pengalaman belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai. Baik buruknya hasil belajar dapat dilihat dari hasil pengukuran yang berupa evaluasi. Selain
mengukur hasil belajar penilaian dapat juga ditunjukan kepada proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Semakin baik proses pembelajaran maka hasil belajar yang diperoleh akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya.
D. Keterampilan Proses Sains
Usman dan Setiawati 1993, dalam Susanto, 2015: 9 mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada
pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
Keterampilan proses juga diartikan sebagai keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik kognitif maupun psikomotorik yang dapat digunakan untuk
menemukan suatu konsep, prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan Indrawati,1999, dalam Trianto 2012: 144. Dari penjabaran mengenai keterampilan proses dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan baik secara mental, fisik, dan sosial yang mengarah pada proses ilmiah kognitif dan psikomotorik yang digunakan untuk menemukan suatu
konsep, prinsip atau teori yang telah ada sebelumnya dalam proses pembelajaran.
Ada empat alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar Semiawan, 1985: 14
antara lain: a.
Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada
siswa. b.
Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan
contoh kongkret, contoh yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang hadapi. Perkembangan pikiran kognitif sesungguhnya dilandasi oleh
gerakan dan perbuatan. Anak harus bergerak dan berbuat sesuatu terhadap obyek yang nyata.
c. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, penemuannya bersifat
relatif. Suatu teori mungkin terbantah dan ditolak setelah orang mendapat data baru yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Semua
konsep yang ditemukan melalui penyelidikan ilmiah masih tetap terbuka untuk dipertanyakan, dipersoalkan, dan diperbaiki. Maka anak perlu dilatih
untuk selalu bertanya, berfikir kritis, dan mengusahakan kemungkinan- kemungkinan jawaban terhadap satu masalah.
d. Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak dilepaskan
dari pengembangan sikap dan nilai dari diri anak didik. Karena itu, pengembangan keterampilan memproseskan perolehan akan berperan