5.2 Pengolahan Data
Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai proses pengolahan data yang dilakukan sehingga dapat diperoleh hasil yang dibutuhkan dalam analisis Bab VI.
5.2.1 Penentuan Idle Cycle Time ICT
Idle Cycle Time adalah siklus waktu proses yang diharapkan dapat dicapai
dalam keadaan optimal atau tidak mengalami hambatan. Idle Cycle Time
pada mesin Casting machine merupakan waktu siklus ideal mesin dalam mencetak aluminium cair menjadi aluminium batangan. Dalam
proses produksi, casting machine no.2 membutuhkan waktu 1 jam untuk memproduksi 13 ton ingot. Perhitungan Ideal cycle time adalah sebagai berikut:
ton jam
ton jam
oduksi Jumlah
oses Waktu
Time Cycle
Ideal 07692
, 13
1 Pr
Pr =
= =
≈ 0,08 jamton
5.2.2 Perhitungan Availability
Availability adalah rasio waktu operation time terhadap loading time-nya.
Untuk mengetahui nilai Availability terlebih dahulu dicari nilai loading time dan operation time
dengan rumusannya adalah : Loading time = Total Available Time – Planned Downtime
Operation time = Loading time – Downtime Downtime = Machine break + Set up
+ Machine cleaning
Universitas Sumatera Utara
Sehingga diperoleh nilai Availability Casting Machine No.2 untuk April 2013 – Maret 2014 adalah sebagai berikut :
Loading time = 560 – 46 = 514 jam
Downtime = 33 + 7 + 12 = 52 jam
Operation time = 514 – 52 = 462 jam
Availability =
x
100
Availability =
x 100 = 89,88 Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung nilai Availability
sampai periode April 2013 – Maret 2014 dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Nilai Availability untuk Casting Machine No.2 periode April 2013 –
Maret 2014
Tahun Bulan
loading time
jam total
downtime jam
operation time
time availability
2013 April
514 52
462 89,88
Mei 498
52 446
89,56 Juni
484 50,5
433,5 89,57
Juli 498
53,5 444,5
89,26 Agustus
470 46,7
423,3 90,06
September 501
50 451
90,02 Oktober
484 49,1
434,9 89,86
November 514
54,5 459,5
89,40 Desember
476 48,5
427,5 89,81
2014 Januari
462 45,6
416,4 90,13
Februari 476
50,5 425,5
89,39 Maret
501 50
451 90,02
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Perhitungan Performance Efficiency
Performance efficiency adalah rasio kuantitas produk yang dihasilkan
dikalikan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia untuk
melakukan proses produksi operation time dengan rumus sebagai berikut :
Performance efficiency = x100
Sehingga diperoleh rasio Performance Efficiency dari Casting Machine untuk periode April 2013 adalah sebagai berikut :
Performance Efficiency =
x 100 = 57,31
Dengan cara perhitungan yang sama, maka untuk nilai Performance Effeciency Casting Machine No.2
untuk periode April 2013 - Maret 2014 dapat dilihat pada tabel 5.9
Tabel 5.9 Performance Effeciency untuk Casting Machine No.2 Periode
April 2013 – Maret 2014 Tahun
Bulan Good
Product ton
ideal cycle time
jamton operation
time jam performance
efficiency
2013 April
3441,87 0,08
462 57,31
Mei 3048,24
0,08 446
52,57 Juni
3352,95 0,08
433,5 59,5
Juli 3018,15
0,08 444,5
52,23 Agustus
3198,23 0,08
423,3 58,12
September 2770,57
0,08 451
47,26 Oktober
3180,48 0,08
434,9 56,25
2014 November
3172,53 0,08
459,5 53,11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Performance Effeciency untuk Casting Machine No.2 Periode April
2013 – Maret 2014 Lanjutan Tahun
Bulan Good
Product ton
ideal cycle time
jamton operation
time jam performance
efficiency
Desember 3084,48
0,08 427,5
55,5 Januari
3089,09 0,08
416,4 57,07
Februari 2813,49
