b. Dross treatment flux
adalah merupakan bahan tambahan yang terdiri atas senyawa-senyawa kimia yang digunakan untuk mempertahankan
temperatur dross, agar metal cair yang terikut bersama dross ketika di skimming-off
tidak membeku sebelum diolah lebih lanjut. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam dross treatment flux ini adalah :
- NaNO3 : 60 - NaCl : 30
- Na2SiF6 : 10 c.
Heavy Oil , yang berguna untuk bahan bakar melting furnance.
d. Gas LPG, yang berguna untuk penyala burner di dapur pelebur dan untuk
memanaskan launder, pouring device dan mould. e.
Air, yang berguna untuk mendinginkan aluminium ingot selama proses pencetakan.
2.8 Uraian Proses Produksi
2.8.1 Pencetakan Aluminium Cair Menjadi Aluminium Batangan
Uraian proses pengolahan Aluminium Cair Menjadi Aluminium Batangan Ingot meliputi:
a. Charging
Charging adalah proses pengisian metal ke dalam dapur furnance, baik
dapur pelebur melting furnance maupun dapur penampung holding furnance, terdiri atas pengisian cold metal dan pengisian hot metal. Cold metal adalah metal
aluminium yang telah membeku, tetapi bukan merupakan produk, cold metal
Universitas Sumatera Utara
terdiri atas : out product, ingot sisa, ingot spec out, recovery metal, scrap kutip, scrap
lempengan, scum aluminium ball dan scrap lainnya. Sedangkan hot metal adalah aluminium cair yang diambil dari pot reduksi dan dibawa ke casting shop
dengan Metal Transport Car MTC untuk dicetak menjadi batangan-batangan aluminium ingot.
1. Cold metal charging
Pengisian cold metal dilakukan sebelum pengisian hot metal. Pengisian cold metal
ini dilakukan oleh 2 orang personil, dengan menggunakan peralatan yang disebut dengan ingot charger dan dibantu dengan sebuah kendaraan forklift
untuk menempatkan cold metal pada ingot charger. Jumlah cold metal yang dimasukkan setiap kali charging tidak boleh melebihi batas yang telah ditetapkan,
yaitu : − Untuk Melting furnance, maksimum 5 dari jumlah total aluminium cair
yang dimasukkan. − Untuk Holding furnance, maksimum 3,33 dari jumlah total aluminium
cair yang dimasukkan. 2.
Hot metal charging Setelah di-tapping dihisap aluminium cair di tampung dalam vacuum
ladle yang berkapasitas 7,5 ton aluminium cair, dan dibawa ke casting shop
dengan kendaraan khusus pengangkut aluminium cair, yang disebut Metal Transport Car
MTC. MTC ini beserta aluminium cair yang diangkut di dalam ladle
ditimbang pada timbangan truk 40 ton nomor 1, agar diperoleh gross weight atau berat kotornya, dan setelah aluminium cair dalam ladle diisikan ke dalam
Universitas Sumatera Utara
dapur, MTC ini ditimbang kembali pada timbangan truk 40 ton nomor 2 untuk mendapatkan tare weight-nya. Dengan demikian akan diperoleh netto berat
bersih cairan aluminium yang telah dituang ke dalam dapur, dimana netto sama dengan gross dikurang tare.
Setelah ditimbang MTC yang membawa aluminium cair itu berhenti tepat di depan pintu pengisian dapur. Pengemudi MTC mengeluarkan launder MTC ke
dalam pintu pengisian dan memeriksa kondisi alat pencekam clamp yang menghubungkan ladle dengan MTC, serta membersihkan lubang nozzle discharge
ladle tersebut. Sementara itu crane man, mengatur kait hoist crane 10 ton ke
bagian penggantungan ladle dan kemudian sesuai dengan tanda peluit dari pengemudi MTC yang telah naik ke atas dapur, ladle diangkat dan aluminium cair
dituang ke saluran penuangan launder. Operasi pengisian ini, dipandu dengan tanda peluit dari pengemudi MTC, seperti berikut :
Angkat : prit – prit Berhenti : prit
Turun : prit – prit – prit Setelah operasi pengisian aluminium cair ke dalam dapur, lalu temperatur
dapur di set 760 ˚C.
b. Treatment