Saran Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

d. Material − Bahan baku sering menyangkut di mesin karena dross menggumpal dan metal menyangkut akibat tindakan penyortiran tidak dilakukan dengan baik. − Tingginya kadar Fe dalam molten sehingga menyebabkan turunnya kecepatan mesin.

7.2 Saran

Beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain adalah : 1. Pelatihan kepada operator Casting machine perlu dilakukan secara teratur untuk meningkatkan keahliannya sehingga operator dapat mengetahui dan menilai kondisi dari mesinperalatan yang dioperasikannya apakah berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan kerusakan, dengan demikian dapat dicari penyebab dan kemudian dapat diambil tindakan untuk pencegahan dan cara menanggulanginya. 2. Perusahaan lebih memperhatikan kondisi mesin dengan memperkirakan waktu kerusakan mesin melalui perhitungan umur mesin untuk mengantisipasi kerusan mesin dan menetapkan langkah-langkah perawatan mesin dan penggantian komponen mesin sebelum terjadi kerusakan mesin. 3. Perusahaan dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan mesinperalatan dengan melihat kondisi mesin sebelum dan sesudah operasi. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Ansori, N. 2013, Sistem Perawatan Terpadu Integrated Maintenance System, Graha Ilmu, Yogyakarta. Blanchard, Benjamin dan Verma Dinesh, 1994, Maintainbility A Key To Effective Serviceability And Maintenance Management , John Wiley, Inc, New York. Corder, Antony dan Kusnul Hadi, 1992, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga, Jakarta, Corder, A.S. 1996. Teknik Manajemen Pemeliharaan, Penerbit Erlangga , Jakarta Nakajima, S., 1988, Introduction to Total Productive Maintenance, Productivity Press, Cambridge, MA. Suzuki, T., 1990, Total Productive Maintenance In Process Industries, Productivity Press, Oregon Portland. Universitas Sumatera Utara 3 Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1 satu orang anggota Direksi harus dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham pihak Indonesia. 4 Tidak kurang dari 2 dua orang anggota Dieksi termasuk seorang anggota yang dicalonkan oleh Pemegang Saham Indonesia harus berkebangsaan Indonesia. b. Masa Jabatan 1 Para anggota Direksi dipilih untuk suatu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2 Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan anggota Direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada, kecuali Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan lain. c. Tugas dan Wewenang 1 Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Universitas Sumatera Utara 2 Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris. 3 Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasa yang diatur dalam surat kuasa. 4 Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam atau di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain danatau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Presiden Direktur Presiden Direktur adalah salah seorang Direksi yang oleh karena jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. 5. Direktur Direktur adalah anggota Direksi yang oleh karena jabatannya melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang lingkup tugasfungsi masing-masing seperti tersebut di bawah ini: a. Umum dan Sumber Daya Manusia b. Perencanaan dan Keuangan c. Bisnis Universitas Sumatera Utara d. Produksi e. Teknologi Peleburan f. Pembangkit Listrik g. Koordinasi Keuangan 6. Divisi Badan atau orang yang dibentukditugaskan untuk membantu Direktur dalam menuangkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan ruang lingkupfungsi Direktur masing-masing. Divisi dikepalai oleh General Manager. 7. Departemen Badan atau orang yang dibentukditugaskan untuk mengawasi pelaksanakan dari ketentuan-ketentuan yang telah digariskanditentukan oleh Divisi masing-masing. Departemen dikepalai oleh Senior Manager. 8. Seksi Badan atau orang yang dibentukditugaskan untuk melaksanakan setiap kebijaksanaan yang telah digariskanditentukan oleh Departemen masing- masing. Seksi dikepalai oleh Manager. 9. Sub-seksi Badan atau orang yang dibentukditugaskan untuk melaksanakan setiap kebijaksanaan yang telah digariskanditentukan oleh Seksi masing-masing. Sub-seksi dikepalai oleh Junior Manager JM. Universitas Sumatera Utara 10. Auditor Internal Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab atas pemerikasaan dan penilaian kegiatan Perusahaan dan melaporkan hasil pemerikasaan dan penilaian tersebut kepada Presiden Direktur. Auditor Internal di bawah pengawasan Predien Direktur membantu anggota organisasi yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban dengan cara memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasehat dan informasi.

11. Wakil Manajemen untuk ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan SMK3 MR

Management Representative Wakil Manajemen untuk Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur melaksanakan tugas dan tanggung jawab seperti yang ditetapkan dalam Manual Mutu, Lingkungan dan K3 serta Prosedur Mutu, Lingkungan dan K3 mengenai Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO- 14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 sebagai berikut. Tugas dan tanggung jawab Wakil Manajemen antara lain: a. Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan Manajemen mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan. Universitas Sumatera Utara b. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi mengenai Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. c. Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan Manajemen mengenai Implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan tindakan pencegahan dan koreksi sesuai dengan Prosedur Mutu, Prosedur Lingkungan dan Prosedur K3. d. Bertanggung jawab atas fungsi Jaminan Mutu, Lingkungan dan K3 dengan memberikan masukan-masukan kepada Presiden Direktur danatau Direktur terkait sesuai dengan permasalahan yang ditemukan atau yang timbul sebagai upaya untuk tindakan pencegahan dan koreksi demi peningkatan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan dan K3 Perusahaan. Universitas Sumatera Utara Struktur Organisasi Seksi Penuangan Casting Section - SCA Seksi SCA dipimpin oleh seorang Manager. Menurut tugas dan tanggungjawabnya, seksi SCA terbagi menjadi 2 subseksi, yaitu :

1. Subseksi Casting Operation and Service

Subseksi ini menangani proses mencetak aluminium cair dari SRO menjadi Aluminium batangan ingot yang sesuai dengan baku mutu atau grade yang sesuai dengan pesanan konsumen. Subseksi ini dikepalai oleh seorang Junior Manager JM. Pada dasarnya subseksi ini memiliki 2 tugas utama yang meliputi :

a. Operasi Pencetakan

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Studi Aplikasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

1 37 117

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)

14 83 95

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7

BAB III TINJAUAN PUSTAKA - Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

0 1 71

BAB I PENDAHULUAN - Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

0 0 8

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

0 0 17