0,08 425,5
50,86 Maret
3135,13 0,08
451 53,47
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.4 Perhitungan Rate of Quality Product
Rate of Quality Product adalah rasio produk yang baik yang sesuai dengan
spesifikasi kualitas produk yang telah ditentukan terhadap jumlah produk yang diproses. Dalam perhitungan Rate of Quality Product ini digunakan rumusan
sebagai berikut : Rate of Quality Product =
x100 Maka diperoleh rasio Rate of Quality Product untuk Casting Machine
pada periode April 2013 adalah sebagai berikut : -
Defect Amount = Total Reject Weight + Total Scrap Weight kg = 5,01 ton + 6,44 ton
= 11,45 ton -
Rate of Quality Product = x 100
= 99,67 Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk rasio Rate of Quality
Product Casting Machine No.2 untuk periode April 2013 – Maret 2014 dapat
dilihat pada tabel 5.10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Rate of Quality Product Casting Machine no.2 Periode April 2013 –
Maret 4 Tahun
Bulan Good
Product ton
Total Reject
ton Total
Scrap ton
Defect Amount
ton Rate of
quality product
2013 April
3441,87 5,01
6,44 11,45
99,67 Mei
3048,24 4,11
6,75 10,86
99,64 Juni
3352,95 4,96
7,06 12,02
99,64 Juli
3018,15 4,18
5,06 9,24
99,69 Agustus
3198,23 4,73
3,45 8,18
99,74 September 2770,57
4,18 4,13
8,31 99,70
Oktober 3180,48
4,86 3,17
8,03 99,75
November 3172,53 4,58
3,55 8,13
99,74 Desember
3084,48 4,11
4,52 8,63
99,72 2014
Januari 3089,09
4,16 4,24
8,40 99,73
Februari 2813,49
5,81 3,81
9,62 99,66
Maret 3135,13
5,00 3,94
8,94 99,71
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.5 Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE
Setelah nilai Availability, Performance Efficiency, dan Rate of Quality Product
pada Casting Machine No.2 diperoleh maka dilakukan perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness
OEE untuk mengetahui besarnya efektivitas penggunaan Casting Machine No.2 di PT INALUM. Dalam perhitungan OEE ini
digunakan rumusan sebagai berikut : OEE = Availability x Performance Efficiency x Rate of Quality
Sehingga diperoleh nilai OEE untuk Casting Machine No.2 pada periode April 2013 adalah sebagai berikut :
OEE = 89,88 x 57,31 x 99,67 x 100 = 51,34
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan yang sama, maka nilai OEE untuk Casting Machine No.2
pada periode April 2013 – Maret 2014 dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11 Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE Casting
Machine No.2 Periode April 2013 – Maret 2014 Tahun
Bulan availability
performance efficiency
Rate of quality product
OEE
2013 April
89,88 57,31
99,67 51,34
Mei 89,56
52,57 99,64
46,92 Juni
89,57 59,50
99,64 53,10
Juli 89,26
52,23 99,69
46,48 Agustus
90,06 58,12
99,74 52,21
September 90,02
47,26 99,70
42,41 Oktober
89,86 56,25
99,75 50,42
November 89,40
53,11 99,74
47,36 Desember
89,81 55,50
99,72 49,71
2014 Januari
90,13 57,07
99,73 51,29
Februari 89,39
50,86 99,66
45,31 Maret
90,02 53,47
99,71 48,00
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.3
Perhitungan Six Big Losses
5.3.1 Downtime Losses
Downtime adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan
proses produksi akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin equipment failures
mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses produksi
sebagaimana semestinya. Dalam perhitungan Overall Equipment Effectiviness
OEE ini, Equipment Failures dan waktu Setup and Adjustment dikategorikan sebagai kerugian waktu downtime downtime losses.
