Tes Tertulis Instrumen Penelitian

deskriptif untuk memberi gambaran tentang keterampilan proses sains siswa pada saat melakukan percobaan. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 10. Adapun kegiatan yang dilakukan observan pada saat mengobservasi siswa adalah sebagai berikut: a. Observan berada di dekat kelompok. b. Observan mengamati kegiatan siswa dan memberi tanda √ cek list sesuai dengan indikator penelitian yang muncul dalam kegiatan percobaan. c. Observan diperkenankan bertanya seputar percobaan perubahan wujud kepada siswa. d. Observan mengamati siswa pada saat membuat perencanaan sampai pada melakukan percobaan dan mencatat pada lembar yang telah ditentukan.

3. Laporan Percobaan

Laporan hasil percobaan merupakan laporan yang dibuat pada kelas eksperimen setelah melakukan percobaan. Data hasil laporan siswa ini akan digunakan untuk melihat beberapa aspek mengenai keterampilan proses sains siswa. Panduan penskoran dan lembar jawaban laporan dapat dilihat pada lampiran 11.

F. Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh melalui observasi dianalisis secara kualitatif. Data tes tertulis pre-test dan post-test, laporan percobaan akan dianalisis secara kuantitatif. Jawaban siswa tersebut diskor dan diklasifikasi. Pengklasifikasian dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Penguasaan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Rata - rata nilai benar Klasifikasi 81-100 Sangat Baik 61-80 Baik 41-60 Cukup 21-40 Kurang 0-20 Sangat Kurang Penskoran terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa dalam mengerjakan soal pre-test dan post-test dilakukan dengan membuat skala skor. Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali seratus, begitu juga untuk skor tes keterampilan proses sains Skor hasil belajar siswa= x 100 Soal pre-test dan post-test akan diberikan skor untuk jawaban siswa atas pertanyaan yang diajukan. Penskoran pre-test dan post-test didasarkan pada panduan penskoran. Untuk melihat apakah hasil pre-test dan post-test benar memiliki perbedaan diuji dengan uji T-independent. Untuk mengukur apakah ada peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains dilihat dari peningkatan hasil pre-test dibandingkan dengan post-test diuji T-dependent. Perhitungan uji-T menggunakan bantuan SPSS. Data akan dianalisa melalui beberapa tahap dibawah ini: 1. Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar, maka digunakan uji T dengan tingkat signifikan 0,05, diantaranya yaitu: a. Uji T-Independent untuk pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen kelas X.1 dan X.2. Analisa ini untuk melihat pemahaman awal kedua kelas tersebut sama atau berbeda. b. Uji T dependent untuk membandingkan pre-test dan pos-test untuk kelas kontrol X.1, apakah ada peningkatan. c. Uji T dependent untuk membandingkan Pre-test dan pos-test untuk kelas eksperimen X.2, apakah ada peningkatan. d. Uji T independent untuk membandingkan post-test untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen X.1 dan X.2, apakah sama atau berbeda. 2. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains, maka digunakan uji T dengan tingkat signifikan 0,05, diantaranya yaitu: a. Uji T-Dependent untuk membandingkan Pre-test dan pos-test untuk kelas eksperimen X.2, apakah sama atau berbeda. b. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil observasi pengamatan. Data observasi ini akan dianalisa secara deskripsi, sebagai data untuk menjelaskan keterampilan siswa pada saat melakukan percobaan. c. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil laporan percobaan. Data dari hasil laporan ini akan diskor dan akan dikelompokan berdasarkan aspek-aspek keterampilan proses sains. 3. Analisa Data Menggunakan SPSS a. Pre-test dan pre-test Untuk mengetahui pengetahuan awal dari kedua kelas, maka pre-test kedua kelas dibandingkan menggunakan uji T independent. Persamaan umum uji-T kelompok independen adalah sebagai berikut: t obs = Keterangan : n 1 = jumlah anggota kelompok 1 n 2 = jumlah anggota kelompok 2 = nilai rata-rata kelompok 1 = nilai rata-rata kelompok 2 1 = standar devisi kelompok 1 2 = standar deviasi kelompok 2 Bila p α maka signifikan, dengan α= 0,05. P merupakan nilai probabilitas yang dilihat dari SPSS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pre-test dan post-test hasil belajar dan keterampilan proses sains Untuk melihat peningkatan hasil belajar serta keterampilan proses sains kelas kontrol dan eksperimen maka hasil pre-test dan post-test dari masing-masing kelas dibandingkan dengan menggunakan uji T dependen Persamaan umum uji-T kelompok dependen adalah sebagai berikut: Dimana : X 1 = nilai pretest X 2 = nilai posttest D = perbedaan nilai X 1 - X 2 N = jumlah pasangan Bila p α maka signifikan, dengan α= 0,05. P merupakan nilai probabilitas yang dilihat dari SPSS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK.

0 3 29

Pengaruh simulai komputer terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar pada pokok bahasan kalor kelas VII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

0 0 4

Pengaruh metode eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada pokok bahasan perubahan wujud zat untuk kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul.

0 7 162

Minat, nilai karakter, dan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wewewa Timur melalui metode eksperimen terbimbing dalam pokok bahasan pengukuran besaran dan satuan.

0 7 223

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING INTEGRASI PEER INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS

0 3 142

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SD N 1 PETIR

0 0 11

INTERAKSI SOSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA TOPIK LOGARITMA DI KELAS X SMA STELLA DUCE 3 BANTUL

0 5 214

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE BANTUL TAHUN AJARAN 20072008 YANG DIUNGKAP MELALUI METODE FOCUS GROUP

0 0 125