Kondisi Kedelai di Indonesia

Lemak g 15,6 18,9 Karbohidrat g 30,1 34,8 Kalium g 196,0 227,0 Fosfor g 506,0 585,0 Besi mg 6,9 8,0 Vit A SI 95,0 110,0 Vit B mmg 0,93 1,07 Air g 20,0 7,5 Bila dilihat dari komposisi kacang kacangan secara umum, maka sekitar 25 dari kalori energi yang terdapat dalam kacang-kacangan adalah protein. Kacang-kacangan biasanya kekurangan metionin, yaitu salah satu asam amino esensial yang diperlukan untuk membuat suatu protein lengkap Winarno, 1993. Nilai protein kedelai jika difermentasi dan dimasak akan memiliki mutu yang lebih baik dari jenis kacang-kacangan lain. Disamping itu, protein kedelai merupakan satu-satunya leguminosa yang mengandung semua asam amino esensial yang jumlahnya 8 buah atau 10 buah bila dimasukkan sistein dan tirosin yang sangat diperlukan oleh tubuh. Asam amino tersebut tidak dapat disintesis oleh tubuh, jadi harus dikonsumsi dari luar. Namun, perlu juga diakui bahwa kedelai memang memiliki sedikit kekurangan, yaitu mengandung sedikit asam amino metionin Winarno, 1993

2. Kondisi Kedelai di Indonesia

Produksi kedelai pada tahun 2012 ATAP sebesar 843,15 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 8,13 ribu ton 0,96 persen dibandingkan tahun 2011. Produksi kedelai pada tahun 2013 ARAM I diperkirakan 847,16 ribu ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 4,00 ribu ton 0,47 persen dibandingkan tahun 2012. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.2 Produksi, Luas Lahan, dan Produktivitas Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun 2010-2012 BPS, 2013 Tahun Produksi Ton Luas Lahan Ha Produktivitas TonHa 2010 907 031 660 832 13,73 2011 851 286 622 254 13,68 2012 843 150 567 871 15,00 Rendahnya produksi dan produktivitas hasil pertanian disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah sempitnya penguasaan lahan pertanian per Kepala Keluarga KK petani Indonesia yang rata-rata hanya 0,3 hektar. Selain itu, kebanyakan petani Indonesia adalah turun-temurun, sementara banyak diantara anak-anak petani yang sudah tidak mau lagi terjun dalam dunia pertanian dan menekuni bidang lain karena melihat bidang lain lebih menguntungkan Hamid, 2004. Gambar 2.2 Perkembangan Produksi Kedelai Tahun 2010-2013 BPS, 2013 Peningkatan produksi tersebut diperkirakan terjadi di luar Jawa sebesar 4,85 ribu ton, sementara di Jawa produksi kedelai diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,84 ribu ton. Peningkatan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 3,94 ribu hektar 0,69 persen meskipun produktivitas diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,03 kuintalhektar 0,20 persen. Perkiraan kenaikan produksi kedelai pada tahun 2013 yang relatif besar terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Sementara itu, perkiraan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penurunan produksi kedelai yang relatif besar terdapat di Provinsi Aceh, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Kenaikan produksi kedelai sebesar 4,00 ribu ton 0,47 persen tahun 2013 terjadi pada subround Januari–April dan perkiraan subround Mei–Agustus masing-masing sebesar 6,45 ribu ton 3,02 persen dan 3,84 ribu ton 1,52 persen, sementara pada subround September–Desember produksi kedelai diperkirakan mengalami penurunan sebesar 6,29 ribu ton 1,67 persen dibandingkan subround yang sama pada tahun 2012. Gambar 2.3 Pola Panen Kedelai BPS,2013 Pola panen kedelai pada tahun 2013 lebih mendekati pola panen pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011. Pada subround Januari–April 2013 dan 2012, puncak panen terjadi pada bulan Februari, sedangkan pada subround Januari–April 2011 puncak panen terjadi pada bulan Maret.

3. Kecap Manis