1. Equipment Failures
Breakdowns Kegagalan mesin melakukan proses equipment failure atau kerusakan
breakdown yang tiba – tiba dan tidak diharapkan terjadi adalah penyebab
Universitas Sumatera Utara
kerugian yang terlihat jelas, karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output.
Besarnya persentase efektivitas mesin yang hilang akibat faktor breakdowns loss
dapat dihitung dengan menggunakan rumusan sebagai berikut : Breakdowns Loss =
x100 Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya breakdown time adalah
gangguan listrik perusahaan dan machine break kerusakan mesin. Secara rinci, total breakdown time dapat dilihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.12 Perhitungan Total Breakdown Time periode April 2013 – Maret
2014
Tahun Bulan
gangguan listrik
jam machine
break jam
breakdown jam
2013 April
3 33
36 Mei
2,68 31,5
34,18 Juni
2,5 29
31,5 Juli
2,45 32,5
34,95 Agustus
2,19 27,5
29,69 September
3 32
35 Oktober
1,98 29,5
31,48 November
2,23 33,5
35,73 2014
Desember 2,69
30,5 33,19
Januari 2
27 29
Februari 2,5
30 32,5
Maret 2,79
31,5 34,29
Total 30,01
367,5 397,51
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat diperoleh perhitungan breakdowns loss untuk Casting Machine
pada periode April 2013 sebagai berikut : Breakdowns Loss =
x100 = 7,00 Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk nilai persentase
breakdown loss Casting Machine No.2 untuk periode April 2013 – Maret 2014
dapat dilihat pada tabel 5.13.
Tabel 5.13 Equipment Failure Loss pada Casting Machine No.2 periode April
2013 – Maret 2014 Tahun
Bulan loading
time jam breakdown
jam breakdown
loss
2013 April
514 36
7,00 Mei
498 34,18
6,86 Juni
484 31,5
6,51 Juli
498 34,95
7,02 Agustus
470 29,69
6,32 September
501 35
6,99 Oktober
484 31,48
6,50 November
514 35,73
6,95 Desember
476 33,19
6,97 2014
Januari 462
29 6,28
Februari 476
32,5 6,83
Maret 501
34,29 6,84
Total 5878
397,51 81,07
Sumber : Hasil Pengolahan Data
2. Setup and Adjustment
Kerusakan pada mesin maupun pemeliharaan mesin secara keseluruhan akan mengakibatkan mesin harus diberhentikan terlebih dahulu. Sebelum mesin
difungsikan kembali akan dilakukan penyesuaian terhadap fungsi mesin tersebut yang dinamakan dengan waktu setup and adjustment mesin.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perhitungan Setup and Adjustment loss dipergunakan data waktu setup
mesin yang mengalami kerusakan dan pemeliharaan mesin secara keseluruhan di Casting Machine no.2 .
Untuk mengetahui besarnya persentase downtime loss yang diakibatkan oleh waktu setup and adjustment tersebut digunakan rumusan sebagai berikut :
Setupadjustment Loss = x100
Sehingga dapat diperoleh perhitungan Setup and Adjustment loss untuk Casting Machine No.2
pada periode April 2013 sebagai berikut : Setupadjustment Loss =
x100 = 1,36 Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk nilai persentase Setup
and Adjustment loss Casting Machine No.2 untuk periode April 2013 – Maret
2014 dapat dilihat pada tabel 5.14
Tabel 5.14 Setup and Adjustment loss pada Casting Machine No.2 periode
April 2013 – Maret 2014 Tahun
Bulan waktu
set up jam
loading time
jam set up and
adjustment loss
2013 April
7 514
1,36 Mei
8,5 498
1,71 Juni
10,5 484
2,17 Juli
9 498
1,81 Agustus
9,2 470
1,96 September
7,5 501
1,50 Oktober
8,6 484
1,78 November
9 514
1,75 Desember
7 476
1,47 2014
Januari 8,6
462 1,86
Februari 9,5
476 2,00
Maret 8
501 1,60
Total 102,4
5878 20,95
Universitas Sumatera Utara
5.3.2 Speed Loss
Speed loss terjadi pada saat mesin tidak beroperasi sesuai dengan
kecepatan produksi maksimum. Faktor yang mempengaruhi speed loss ini adalah idling and minor stoppages
1. Idling and Minor Stoppages
Idling and Minor Stoppages terjadi jika mesin berhenti secara berulang –
ulang atau mesin beroperasi tanpa menghasilkan produk. Jika idling and minor stoppages
