lebih baik atau tidak. Kedua kelompok tersebut akan diberi pre-test dan post-test. Pre-test
digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa sebelum diberikan treatmen. Pre-test juga digunakan untuk mengetahui apakah
kedua kelompok itu memiliki karakter yang sama atau beda. Sedangkan post-test digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa
setelah diberikan treatmen. Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Pre-test and Post-test Control Group
Treatment Group O
1
X
1
O
1 ’
Control Group O
2
X
2
O
2 ’
Keterangan: O
1 :
Pre-test kelas treatmen Kelas X.2
X
1 :
Pembelajaran dengan metode eksperimen Kelas X.2 O
1 ’
: Post-test kelas treatmen Kelas X.2 O
2
: Pre-test kelas kontrol Kelas X.1 X
2 :
Pembelajaran dengan metode ceramah Kelas X.1 O
2 ’
: Post-test kelas kontrol Kelas X.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Stella Duce Bantul kelas X.1 dan kelas X.2 yang terdiri dari 53 orang. Kelas X.1 terdiri dari 27 siswa: 15 siswi
dan 12 siswa. Kelas X.1 akan digunakan sebagai kelas kontrol. Sedangkan kelas X.2 terdiri dari 26 orang: 13 siswa dan 13 siswi, akan digunakan sebagai kelas
eksperimen.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sella Duce Bantul, Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SMA Sella Duce Bantul, Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Yogyakarta.
D. Treatmen
Treatmen adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan Suparno, 2007: 51. Treatmen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen terbimbing. Pada kelas X.2 diberikan metode pembelajaran dengan eksperimen. Sedangkan pada kelas X.1
sebagai kelas kontrol diberikan metode pembelajaran dengan ceramah .
1. Kelas Eksperimen
Pada kelas X2 pembelajaran dengan menggunakan eksperimen terbimbing. Treatmen dengan metode pembelajaran eksperimen terbimbing diberikan
sebanyak satu kali. Secara singkat proses pembelajarannya sebagai berikut:
a. Guru membantu siswa membentuk kelompok.
b. Siswa dipandu dengan LKS dan didampingi guru untuk membuat
rancangan percobaan. LKS dapat dilihat pada no 4. c.
Siswa melakukan percobaan perubahan wujud dengan didampingi guru. d.
Siswa diminta membuat laporan.
2. Kelas Ceramah Kontrol
Pada kelas X.1 atau kelas kontrol, pembelajaran dengan metode ceramah diberikan sebanyak 1 kali pembelajaran. Secara singkat proses pembelajarannya
sebagai berikut: a.
Peserta didik diajak mengamati gambar air yang direbus secara terus menerus.
b. Guru bertanya kepada siswa apa yang terjadi pada peristiwa tersebut.
c. Guru bertanya kepada siswa apa yang terjadi pada air yang dimasukan ke
dalam freezer. d.
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok teman sebangku untuk mendiskusikan mengenai perubahan wujud.