Keterampilan proses tingkat dasar basic science process skill meliputi:
membuat grafik garis, membuat grafik balok, dan membuat grafik bidang lain. Keterampilan membuat grafik ini untuk memudahkan dan meningkatkan daya
tarik penyajian data.
d. Memberi hubungan variabel
Keterampilan mendeskripsikan hubungan antar variabel merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap peneliti. Menurut Dimyati dan
Mudjiono 2006:147 keterampilan ini dapat diartikan sebagai kemampuan mendeskripsikan hubungan antar variabel termanipulasi dengan variabel hasil.
Hubungan antar variabel ini perlu digambarkan karena merupakan inti penelitian ilmiah Singarimbun, 1986, dalam Dimyati Mudjiono 2006:144.
e. Memproses data
Menurut Surakhmad 1978, dalam Dimyati Mudjiono, 2006:148 keterampilan mengolah data diperlukan untuk pengukuran dan pengujian
hipotesis. Keterampilan memproses data adalah kemampuan memperoleh informasidata dari orang atau sumber informasi lain dengan cara lisan, tertulis,
atau pengamatan dan mengkajinya secara kuantitatif atau kualitatif sebagai dasar pengujian hipotesis atau penyimpulan Dimyati Mudjiono, 2006:148.
f. Menganalisa penyelidikanpenelitian
Untuk menjadi seorang ilmuwan, keterampilan menganalisis penelitian sangat diperlukan oleh setiap calon ilmuwan yakni siswa. Keterampilan menganalisis
penelitian merupakan kemampuan menelaah laporan penelitian untuk meningkatkan pengenalan terhadap unsur-unsur penelitian Dimyati Mudjiono,
2006:148.
g. Menyusun merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasaan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu Semiawan, 1985:24. Menyusun merumuskan
hipotesis adalah merumuskan dugaan yang masuk akal yang akan dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi Trianto, 2012: 147. Perumusan
hipotesa ini berdasarkan pengamatan dan inferensi. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen.
Keterampilan menyusun hipotesis menghasilkan rumusan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dimyati Mudjiono, 2006:149.
Menurut Trianto 2012: 147 ada beberapa perilaku yang dikerjakan siswa pada saat merumuskan hipotesis antara lain:
1 Perumusan hipotesis berdasarkan pengamatan dan inferensi;
2 Merancang cara-cara untuk menguji hipotesis;
3 Merevisi hipotesis apabila data tidak mendukung hipotesis tersebut.
h. Menentukan variabel secara oprasional
Variabel secara oprasional adalah perumusan suatu definisi berdasarkan pada apa yang dilakukan atau apa yang diamati. Suatu definisi oprasional mengatakan
bagaimana sesuatu tindakan atau kejadian berlangsung, bukan apakah tindakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau kejadian itu Trianto, 2012: 147. Beberapa perilaku siswa yang dapat dilakukan adalah:
1 Memaparkan pengalaman-pengalaman dengan menggunakan objek-
objek konkret; 2
Mengatakan apa yang diperbuat objek-objek tersebut; 3
Memaparkan perubahan atau pengukuran selama suatu kejadian.
i. Merencanakan penyelidikan
Penyelidikan atau penelitian tidak lain adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis Semiawan, 1985: 26. Perencanaan penyelidikan ini
diperlukan alam kegiatan ilmiah karena untuk melakukan suatu percobaan atau penelitian dibutuhkan perencaan yang matang. Karena tanpa rencana bisa terjadi
pemborosan waktu, tenaga, dan biaya serta hasilnya mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan.
j. Melakukan eksperimen.
Melalukan eksperimen adalah pengujian dari hipotesisi atau prediksi Trianto, 2012:146. Menurut
Dimyati Mudjiono 2006:150 bereksperimen merupakan keterampilan mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta,
konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.
Kemampuan atau keterampilan ini justru berproses dalam kerja ilmiah. Keterampilan-keterampilan itu pada dasarnya dimiliki oleh anak-anak meskipun
dalam wujud potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara jelas, kemampuan yang masih sederhana, kemampuan yang masih perlu dirangsang
agar mampu menampilkan diri Semiawan, 1985: 18. Dengan mengembangkan keterampilan memproseskan perolehan, anak akan
mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan
demikian keterampilan proses menjadi sebuah roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan
nilai atau tindakan dalam proses belajar mengajar. Seperti ini akan menciptakan kondisi cara belajar siswa aktif Semiawan, 1985: 18.