sering terjadi maka dapat mengurangi efektivitas mesin. Untuk mengetahui besarnya faktor efektivitas mesin yang hilang karena faktor Idling and
Minor Stoppages digunakan rumusan sebagai berikut :
Idling and Minor Stoppages = x100
Berdasarkan data delay mesin yang diperoleh maka faktor yang termasuk non productive
time adalah machine cleaning. Sehingga dapat diperoleh perhitungan Idling and Minor Stoppages untuk Casting Machine No.2 pada
periode April 2013 sebagai berikut : Idling and Minor Stoppages =
x100 = 2,33 Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk nilai persentase Idling
and Minor Stoppages Casting Machine No.2 untuk periode April 2013 – Maret
2014 dapat dilihat pada tabel 5.15
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15 Idling and Minor Stoppages pada Casting Machine No.2 periode
April 2013 – Maret 2014 Tahun
Bulan loading
time jam machine
cleaning jam idling and minor
stoppages
2013 April
514 12
2,33 Mei
498 12
2,41 Juni
484 11
2,27 Juli
498 12
2,41 Agustus
470 10
2,13 September
501 10,5
2,10 Oktober
484 11
2,27 November
514 12
2,33 Desember
476 11
2,31 2014
Januari 462
10 2,16
Februari 476
11 2,31
Maret 501
10,5 2,10
Total 5878
133 27,14
Sumber : Hasil Pengolahan Data
2. Reduced Speed
Reduced Speed adalah selisih antara waktu kecepatan produksi aktual
dengan kecepatan produksi mesin yang ideal. Untuk mengetahui besarnya persentase faktor reduced speed yang hilang, maka digunakan rumusan berikut :
Reduced Speed Loss = x100
Untuk mengetahui nilai Ideal production time pada Casting Machine No.2 periode April 2013 sebagai berikut :
Ideal production time = Ideal cycle time x Total product procecced
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat diperoleh perhitungan Ideal production time untuk Casting Machine no.2
pada periode April 2013 sebagai berikut : Ideal production time = Ideal cycle time x Total product procecced
= 0,08 x 3453,32 = 265,64 jam
Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk Ideal production time pada Casting Machine No.2 periode April 2013 – Maret 2014 dapat dilihat pada
tabel 5.16
Tabel 5.16 Ideal production time
pada Casting Machine No.2 periode April 2013 – Maret 2014
Tahun Bulan
ideal cycle time jam
Total Product
ton ideal
production time jam
2013 April
0,08 3453,32
265,64 Mei
0,08 3059,09
235,31 Juni
0,08 3364,97
258,84 Juli
0,08 3027,39
232,88 Agustus
0,08 3206,41
246,65 September
0,08 2778,88
213,76 Oktober
0,08 3188,51
245,27 November
0,08 3180,66
244,67 Desember
0,08 3093,11
237,93 2014
Januari 0,08
3097,49 238,27
Februari 0,08
2823.11 217,16
Maret 0,08
3144.07 241,85
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk nilai Reduced Speed Loss pada Casting Machine No.2
periode April 2013 sebagai berikut : Reduced Speed Loss =
x100
Reduced Speed Loss = x100 = 38,20
Universitas Sumatera Utara
Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk nilai persentase Reduced Speed Loss Casting Machine No.2
untuk periode April 2013 – Maret 2014 dapat dilihat pada tabel 5.17
Tabel 5.17 Reduced Speed Loss pada Casting Machine no.2 periode April
2013 – Maret 2014 Tahun
Bulan operation
time jam
ideal production
time jam reduced
speed loss time jam
reduced speed loss
time
2013 April
462,00 265,64
196,36 38,20
Mei 446,00
235,31 210,69
42,31 Juni
433,50 258,84
174,66 36,09
Juli 444,50
232,88 211,62
42,49 Agustus
423,30 246,65
176,65 37,59
September 451,00
213,76 237,24
47,35 Oktober
434,90 245,27
189,63 39,18
November 459,50
244,67 214,83
41,80 Desember
427,50 237,93
189,57 39,83
2014 Januari
416,40 238,27
178,13 38,56
Februari 425,50
217,16 208,34
43,77 Maret
451,00 241,85
209,15 41,75
Total 2396,87
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.3.3 Defect Loss
Defect loss
adalah mesin tidak menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas produk yang telah ditentukan dan scrap sisa hasil
proses selama produksi berjalan. Faktor yang dikategorikan kedalam defect loss adalah rework loss dan yieldscrap loss.
