Pembahasan Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

b. Mesinperalatan − Mesin berhenti secara tiba-tiba karena umur mesin yang sudah tua yaitu berumur 29 tahun umur pakaiekonomis mesin ±20 tahun mengakibatkan mesin sering terjadi gangguan sehingga menghambat kelancaran produksi, seperti arm hammering patah, water jacket bocor, mould retak, chain conveyor rusak dan lain- lain. c. Lingkungan − Tingkat kebersihan mesin kurang baik, terlihat masih banyaknya sisa scrap dan tumpahan oli yang tercecer disekitar mesin casting no.2 yang dapat mengakibatkan tersangkutnya jalannya mesin. d. Material − Bahan baku sering menyangkut di mesin karena dross menggumpal dan metal menyangkut akibat tindakan penyortiran tidak dilakukan dengan baik. − Tingginya kadar Fe dalam molten sehingga menyebabkan turunnya kecepatan mesin.

6.2 Pembahasan

6.2.1 Evaluasi Usulan Pemecahan Masalah

Berdasarkan perhitungan persentase total time loss dari diagram pareto faktor six big losses dapat diketahui bahwa persentase faktor Reduced Speed Loss yang memiliki persentase terbesar dan merupakan faktor yang sangat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi dalam efektivitas mesin. Oleh sebab itu perlu dirumuskan usulan pemecahan masalah untuk Reduced Speed Loss. Usulan peningkatan efektivitas mesin dapat dikembangkan melalui hasil analisis langkah-langkah perbaikan terhadap faktor penghambat usaha peningkatan efektivitas mesin. Langkah-langkah yang dilaksanakan antara lain dapat dilihat pada tabel 6.3 Tabel 6.3 Usulan Penyelesaian Masalah Reduced Speed Loss No Item Faktor Penyebab Penyelesaian Masalah 1 Manusia - Kurang konsentrasi akibat kelelahan dan suhu panas - Menyediakan baju khusus bagi operator untuk melindungi maupun mengurangi radiasi panas yang ditimbulkan dari aluminium cair 2 Mesin - Mesin berhenti - Melakukan pergantian sparepart mesin yang telah rusak sesuai jadwal perawatan - Melakukan studi memperbaiki kinerja mesin sehingga dapat beroperasi dengan baik Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3 Usulan Penyelesaian Masalah Reduced Speed Loss Lanjutan No Item Faktor Penyebab Penyelesaian Masalah 3 Material - Penyortiran kurang baik - Melakukan pemeriksaan dan penyortiran dari kotoran dross terlebih dahulu agar metal tidak menyangkut pada mesin - Melakukan pengawasan terhadap bahan baku seperti kadar Fe dalam molten agar tidak mempengaruhi temperatur mesin 4 Lingkungan - Kebersihan mesin kurang terjaga - Membersihkan mesin dan area kerja secara berkala baik sebelum maupun sesudah operasi serta menyediakan tempat untuk scrap - Membersihkan filter yang kotor agar tidak abrasive

6.2.2 Usulan PenerapanImplementasi Total Productive Maintenance TPM

Perbedaan Total Productive maintenance TPM dengan planned Maintenance PM yang utama adalah kegiatan pemeliharaan mandiri autonomous maintenance dan kunci kesuksesan TPM juga tergantung pada kesuksesan program autonomous maintenance. Kegiatan autonomous maintenance ini melibatkan seluruh karyawan mulai dari pimpinan sampai dengan operator. Dengan adanya kegiatan autonomous maintenance ini maka setiap operator akan terlibat dalam perawatan dan penanganan setiap masalah yang terjadi pada mesin dibagian produksi. Universitas Sumatera Utara Sistem pelaksanaan kegiatan maintenance yang diterapkan oleh PT INALUM merupakan sistem pemeliharaan terencana mulai dari perencanaan sampai dengan penggantian. Penanganan kerusakaan mesin yang terjadi pada casting machine no.2 merupakan tanggung jawab pada bagian departemen maintenance . Penerapan pemeliharaan mandiri dilakukan dengan tujuan agar pola pikir operator dimana selama ini operator hanya bisa menggunakan mesin tetapi tidak dapat memperbaiki. Hal ini harus diubah agar perawatan mesin di perusahaan dapat berjalan dengan baik dan kerusakan dapat dicegah. Agar hal tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan waktu dan usaha untuk melatih operator agar kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan autonomous maintenance dapat ditingkatkan. Kegiatan pemeliharaan mandiri dapat dilakukan oleh operator sesuai dengan TPM adalah: 1. Meningkatkan efektivitas mesin dengan mengeliminasi faktor dominan dari six big loses. 2. Meningkatkan pemahaman standar prosedur perbaikan mesin SOP maintenance . 3. Melakukan pelatihan secara rutin setiap tahun agar membangun keterampilan operator terhadap tugas-tugas yang ada seperti mengenali gejala kerusakan mesin, mengetahui perbaikan sementara mesin, dan memahami permasalahan yang sering terjadi pada mesin. Universitas Sumatera Utara BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Studi Aplikasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

1 37 117

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)

14 83 95

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7

BAB III TINJAUAN PUSTAKA - Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

0 1 71

BAB I PENDAHULUAN - Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

0 0 8

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

0 0 17