat dalam tabel 5.3
Tabel 5.3 Data Waktu Downtime Casting Machine No.2 periode April 2013 -
Maret 2014 Tahun
Bulan Machine
cleaning jam
Machine break
jam Waktu
set up jam
Downtime jam
2013 April
12 33
7 52
Mei 12
31,5 8,5
52 Juni
11 29
10,5 50,5
Juli 12
32,5 9
53,5 Agustus
10 27,5
9,2 46,7
September 10,5
32 7,5
50 Oktober
11 29,5
8,6 49,1
November 12
33,5 9
54,5 Desember
11 30,5
7 48,5
2014 Januari
10 27
8,6 45,6
Februari 11
30 9,5
50,5 Maret
10,5 31,5
8 50
Total 133
367,5 102,4
602,9
Sumber : PT. INALUM
2. Planned Downtime
Planned Downtime adalah waktu yang sudah dijadwalkan dalam rencana
produksi, termasuk pemeliharaan seperti mengisi oli pelumas, memeriksa alat pelumas lubricator, memeriksa alat pengukur tekanan pressure gauge dan
kegiatan manajemen yang lain. Data waktu pemeliharaan dapat dilihat pada tabel 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Data Waktu Pemeliharaan Casting Machine No.2 periode April
2013 - Maret 2014 Periode
Planned Time jam
April 2013 46
Mei 2013 46
Juni 2013 44
Juli 2013 46
Agustus 2013 42
September 2013 43
Oktober 2013 44
November 2013 46
Desember 2013 44
Januari 2014 42
Februari 2014 44
Maret 2014 43
Sumber : PT. INALUM
3. Data Waktu
Setup Casting Machine
Waktu setup merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setup
mesin mulai dari waktu berhenti mesin sampai proses untuk kegiatan produksi berikutnya. Data waktu setup casting machine no.2 dapat dilihat pada
tabel 5.5.
Tabel 5.5 Data Waktu Setup Casting Machine No.2 periode April 2013 -
Maret 2014 Periode
Total Waktu set up jam
April 2013 7
Mei 2013 8,5
Juni 2013 10,5
Juli 2013 9
Agustus 2013 9,2
September 2013 7,5
Oktober 2013 8,6
November 2013 9
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Data Waktu Setup Casting Machine No.2 periode April 2013 -
Maret 2014 Lanjutan Periode
Total Waktu set up jam
Desember 2013 7
Januari 2014 8,6
Februari 2014 9,5
Maret 2014 8
Sumber : PT. INALUM
4. Data Produksi
Data produksi mesin aluminium pada departemen di PT INALUM dalam periode April 2013 – Maret 2014 yang dikumpulkan adalah :
a. Total available time adalah total waktu mesin pencetakan aluminium ingot
yang tersedia untuk melakukan proses produksi dalam satuan jam.
b. Total product processed adalah jumlah berat total produk aluminium ingot
yang diproses oleh mesin pencetakan aluminium ingot dalam satuan kilogram kg.
c. Total good product adalah jumlah berat total produk aluminium ingot yang baik sesuai dengan spesifikasi kualitas produk yang telah
ditentukan dalam satuan kilogram kg. d. Total reject weight adalah jumlah berat total produk aluminium yang
ditolak karena cacat pada produk sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas produk yang ditentukan dalam satuan kilogram
kg.
Universitas Sumatera Utara
e. Total scrap weight adalah jumlah berat total aluminium scrap berupa produk yang rusak atau sisa hasil proses pencetakan aluminium ingot
dalam satuan kilogram kg. Data produksi mesin pencetakan aluminium ingot yaitu Casting Machine
No.2 dapat dilihat pada tabel 5.6
Tabel 5.6 Data Produksi Casting Machine No.2 periode April 2013 – Maret
2014
Tahun Bulan Total
Available jam
Total Product
ton Total
Good
Product ton
Total Reject
ton Total
Scrap ton
2013 April
560 3453,32
3441,87 5,01
6,44 Mei
544 3059,09
3048,24 4,11
6,75 Juni
528 3364,97
3352,95 4,96
7,06 Juli
544 3027,39
3018,15 4,18
5,06 Agustus
512 3206,41
3198,23 4,73
3,45 September
544 2778,88
2770,57 4,18
4,13 Oktober
528 3188,51
3180,48 4,86
3,17 November
560 3180,66
3172,53 4,58
3,55 Desember
520 3093,11
3084,48 4,11
4,52 2014
Januari 504
3097,49 3089,09
4,16 4,24
Februari 520
2823,11 2813,49
5,81 3,81
Maret 544
3144,07 3135,13
5,00 3,94
Total 6408
37417,02 37305,21
55,69 56,12
Sumber : PT. INALUM
Universitas Sumatera Utara
5. Data Hasil Pengamatan
Breakdown Mesin
Data hasil pengamatan breakdown mesin dapat dilihat pada tabel 5.7
Tabel 5.7 Data Breakdown Mesin Bulan April 2013
Tanggal Breakdown
jam Kerusakan
21 April 2013 4,15
Water jacket bocor
22 April 2013 23 April 2013
2,10 Side roller chain conveyor
abrasi Split pin chain conveyor
lepas 24 April 2013
25 April 2013 26 April 2013
3,35 Oli bocor
Taken holder hammering patah dan abrasi
27 April 2013 28 April 2013
29 April 2013 30 April 2013
2,27 Ganti mould retak
Pembersihan mould 1 Mei 2013
2 Mei 2013 3 Mei 2013
1,38 Posisi shaft marking device tidak sejajar
4 Mei 2013 5 Mei 2013
6 Mei 2013 8,24
Cyrculating pump rusak
Water piping rusak
7 Mei 2013 8 Mei 2013
9 Mei 2013 1,15
Bearing rusak
10 Mei 2013 11 Mei 2013
12 Mei 2013 5,20
Maintenance inspection of casting machine no.2
13 Mei 2013 14 Mei 2013
15 Mei 2013 1,20
Ganti baut dan key input pusher 16 Mei 2013
17 Mei 2013 18 Mei 2013
19 Mei 2013 3,70
Ganti ingot retainning roller
Sumber : PT. INALUM
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pengolahan Data