1. Rework Loss
Rework loss adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui besarnya persentase faktor Rework Loss yang hilang, maka digunakan rumusan berikut :
Rework Loss = x100
= x100 = 0,08
Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk nilai persentase Rework Loss Casting Machine No.2
untuk periode April 2013 – Maret 2014 dapat dilihat pada tabel 5.18
Tabel 5.18 Rework Loss
pada Casting Machine No.2 periode April 2013 – Maret 2014
Tahun Bulan
ideal cycle
time Total
Reject ton
loading time
jam Rework
Time jam
Rework Loss
2013 April
0,08 5,01
514 0,39
0,08 Mei
0,08 4,11
498 0,32
0,06 Juni
0,08 4,96
484 0,38
0,08 Juli
0,08 4,18
498 0,32
0,06 Agustus
0,08 4,73
470 0,36
0,08 September
0,08 4,18
501 0,32
0,06 Oktober
0,08 4,86
484 0,37
0,08 November
0,08 4,58
514 0,35
0,07 Desember
0,08 4,11
476 0,32
0,07 2014
Januari 0,08
4,16 462
0,32 0,07
Februari 0,08
5,81 476
0,45 0,09
Maret 0,08
5,00 501
0,38 0,08
Total 55,69
5878 4,28
0,88
Sumber : Hasil Pengolahan Data
2. YieldScrap Loss
YieldScrap loss adalah kerugian yang timbul selama proses produksi
belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan. Untuk mengetahui besarnya persentase
YieldScrap Loss yang hilang, maka digunakan rumusan berikut :
YieldScrap Loss = x100
Sehingga dapat diperoleh perhitungan YieldScrap Loss untuk Casting Machine No.2
pada periode April 2013 sebagai berikut : YieldScrap Loss =
x100 = 0,10 Dengan cara perhitungan yang sama maka untuk nilai persentase
YieldScrap Loss Casting Machine No.2 untuk periode April 2013 – Maret 2014
dapat dilihat pada tabel 5.19
Tabel 5.19 YieldScrap Loss
pada Casting Machine No.2 periode April 2013 – Maret 2014
Tahun Bulan
ideal cycle
time Total
Scrap ton
loading time
jam YieldScrap
time jam YieldScrap
loss
2013 April
0,08 6,44
514 0,50
0,10 Mei
0,08 6,75
498 0,52
0,10 Juni
0,08 7,06
484 0,54
0,11 Juli
0,08 5,06
498 0,39
0,08 Agustus
0,08 3,45
470 0,27
0,06 September
0,08 4,13
501 0,32
0,06 Oktober
0,08 3,17
484 0,24
0,05 November
0,08 3,55
514 0,27
0,05 2014
Desember 0,08
4,52 476
0,35 0,07
Januari 0,08
4,24 462
0,33 0,07
Februari 0,08
3,81 476
0,29 0,06
Maret 0,08
3,94 501
0,30 0,06
Total 56,12
5878 4,32
0,88
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.4 Pengaruh